POS-KUPANG.COM - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sama sekali tak disapa oleh Megawati Soekarnoputri saat puncak acara HUT ke-50 PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ) pada Selasa 10 Januari 2023.
Bahkan dalam acara tersebut, Ganjar yang selama ini digadang-gadang sebagai calon presiden dari Partai Banteng Moncong Putih, juga tidak diberi tempat untuk duduk pada deretan para pejabat yang hadir dalam momen tersebut.
Pada acara tersebut, Ganjar Pranowo yang juga mantan anggota DPR RI itu malah berada pada barisan ketiga, berhimpit-himpitan dengan kader yang datang dari luar Jakarta.
Dalam momen itu, Ganjar Pranowo duduk persis di samping Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto. Ganjar Pranowo berdesak-desakan pada barisan tersebut
Baca juga: Prabowo Subianto Makin Melorot Dibanding Anies Baswedan, Capres Ganjar Pranowo Malah Tak Tersaingi
Sebagaimana para kader yang lain, Ganjar Pranowo mengenakan baju kebesaran partai politik (parpol) dengan lambang kepala banteng dan berwarna merah.
Sementara yang berada pada deretan paling depan, adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maaruf Amin.
Terlihat pula Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, anak Megawati sekaligus pengurus DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Ada juga Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
Sementara, di baris kedua, terlihat sejumlah menteri Jokowi, di antaranya Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Kenakan Seragam yang Berbeda
Meski berhimpit-himpitan di barisan tengah, namun ada hal yang berbeda dari Ganjar Pranowo pada puncak acara HUT ke-50 partai tersebut.
Jika mayoritas kader PDIP mengenakan seragam merah PDIP dengan lambang kepala banteng di dada sebelah kiri dan dengan warna lambang merah dan hitam, tapi tidak bagi Ganjar.
Baju seragam yang dikenakan Ganjar Pranowo, sedikit istimewa. Walaupun sama-sama berwarna merah, tapi lambang di seragam Ganjar itu berlatar warna putih.
Bahkan selama lebih dari satu jam Megawati berpidato, selama itu pula ia tidak menyebut sedikit pun nama Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar Pranowo Tak Tertandingi, Anies-Prabowo Beda Tipis, Begini Hasil Survei Litbang Kompas
Yang disebut Megawati hanya beberapa tokoh dan pejabat lain. Yang disebut Megawati itu, sang ayah Ir Soekarno, juga Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin.
Megawati juga menyapa nama beberapa menteri di pidatonya, yakni Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hingga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Beberapa nama kader PDI-P juga sempat disinggung di pidato Mega, seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Mensos Tri Rismaharini, hingga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Bahgkan di acara HUT PDIP tersebut, Megawati juga memperkenalkan dua cucunya yang tak lain merupakan anak dari Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani. Hal ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bahkan, pada kesempatan tersebut, Megawati juga sempat menyinggung Tasdi, mantan Bupati Purbalingga yang dipecat PDI-P karena terjerat kasus korupsi pada medio 2018 lalu.
Mega sampai menitikkan air mata ketika mengingat Tasdi yang mendapat perlakuan tegas darinya.
Ganjar Pranowo Diteriaki Presidenku
Fakta mengejutkan, adalah meski tak disapa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, namun Ganjar Pranowo juga mendapat sambutan yang luar biasa dari ribuan kader yang hadir dalam acara tersebut.
Bahkan teriakan 'Presidenku' menggema semenjak Ganjar Pranowo datang untuk mengikuti acara HUT ke-50 PDIP tersebut.
Demikian juga ketika Ganjar Pranowo pulang seusai menghadiri gelaran HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 10 Januari 2023.
Pada kesempatan tersebut, ribuan peserta HUT PDI Perjuangan mengerubuti Gubernur Jawa Tengah yang selama ini disebut-sebut sebagai figur yang layak jadi presiden menggantikan Joko Widodo.
Sejumlah peserta berusaha mengambil gambar sosok Ganjar yang disebut-sebut menjadi calon presiden (capres) yang akan dideklarasikan PDI Perjuangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ratusan peserta HUT PDI Perjuangan Ke-50 terus mengikuti kemana Ganjar Pranowo berusaha meloloskan diri dari kerumunan.
Baca juga: Ganjar Pranowo Disarankan Pilih Erick Thohir Kalau Diusung Parpol ke Pilpres 2024
Terdengar mereka juga memanggil-manggil Ganjar dengan sebutan "Presiden" dan "Presidenku"."Presidenku.. Presidenku.. Presidenku," sebut ratusan pendukungnya itu.
Yunarto Wijaya: Megawati Jadi Bintang
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai tepat keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tidak mengumumkan nama capres di acara HUT ke-50 partai.
Menurutnya acara HUT PDIP merupakan konsolidasi partai. Hal tersebut ditandai tidak diundangnya partai politik lain.
Dalam acara tersebut bintangnya adalah Megawati.
Ia mengatakan, jika acara konsolidasi partai digabung dengan deklarasi capres, maka yang bersinar adalah sosok yang diumumkan namanya jadi capres.
"Kalau dicampur dengan deklarasi, maka yang menjadi bintangnya adalah sosok yang dideklarasikan," ujar Yunarto sebagaimana dikutip dari program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu 11 Januari 2023.
Yunarto menambahkan walau Megawati tidak mengumumkan nama capres, namun Presiden ke-5 RI ini secara tidak langsung sudah memberikan isyarat siapa capres yang akan diusung PDIP.
Isyarat yang disampaikan Megawati itu, adalah pertama, Megawati menegaskan Capres yang akan diusung PDIP berasal dari kader sendiri.
Hal tersebut sekaligus menepis kemungkinan Prabowo Subianto akan menjadi capres dari PDIP yang dipasangkan dengan Puan Maharani.
Selanjutnya Megawati juga menginginkan PDIP kembali menang dalam Pemilu 2024. Dengan melihat isyarat tersebut capres yang diinginkan mengarah kepada Ganjar Pranowo.
"Jadi ada dua variabel, pertama capres kader sendiri. Kedua mengejar target kemenangan. Dilihat dari prasyarat ini yang memenuhi syarat menurut saya secara implisit makin mengarah ke Ganjar," ujar Yunarto.
Terkait dengan deklarasi, Yunarto menilai Megawati punya hitung-hitungan untuk mencari momen agar pengumuman capres dapat memberi pengaruh dalam kemenangan PDIP di Pemilu 2024.
Meski nantinya deklarasi capres akan memuculkan bintang baru, tapi di acara tersebut Megawati memberi penekanan bahwa dirinya adalah pemimpin partai yang memiliki hak prerogatif memilih capres.
"Kemarin itu ada penegasan, urusan gue mandatnya tunggal hanay melalui ketua umum. Jadi ada penegasan yang disampaikan ke kadernya yang akan menjadi capres," ujar Yunanto.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Masih Diam Soal Calon Presiden, Akankah Diumumkan Awal Tahun 2023?
Dalam sejumlah survei ada tiga nama kader PDIP yang memiliki kans kuat dipilih sebagai capres.
Yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Di ketiga nama tersebut Ganjar lah yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei.
Dalam HUT PDIP ke-50 Megawati Soekarnoputri menegaskan urusan penentuan nama Capres PDIP adalah hak prerogatif dirinya. Hal itu sudah diamanatkan dalam kongres PDIP pada Agustus 2019 lalu.
"Kan saya Ketua Umum terpilih lewat kongres partai sebagai institusi partai, maka oleh kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikan lah kepada ketua umum tertinggi hak prerogatif untuk menentukan siapa yang dicalonkan," ujar Megawati dalam pidatonya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS