Gangguan Ginjal Akut

Gangguan Ginjal Akut Misterius, Fraksi PDIP DPRD NTT Minta Pemprov NTT Koordinasi dengan Kemenkes

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi didampingi pimpinan DPRD NTT saat rapat paripurna DPRD NTT, Selasa 18 Oktober 2022

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Fraksi PDIP DPRD NTT meminta Pemerintah Provinsi NTT  ( Pemprov NTT ) terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengambil langkah antisipasi terhadap adanya penyakit gangguan ginjal akut misterius terhadap anak.

Hal ini disampaikan juru bicara Fraksi PDIP DPRD NTT, Hironimus Banafanu, S.IP, M.Hum dalam sidang paripurna DPRD NTT dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota keuangan RAPBD tahun 2023. Sidang ini berlangsung di ruang sidang utama, Selasa 18  Oktober 2022.

Menurut Hironimus, Pemprov NTT harus terus melakukan koordinasi dengan Kemenkes RI untuk mengambil langkah antisipasi terhadap penyakit Gangguan Ginjal Akut.

"Penyakit gagal ginjal akut pada kelompok anak ini sudah dirilis oleh Kemenkes RI," kata Hironimus.

Ketua Fraksi PDIP DPRD NTT, Yunus Takandewa, mengatakan, pihaknya juga telah mendapat informasi terkait adanya penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak itu.

"Karena itu, kita minta Pemprov NTT segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat," kata Yunus.

Menurut Yunus, walaupun informasi bahwa kasusnya di NTT belum ada, tetapi perlu ada tindakan antisipatif lebih dini. "Saya kira pemerintah perlu lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait penyakit ini. Koordinasi dibutuhkan guna mencari jalan keluar atau antisipasi secara dini," katanya.

Baca juga: Penyakit Gagal Ginjal Misterius, Begini Pesan IDAI NTT

Dikatakan, perlu ada penanganan serius sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Perlu penanganan serius sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Saat ini dengan informasi yang beredar penyakit gagal ginjal akut ini, maka perlu diantisipasi," ujarnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini