POS-KUPANG.COM – Gebyar Aman Calistung yang digelar oleh kelompok mahasiswa peserta KKNT-PPM Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang berjalan lancar dan diikuti oleh 56 orang peserta didik Sekolah SD Negeri Nino, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara pada Sabtu (13/08/2022).
Dari 56 peserta didik yang mengikuti kegiatan ini terbagi ke-3 kategori Lomba Gebyar Aman Calistung, yakni Kelas 1 sebanyak 15 peserta lomba menirukan huruf dan angka dan kata, 23 peserta kelas 2 lomba menghitung, dan 18 peserta kelas 3 lomba membaca.
Program Aman Calistung merupakan program terakhir yang dijalankan oleh mahasiswa peserta KKNT-PPM Unwira kelompok 41 Desa Oepuah Utara. Kegiatan yang berlangsung pada pukul 09:00-11:30 waktu setempat, melibatkan siswa/i, Kepala Sekolah dan para guru SD Negeri Nino serta ke -13 mahasiswa.
Gebyar Aman Calistung sendiri menjadi tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik akan materi yang diberikan mahasiswa KKNT-PPM selama kurang lebih dua minggu lamanya. Materi yang diberikan pun berdasar pada kurikulum yang diterapkan oleh Sekolah Dasar sasaran, kegiatan belajar sore yang telah dijalankan dimaksudkan pula untuk membantu para guru.
Kepala Sekolah SD Negeri Nino, Blandina Sorometan dalam sambutannya, mengapresiasi semua kegiatan Aman Calistung teman-teman mahasiswa dan menyampaikan keterbatasan pemahaman setiap peserta didik akan materi yang diberikan. Adapula ia meminta kesediaan teman-teman mahasiswa agar bisa mendampingin adik-adik menyiapkan diri menghadapi lomba Sepak Bola yang akan diikuti beberapa hari mendatang.
“Terimakasih yang sebesarnya kepada teman-teman mahasiswa yang selama dua minggu mendampingin adik-adik untuk belajar sore dan pada hari ini mengelar lomba, inilah siswa/i sekolah kami yang dengan banyak karakter dan kemampuan pemahaman yang beragam ada yang cepat tanggap ada yang harus perlahan-lahan. Jika siswa SMP diibaratkan jalan yang sudah hotmix maka siswa SD adalah jalanan yang masih berbatu,” Ungkapnya.
Sementara itu, Armando Meze yang merupakan juri dari mahasiswa KKN mengungkapkan bahwa siswa/i yang awalnya susah untuk memahami materi yang diberikan namun perlahan-lahan mereka mulai paham dan mengatakan Gebyar Aman Calistung merupakan puncak dari kegiatan belajar sore.
“Selama dua minggu kami mengajar adik-adik banyak sekali yang tidak bisa membaca,menulis ataupun menghitung namun karena semangat untuk belajar mereka sangat tinggi sehingga adanya perubahan dari minggu pertama hingga perlombaan. Gebyar ini juga tentunya menjadi puncak dari semua kegiatan belajar sore yang telah dilaksanakan dua minggu sebelumnya,” Ungkapnya.
Diakhir kegiatan ini mahasiswa peserta KKN memberikan hadiah kepada siswa/i yang berhasil keluar sebagai juara dari tiga kategori lomba yang diberikan. *Efrendi Naben (Mahasiswa Peserta KKN-PPM Program Studi Ilmu Komunikasi Unwira Kupang ).