KKB Papua

KKB Papua Kocar-kacir, Tempat Persembunyian Mereka Terpantau Drone TNI Polri, Strategi Berubah?

Penulis: Frans Krowin
Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan anggota KKB Papua lari kocar-kacir setelah tahu tempat persembunyian mereka terpantau oleh drone milik TNI Polri. (POS-KUPANG.COM)

POS-KUPANG.COM - Sebuah Video yang sedang viral di media sosial memperlihatkan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua lari kocar-kacir saat mereka sedang bersembunyi sambil bernyanyi dan menari.

Mereka lari kocar-kacir setelah melihat pesawat tanpa awak alias drone TNI Polri terbang rendah di tempat persembunyian KKB Papua.

Seperti dilansir POS-KUPANG.COM sebelumnya, identitas KKB Papua itu tidak diketahui, pun lokasi di mana mereka bersembunyi dan lari kocar-kacir itu tidak diinformasikan melalui Video tersebut.

Yang pasti mereka adalah anggota KKB Papua yang pergerakannya terus diikuti aparat TNI-Polri. Dengan kasus ini mereka mestinya menjadi sadar bahwa kekuatan mereka tidak sebanding kemampuan TNI Polri yang jauh di atas mereka.

Jadi meskipun saban hari mereka berusaha menyerang prajurit TNI Polri, tapi mereka tidak menyadari kalau pergerakannya senantiasa dalam pantauan aparat penegak kedaulatan NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Ceritanya, saat itu kelompok separatis tersebut sedang asyik bernyanyi dan menari. Tiba-tiba mereka lari berpencar ke segala arah. Mereka berlarian hanya untuk menyelamatkan diri.

Sikap anggota KKB Papua itu ternyata dipicu oleh kekagetannya melihat sebuah pesawat mata-mata atau drone yang sedang terbang rendah persis di atas tempat mereka.

Melihat itu, para awak KKB pun panik. Mereka takut karena lokasi persembunyiannya telah diketahui oleh aparat TNI Polri.

Baca juga: KKB Papua Gelar Sidang Istimewa, Undius Kogoya Terpilih Jadi Panglima Kodap VIII Intan Jaya

Saking paniknya melihat kehadiran drone, anggota KKB itu tak sempat mengeluarkan tembakan untuk merontokkan peralatan canggih kepunyaan TNI Polri itu.

Yang dilakukan hanyalah lari dan bersembunyi supaya keberadaannya tak tertangkap kamera. KKB Papua lupa bahwa apa pun aktivitasnya sudah direkam pesawat tanpa awak itu.

Jika TNI Polri ngotot, mestinya pada momen itu anggota KKB langsung diserang. Apalagi posisi para prajurit itu berada tak jauh dari markas KKB tersebut.

Namun tidak demikian dengan sikap yang diambil prajurit TNI Polri. Melalui kamera yang terpasang di pesawat tanpa awak itu, prajurit TNI Polri hanyalah melihat kepanikan KKB Papua sekaligus menyaksikan keberadaan tempat persembunyian kelompok separatis tersebut.

Bahkan setelah menyaksikan situasi di balik rimbunnya pepohonan di tempat itu, sang operator pun langsung menjauhkan drone dari tempat tersebut, untuk menghindari pelbagai hal yang tidak diinginkan.

DRONE - Ilustrasi drone yang dioperasikan di hutan Papua. Anggota KKB Papua yang sedang bersembunyi di suatu tempat langsung kocar-kacir melihat sebuah drone terbang rendah di tempat persembunyian mereka. (POS-KUPANG.COM)

Sebagaimana video yang viral di media sosial saat ini, anggota KKB Papua itu hingga kini terus bergerak.
Pergerakannya sulit diprediksi, karena mereka selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Saat berpindah tempat, gerombolan pengacau itu bergerak bersama-sama. Mereka tidak saja membawa senjata api, tetapi juga membawa serta bahan makanan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Makanya, setelah tempat persembunyiannya itu terpantau TNI Polri, anggota KKB itu pun bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Baca juga: Bukan KKB Papua, Prada Sandi Tewas Tertembak Rekan Prajurit, Ada Unsur Kelalaian Menggunakan Senjata

Sayangnya pada video viral itu, tidak disebutkan di wilayah mana tempat persembunyian gerombolan anggota KKB tersebut.

Tidak dijelaskan pula di bawah pimpinan siapakah anggota KKB Papua yang terciduk sedang istirahat di markasnya tersebut.

Yang terkuak dari video viral itu adalah kepanikan anggota KKB, sehingga mereka berlarian untuk sembunyi.

Dan, tak lama berselang mereka memikul semua peralatan perang untuk pindah dari tempat tersebut.

Bila Papua adalah lokasi pertempuran prajurit TNI Polri dengan musuh, maka momen itu merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk membumihanguskan tempat tersebut.

Namun yang dilakukan prajurit Indonesia tidak demikian. Prajurit TNI Polri justru membiarkan anggota KKB hidup dan keluar dari tempat persembunyiannya.

Awak pengawal kedaulatan NKRI itu sama sekali tidak memperlakukan anggota KKB Papua sebagai penjahat perang atau musuh yang harus dihabisi.

Karena bagi TNI Polri, anggota KKB merupakan sesama saudara yang mungkin belum sadar akan tindakannya yang menyakiti hati sesama warga Indonesia.

Sejauh ini, tindakan tegas yang dilakukan prajurit TNI Polri adalah mengeksekusi jika anggota KKB melancarkan tembakan membabibuta sehingga mengancam keselamatan warga dan prajurit TNI Polri.

Akan tetapi jikalau warga sipil itu tidak melakukan tindakan brutal yakni menyerang warga sipil atau pun
aparat bersenjata, maka keselamatannya dijamin.

Berikutnya, jika warga sipil tidak membawa senjata api, maka warga tersebut dijamin keamanan dan
keselamatannya.

Sayangnya, selama ini anggota KKB Papua tak menyadari kearifan para prajurit TNI Polri itu. Yang ada di benak mereka hanyalah menyerang dan membunuh demi meraih kemerdekaan.

Mungkin karena itu, sehingga saban hari anggota KKB Papua terus bergerak. Mereka lebih banyak bergerak siang hari dan beristirahat saat malam tiba.

Baca juga: Mati Banyak, Terjadi Baku Tembak Antara KKB Papua dan TNI Polri di Tebing, Siapa Menang?

Namun sejak keberadaannya terpantau pesawat mata-mata, anggota KKB itu langsung mengubah pola pergerakan. Mereka tidak melakukannya di siang hari, tapi lebih pada malam hari.

Maksudnya, adalah jika di siang hari mereka mudah terpantau drone milik TNI Polri, maka itu menyulitkan mereka melakukan penyerangan.

Akan tetapi, jika pergerakannya di malam hari, maka selain tak terpantau TNI Polri, cara itu juga akan
memudahkan mereka melancarkan aksi.

Benarkah demikian? Hanya prajurit TNI Polri yang bisa menjawabnya. Kita hanya berharap agar kasus kemanusiaan tersebut cepat berlalu. Kita berharap agar Papua segera damai demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. (frans krowin/*)

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini