Kabar Artis

Bob Tutupoly Meninggal Dunia, Begini Kondisi Terakhir dan Rasa Kehilangan Dari Banyak Sahabat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bob Tutupoly. Bob Tutupoly Meninggal Dunia, Begini Kondisi Terakhir dan Rasa Kehilangan Dari Banyak Sahabat

POS-KUPANG.COM - Penyanyi Bob Tutupoly meninggal dunia pada Selasa (5/7/2022) pukul 00.03 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.

Kabar kepergian Bob Tutupoly juga dikonfirmasi oleh istri Bob Tutupoly, Rosmayasuti Nasution.

"Telah pulang ke rumah bapa di surga dalam damai Suami/papa/papa mertua/opa/Oom kami tercinta Bob Tutupoly," tulis pesan Rosmayasuti Nasution kepada awak media yang dikutip dari Tribunnews.

"Berita lebih lanjut mengenai rumah duka dan pelepasan jenazah akan dikabari lebih lanjut," tambahnya.

Sebelum meninggal dunia, kondisi terakhir Bob Tutupoly diketahui sedang dirawat di rumah sakit.

Stanley Tulung yang merupakan sahabat sekaligus pengamat musik membeberkan kondisi Bob sebelum meninggal dunia.

Stanley Tulung menyebut, tadi malam sebelum menghembuskan napas terakhir, Bob Tutupoly sempat membutuhkan transfusi darah.

"(Sebelum meninggal) sempat mau di transfusi darah karena HB turun," ujar Stanley Tulung saat dihubungi awak media, Selasa (5/7/2022) seperti yang dikutip dari Warta Kota.

"Tapi sekitar jam 23.00 sudah tidak respons dan dinyatakan meninggal jam 00.03 itu," tambahnya.

Stanley Tulung tidak bisa memastikan penyebab meninggalnya Bob Tutupoly.

Namun ia membenarkan jika Bon Tutupoly akhir-akhir ini di rawat di rumah sakit.

Stenley Tulung menyebut beberapa waktu lalu kondisi Bob Tutupoly sempat membaik meskipun kemudian menurun lagi.

"Penyebab meninggal belum dijawab sama anaknya," jelasnya.

"Lupa sejak kapan (dirawat di rumah sakit) ini tapi kondisinya membaik, terus drop, on-off (drop-membaik) gitu," terangnya.

Kepergian Bob Tutupoly menyisahkan rasa suka bagi keluarga dan para sahabat.

Ungkapan duka hingga kenangan bersama Bob Tutupoly pun disampaikan.

Seperti Helmy Yahya yang merasa kehilangan sang guru.

Ia mengatakan, tak hanya keluarga maupun para sahabat, kepergian Bob Tutupoly merupakan duka bagi Indonesia yang kehilangan MC dan penyanyi berbakat.

"Dalam waktu berdekatan saya ditinggal dua guru panggung saya yang mengajari saya bgmn menjadi MC yg baik, quiz master yang profesional dan attitude sbg aryis yang profesional (disiplin, on time dan memenuhi kewajiban) Setelah Koes Hendratmo, kini Om Bob Tutupoly juga akhirnya pergi meninggalkan kita semua. Indonesia kehilangan MC dan penyanyi yang meninggalkan banyak hits spt Widuri, Mengapa Tiada Maaf sampai Simfoni yang Indah! Selamat jalan, Om Bob! Rest in Peace!," tulis Helmy Yahya di akun Instagramnya.

Ungkapan kehilangan juga disampaikan oleh Addies MS.

Melalui akun Instagramnya, Addies MS mengunggah foto Bob Tutupoly dan menuliskan kata perpisahan.

"Selamat jalan, Om Bob Tutupoli," tulis Addies MS.

Bob Tutupoly merupakan seorang penyanyi, pembawa acara, dan aktor Indonesia.

Ia mulai rekaman di Jakarta pada tahun 1965 bersama Pattie Bersaudara.

Selanjutnya, ia dikenal dengan lagu-lagu Lidah Tak Bertulang, Tiada Maaf Bagimu, Tinggi Gunung Seribu Janji, dan lain-lain.

Namun ia lebih tertarik menyanyi.

Akhirnya ia bergabung Bill Saragih di band The Jazz Riders pada 1960.

Pada 1969 ia pergi ke Amerika Serikat dan memimpin sebuah restoran milik Pertamina di kota New York.

Setelah kembali ke Indonesia pada 1977, ia menjadi populer karena membawakan lagu Widuri, ciptaan Slamet Adriyadi, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini.

Ia juga memandu acara kuis di TVRI.

Dikutip dari Tribunnews, perjalanan karier Bob Tutupoly bermula saat Enteng Tanamal, pemimpin Band Panca Nada, mengajak Bob untuk merekam lagu-lagu Natal bersama Pattie bersaudara di Remaco.

Selanjutnya, Bob pun mulai merekam berbagai lagu seperti Gunung Seribu Janji, Tak Mungkin Kulupa,

Tiada Maaf Bagimu, dan Batu Nisan.

Ia tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di Malaysia, Singapura, dan Hongkong.

Pada tahun 1966-1969, ia meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Selain itu, ia juga dianugrahi golden records (piringan emas) karena hasil penjualan piringan hitamnya laku di pasaran.

Pada tahun 1969, Bob Tutupoly pindah ke Amerika Serikat atas tawaran dari grup Venturas (grup yang berisi orang Indonesia dan bermarkas di Los Angeles) yang berjanji akan mencarikan produser dan melakukan rekaman di negara tersebut.

Sayangnya kedua hal tersebut tidak terwujud dan Bob malah bekerja paruh waktu di Yamaha Buena Park dan bergabung dengan The Midnighters untuk bernyanyi di San Fransisco dan Los Angeles.

Bob pun akhirnya berpindah ke Las Vegas untuk bernyanyi di klub malam dan kasino-kasino yang ada di sana.

Di sana, ia sempat merekam beberapa lagu seperti Hello LA dan Bye-Bye Birmingham yang tidak diedarkan.

Di kota ini pula, ia bertemu dengan Haryono, Direktur Utama Pelita (anak perusahaan Pertamina) yang memberikan kesempatan kepadanya untuk menjadi public relation dan penyanyi di Restoran Ramayana.

Restoran itu merupakan restoran Indonesia yang didirikan oleh Pertamina di New York dan berfungsi sebagai agen promosi wisata Indonesia.

Bob pun pernah menduduki jabatan sebagai pemimpin restoran tersebut hingga akhirnya pada tahu 1976, ia kembali ke Indonesia dan merekam lagu Widuri ciptaan Slamet Aryadi.

Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon terpilih untuk menjadi wakil Indonesia dalam pertukaran artis ASEAN.

Ia juga menjadi pemenang pertama dalam Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budokan Hall, Jepang.

Berita Terkini