Perang Rusia Ukraina

Rusia Simulasi Rudal Berkemampuan Nuklir, Putin Bakal Kerahkan Senjata Taktis

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang dirilis oleh Roscosmos Space Agency Press Service pada Rabu, 20 April 2022, rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia.

POS-KUPANG.COM – Setelah meluncurkan rudal Sarmat, Rusia pada Rabu 4 Mei 2022 mengatakan, pasukannya melakukan simulasi serangan rudal berkemampuan nuklir di daerah kantong barat Kaliningrad, di tengah invasi militer Moskwa di Ukraina.

Uji coba itu diumumkan pada hari ke-70 aksi militer Rusia di Ukraina negara pro-Barat. Ribuan orang tewas dan lebih dari 13 juta penduduk mengungsi dalam krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin membuat ancaman terselubung yang mengisyaratkan kesediaan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia.

Selama latihan perang pada Rabu di daerah di Laut Baltik yang terletak antara anggota Uni Eropa Polandia dan Lithuania, Rusia mempraktikkan simulasi peluncuran elektronik dari sistem rudal balistik bergerak Iskander yang berkemampuan nuklir, kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari AFP.

Pasukan Rusia mempraktikkan serangan tunggal dan ganda pada target yang meniru peluncur sistem rudal, lapangan terbang, infrastruktur yang dilindungi, peralatan militer, dan pos komando musuh tiruan, tambah keterangan Kemenhan Rusia.

Baca juga: Putin Tersenyum, Ukraina Mungkin Tidak Mendapatkan Pelatihan Penuh Rudal Javelin

Setelah melakukan peluncuran elektronik, personel militer melakukan manuver untuk mengubah posisi mereka guna menghindari kemungkinan serangan balasan.

Unit-unit tempur juga mempraktikkan tindakan dalam kondisi radiasi dan kontaminasi bahan kimia. Latihan tersebut melibatkan lebih dari 100 prajurit.

Rusia menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi tak lama setelah Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Bos Kremlin itu juga memperingatkan pembalasan secepat kilat jika Barat secara langsung campur tangan dalam konflik Ukraina.

Para pengamat mengatakan, dalam beberapa hari terakhir televisi Pemerintah Rusia berusaha meyakinkan publik tentang penggunaan senjata nuklir.

"Selama dua minggu belakangan ini, kami mendengar dari layar televisi kami bahwa silo nuklir harus dibuka," kata editor surat kabar Rusia dan peraih Nobel Perdamaian Dmitry Muratov, Selasa 3 Mei 2022.

Rudal Sarmat

Rusia memiliki rudal berkemampuan nuklir. Persenjataan terbaru yang diberi nama rudal balistik antarbenua (ICBM) atau Rudal Sarmat ini telah diuji coba pada Rabu 20 April 2022.

Baca juga: Tak Disangka, Amerika Sudah Bantu Ukraina dengan 10 Senjata Canggih Ini, Ada Penghancur Rudal

Rudal Sarmat untuk kali pertama diuji coba diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia dan mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka, hampir 6.000 kilometer jauhnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, uji coba rudal Sarmat akan membuat musuh-musuh Moskwa untuk berhenti dan berpikir.

Dilansir Reuters, Sarmat telah dikembangkan selama bertahun-tahun lamanya. Peluncuran rudal tersebut terjadi saat ketegangan geopolitik sangatlah tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini