Lebaran 2022

Ust. Abdul Malik: Hakekat Idul Fitri Bukan Memakai Pakaian Baru dan Menu Lezat

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat muslim di Masjid Baitul Ikhlas Penfui usai melaksanakan ibadah sholat id. Senin 2 Mei 2022

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Umat Islam telah melaksanakan ibadah sholat id dalam momentum perayaan hari raya idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah atau bertepatan dengan 2 Mei 2022 Masehi. Perayaan berlangsung disemua tempat diberbagai daerah. Umat Islam di masjid Baitul Ikhlas, Penfui Kota Kupang turut merayakan. 

Ibadah dilaksanakan pada hanggar Pangkalan Udaran TNI Angkatan Laut VII Kupang. Sholat id dipimpin Ust Abdul Malik. Umat Islam dilingkungan masjid mengikuti rangkaian ibadah sholat id dengan khusyuk. 

Dalam khotbahnya usai sholat id, Ust Abdul Malik, menyampaikan hakekat idul Fitri bukan persoalan pakaian baru dan hidangan yang lezat. Namun, justru lebih kepada menyucikan diri dari segala dosa. Tujuannya untuk kembali berikrar kepada Allah SWT. 

Selain berpuasa dan beramal, membayar zakat juga menjadi penanda ungakapan kesetiaan itu. Zakat diberikan kepada orang-orang yang terlupakan, terpinggirkan dan yang membutuhkan. Selain itu, saling memaafkan sebagai upaya mendekatkan dan menjahit kembali tali persaudaraan yang mungkin selama ini tidak baik. 

"Itulah disetiap hari raya idul Fitri, setiap muslim dan muslimah di Sunnah-kan untuk meminta dan memberi maaf seraya mendoakan," ucapnya.

Hari raya idul Fitri ini adalah hari yang indah. Segala bentuk sikap yang tidak baik dan hal lain, agar dimulai dengan lembaran baru. Harusnya, idul Fitri dihayati terutama sudah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Idul Fitri itu sendiri bermakna menyucikan diri kembali kepada fitrah setelah sebulan melakukan ibadah, termaksud menahan hawa nafsu juga ibadah dan amal kebajikan. 

Baca juga: Rayakan Idul Fitri, Umat Muslim di Sikka berziarah ke Makam Keluarga, Usai Sholat Ied

Idul Fitri, lanjutnya, bukan perayaan dengan sesuatu yang baru tetapi kembali kepada fitrahnya yang ditandai dengan taqwa setelah bisa mengalahkan hawa nafsu. 

Setelah perayaan idul Fitri ini, umat Islam diperbolehkan kembali kepada kehidupan normal seperti makan dan minum sebagaimana biasanya. Penanda idul Fitri ini juga seperti bayi yang baru lahir, tanpa dosa. Jika dihari biasa sering tergoda oleh hawa nafsu, maka setelah idul Fitri, bagi yang penuh menjalankan ibadah selama ramadhan, maka titik ini menjadi penemu kembali kemanusiaan. (Fan)

Umat muslim di Masjid Baitul Ikhlas Penfui usai melaksanakan ibadah sholat id. Senin 2 Mei 2022 (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Berita Terkini