Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program BI Yes adalah salah satu program dari Bank Indonesia yang bergerak membantu masyarakat terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Di NTT, BI melalui program BI Yes telah membantu masyarakat atau UMKM sejak tahun 2020 lalu.
Hal ini disampaikan Jack Loloin saat acara Podcast Pos Kupang, Selasa 26 April 2022.
Acara ini dipandu Jurnalis Pos Kupang Annie Toda menghadirkan dua narasumber, yaitu Alit Astuti (Program Director Bank Indonesia) dan Jack Loloin (Program Manager Marketing BI).
Jack Loloin mengatakan, di NTT banyak sekali potensi UMKM dan masyarakat juga banyak yang bergerak di bidang UMKM, namun informasi dan pelatihan sulit diperoleh. Sejak tahun 2020 ketika munculnya Pandemi Covid-19, BI Yes diperkenalkan kepada masyarakat.
Baca juga: Persiapkan Liga 1 2022/2023 Matang, PT LIB Ajukan Pemerintah Penonton Hadir 100 Persen di Stadion
BI sendiri menghadirkan mentor-mentor untuk melatih UMKM tentang BI Yes. Pelatihan juga dilakukan secara gratis.
BI Yes ini membantu UMKM kota di NTT agar bisa naik kelas.
Jack mengisahkan, ketika awal BI Yes mulai melakukan kegiatan pelatihan terhadap UMKM, yakni di tahun 2020. Tentu saat itu kita semua tahu bahwa awal munculnya Pandemi Covid-19.
"Memang saat awal itu kita mulai mencoba secara offline, yakni sasaran masih di Kota Kupang dan sekitarnya. Para pelaku UMKM diundang ke BI mengikuti pelatihan. Kami mengundang para mentor yang luar biasa untuk melatih pelaku UMKM," kata Jack.
Baca juga: Menguatkan Kapasitas Keluarga di Lembata Agar Tangguh Bencana
Dikatakan, setelah tahun 2020 itu, dengan kasus Covid-19 yang tinggi dengan adanya penerapan PPKM, maka kegiatan pelatihan digelar secara hybrid dan kemudian full secara online.
Dalam pelatihan atau kelas terhadap pelaku UMKM, ada mentor baik dari dalam BI sendiri dan juga mentor tamu. Bahkan ada juga fasilitas bukan saja saat kelas berlangsung tetapi selama mereka membutuhkan konsultasi,maka fasilitator siap melayani.
Hasil kelas BI Yes ini cukup membuahkan hasil, terutama dari sisi pola pikir atau mindset.
Dari hasil pelatihan program BI Yes ini ada UMKM dari NTT yang diberi kesempatan mengikuti pameran dan penjualan produk di Mandalika NTB, bahkan ada produk BI Yes yang sudah sampai ke New York, yakni produk Kecap Malada.
Baca juga: Ini Jadwal Terbaru Liga 1 2022, Tanggal Kick Off Belum Pasti, PT LIB Beres Susun Jadwal Laga Liga 1
Ini terjadi ketika di sessions terakhir, para pelaku UMKM dipertemukan dengan Kadin, HIPMI, perbankan dan lainnya sehingga ada peluang-peluang produk mereka bisa dipasarkan lewat lembaga-lembaga itu.
Alit Astuti mengatakan, BI Yes merupakan sebuah program BI yang mana BI Yes adalah singkatan dari Bank Indonesia Yang entrepreneurship. Jadi pelaku-pelaku UMKM ini walaupun ada yang sudah umur atau usia lanjut tapi masih memiliki semangat yang muda.
Program BI Yes ini bisa diikuti oleh pelaku UMKM bukan saja yang milenial tapi hingga usia 50-an.
Terkait, saat Pandemi Covid-19 yang mana banyak yang mengurusi diri sendiri, namun BI malah melakukan sesuatu bagi masyarakat, Alit mengatakan, tentu saat Pandemi Covid-19 memang banyak hal mempengaruhi ekonomi, namun BI meyakini bahwa pelaku UMKM adalah lembaga yang harus terus bergerak.
Sedangkan jumlah UMKM yang sudah didampingi sejak tahun 2020 hingga saat ini sebanyak 144 UMKM. Pada tahun 2020, animo UMKM cukup banyak, walaupun saat Pandemi Covid-19.
Bahkan, ada hal yang luar biasa, bahwa peminat UMKM untuk mengikuti program BI Yes ini bukan saja dari wilayah NTT tapi dari luar NTT juga ada. Kuota peserta pelatihan yang ditetapkan BI 50 pelaku UMKM, namun yang mendaftar hingga ratusan UMKM.
Baca juga: Liga 1: Ini Perasaan Kegembiraan Istri Saat Mimpi Eriyanto Gabung Persib Bandung Tercapai
Karena itu, ada proses seleksi, diawali pendaftaran, kemudian ada interview pelaku usaha yang mendaftar.
Sedangkan untuk waktu pelatihan, BI melakukan komunikasi dengan para pelaku UMKM agar disesuaikan dengan kesempatan mereka, dengan alasan walaupun sedang mengikuti pelatihan, tapi pelaku UMKM tetap berusaha.
Berkat pelatihan itu, para pelaku UMKM mendapatkan ilmu berwirausaha, terutama mereka mulai melek dengan media sosial untuk menjual hasil produk dan lain sebagainya.
Sedangkan lama kelas BI Yes selama tiga bulan. Kelas BI Yes ini dilakukan secara gratis atau cuma-cuma. Karena itu pelaku UMKM sebagai peserta harus memiliki niat untuk mengikuti program pelatihan.
Sementara materi dalam pelatihan itu seperti design thinking, , analisis pasar, produk development, road map canvas, sertifikasi keuangan, hingga cara pemasaran , membuat proposal dan lain sebagainya.
Pelatihan digelar dua kali seminggu, yakni pada Rabu dan Sabtu, dengan waktu empat jam. Dua jam pertama belajar dan dua jam berikutnya diskusi dan lainnya.
BI Yes juga merencanakan menggelar talk show interaktif pada tanggal 28 April 2022 mendatang.
Diharapkan program BI Yes ini bisa diketahui oleh masyarakat luas, karena selama ini banyak yang bertanya-tanya di mana mau belajar bisnis dan sekarang NTT sudah punya sekolah bisnis. Ini yang pertama dipersembahkan oleh BI.
Baca juga: Ini Sosok Top Skorer Liga Singapura Dikabarkan Merapat ke Pangeran Biru Persib Bandung
Selain itu, diharapkan para pelaku UMKM itu menjadi pemilik usaha mereka sendiri.
Diharapkan pula pelaku UMKM di NTT bisa memasarkan produk bukan saja di dalam wilayah NTT tetapi juga di luar NTT.(*)