Laporan Reporter Pos-KUPANG.COM, Ryan Nong
Pos-KUPANG.COM, WAINGAPU - Serangan hama belalang kembara menjadi momok yang meresahkan warga Sumba Timur. Hampir sebagian besar wilayah tidak luput dari serangan serangga dengan nama lain locusta migratoria.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur bahkan mencatat serangan hama belalang kembara hingga pekan kedua April terjadi merata di 22 kecamatan pada kabupaten itu. Lebih dari 3 ribu hektare lahan pertanian warga terserang.
Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq meminta agar pengendalian hama belalang dilakukan secara masif. Upaya secara masif diharapkan dapat menekan laju sekaligus memutus mata rantai serangan hama belalang kembara itu.
Baca juga: Rekomendasi Tiga Nama, Panitia Seleksi Sekda NTT Tunggu Penilaian BKN
Politisi yang akrab disapa Abba Ali itu menyebut, tak hanya masif, tapi perlu ada upaya serentak untuk melakukan pengendalian hama belalang di Sumba Timur. Pengendalian tidak cukup dilakukan sporadik semata.
"Intinya perlu ada upaya upaya yang luar biasa untuk penanganan hama belalang di Sumba Timur. Harus serentak dan masif karena belalang ini selalu bermigrasi," ujar Abba Ali.
Politisi partai Golkar itu menyebut, apabila pengendalian hanya dilakukan secara parsial setiap titik serangan maka dipastikan tidak efektif.
"Contohnya saja kalau kita kendalikan satu wilayah, maka tentu belakangnya bisa pindah ke wilayah lain. Karena itu, tidak ada cara lain selain pengendalian secara masif," kata Abba Ali.
Baca juga: Jajanan Tajil dan Laik Buka Puasa Tidak Habis, Ini Yang dilakukan Pedagang.
Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD lainnya Rambu Nggadi May. Menurut dia upaya pengendalian hama belalang juga harus memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa upaya pengendalian belalang tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja melainkan butuh upaya bersama seluruh stakeholder dan masyarakat.
"Pengendalian hama belalang ini butuh upaya ekstra. Tidak hanya menunggu pemerintah, tapi harus ada upaya bersama keroyokan termasuk masyarakat juga," ujar dia. (*)