Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana.
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Seorang wisatawan asal Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terbawa arus dan hilang di wisata air terjun Cunca Wulang, Rabu 13 April 2022.
Diketahui, korban bernama Yoseph Febio Makasau (29), terbawa arus dan tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang sekitar pukul 15.00 Wita.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Kadis Parekraf) Mabar, Pius Baut mengaku telah menerima informasi tersebut dari petugas retribusi objek wisata di Warsawe Desa Cunca Wulang, Kecamatan Komodo sekitar pukul 17.30 Wita.
"Lalu kami koordinasi dengan pihak kepolisian, BPBD dan Pos SAR Labuan Bajo. TIM sudah turun ke lokasi dan sampai saat ini korban belum ditemukan," katanya saat dikonfirmasi Rabu malam.
Pihaknya berharap, setiap korban yang berwisata di destinasi wisata Air Terjun Cunca Wulang dipandu oleh pramuwisata lokal (local guide) dan mengikuti arahan atau petunjuk yang ada.
Sebab, lanjut dia, diketahui korban bersama rekannya tidak melaporkan kunjungan ke Pos Jaga Air Terjun Cunca Wulang.
"Kami sangat berharap wisatawan yang ke Cunca Wulang dipandu oleh pramuwisata lokal (local guide) dan mengikuti arahan atau petunjuk dari local guide tersebut," katanya.
Baca juga: Satu Keluarga Asal NTT jadi Korban Kecelakaan Maut di Papua, Ayah dan Anak Meninggal, Istri Kritis
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Pos SAR Manggarai, Edi Suryono mengatakan, pencarian korban terbawa arus dan tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang dihentikan sementara, Rabu 13 April 2022.
Diketahui, korban bernama Yoseph Febio Makasau (29), yang terbawa arus dan tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang pada Rabu 13 April 2022 sekitar pukul 15.00 Wita.
"Pencarian malam tidak efisien, apa lagi (jarak pandang) kurang," katanya.
Edi Suryono menjelaskan, pencarian korban akan dilakukan Kamis 14 April 2022 pukul 06.00 Wita.
"Kami mulai cari pukul 20.30 Wita, besok rencananya kami mulai mencari pukul 06.00 Wita," ungkapnya.
Pantauan POS-KUPANG.COM pukul 23.59 Wita, di rumah korban di Golokoe Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar, terlihat sejumlah rekan dan kerabat korban.
Sementara itu, anak korban Bimbim (5) telah berada di kediaman korban. Anak tersebut sebelumnya juga bersama korban dan dua orang lainnya berwisata di Air Terjun Cunca Wulang.
Baca juga: Transfer Liga 1 Memanas, Mantan Pemain Persebaya Merapat ke Persija Jakarta, Ini Profilnya
Korban tenggelam di air terjun Cunca Wulang Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), belum ditemukan.
Diketahui, korban bernama Yoseph Febio Makasau (29), yang terbawa arus dan tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang pada Rabu 13 April 2022 sekitar pukul 15.00 Wita.
"Belum (ditemukan)," kata Koordinator Pos SAR Manggarai, Edi Suryono saat dikonfirmasi Rabu malam pukul 18.19 Wita.
Pihaknya pun telah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian korban.
Sebelumnya, seorang wisatawan asal Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terbawa arus dan hilang di wisata air terjun Cunca Wulang, Rabu 13 April 2022.
Diketahui, korban bernama Yoseph Febio Makasau (29), yang terbawa arus dan tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang pada Rabu 13 April 2022 sekitar pukul 15.00 Wita.
Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, korban diketahui bernama Yoseph Febio Makasau, berdomisili di Golokoe Kelurahan Wae Kelambu. Ia bersama seorang anaknya, Bimbim (5) dan dua rekannya Arman dan Deden tiba di lokasi wisata sekitar pukul 12.30 Wita.
Sekitar pukul 15.00 Wita, mereka tiba di lokasi wisata yang terletak di Desa Cunca Wulang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Mabar.
Yoseph Febio Makasau bersama Bimbim dan Arman memilih untuk mandi di puncak air terjun Cunca Wulang, sedangkan Deden memilih untuk tidak bergabung.
Karena arus air yang deras, Yoseph Febio Makasau terseret air dan jatuh di air terjun.
Rekan Yoseph Febio Makasau, Arman dan Deden sempat berupaya menolong korban dengan mencari kayu untuk menolong korban, tapi karena lelah dan dihantam arus air sungai yang cukup deras, YFM terjatuh di area air terjun.
Selanjutnya, rekan korban, Arman berlari ke arah kolam utama air terjun Cunca Wulang untuk mencari korban, namun sekitar 25 menit ia mencari dan menunggu, korban tak kunjung ditemukan.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pihak Pos Wisata Cunca Wulang dan warga sekitar, untuk membantu proses pencarian korban.
"Sementara (korban) dicari," kata seorang warga Desa Cunca Wulang, Yohanes Hamid.
Yohanes menjelaskan, kedatangan wisatawan lokal tersebut tidak diketahui, sebab mereka tidak melaporkan diri di Pos Wisata Cunca Wulang.