POS-KUPANG.COM - Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengaku trauma dengan kepemimpinan wasit Fariq Hitaba musim ini.
Pasalnya, setiap wasit asal D.I. Yogyakarta itu memimpin pertandingan Persib, selalu diwarnai keputusan kontroversial, bahkan menjadi ajang 'hujan kartu' yang dapat merugikan timnya.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Robert Alberts mengaku terkejut dan sedikit takut ketika mengetahui wasit yang akan memimpin pertandingan duel Persebaya melawan Persib, yaitu Fariq Hitaba.
Robert Alberts menjelaskan, ketakutannya terhadap kepemimpinan wasit Fariq Hitaba karena wasit ini sering memberikan kartu kuning kepada pemain maupun pelatih.
Robert Alberts dan para pemain Persib sudah pernah mengalami hal itu dalam laga Persib menghadapi Persija (1/3/2022).
Baca juga: Liga 1:Striker David da Silva Cetak Gol, Bobotoh Persib Bandung di Sukabumi Sebut Persib Bisa Juara
Waktu itu, tim Pangeran Biru mendapatkan enam kartu kuning, salah satu di antaranya diterima oleh Robert Alberts.
"Ketika pertandingan belum berlangsung dan melihat siapa yang akan memimpin pertandingan, saya sedikit terkejut. Karena, dalam beberapa pertandingan sebelumnya, wasit ini pernah memimpin, dan saya sedikit takut karena kejadian sebelumnya kami banyak mendapatkan kartu kuning, sampai enam, termasuk saya waktu itu," ujarnya.
Kekhawatiran Robert Alberts pun terbukti.
Dalam pertandingan Persebaya vs Persib, Fariq Hitaba mengeluarkan 10 kartu kuning.
Empat kartu kuning diberikan kepada tim Persebaya, sedangkan Persib menerima enam kartu kuning lainnya, termasuk kartu kuning untuk Robert Alberts dan dua kartu kuning untuk Ardi Idrus yang artinya kartu merah.
Robert pun menyoroti tidak stabilnya kepemimpinan Fariq Hitaba dalam laga tersebut, dimana keputusan berbeda diambil wasit saat menilai aksi serupa yang di lakukan Febri Hariyadi dan Bruno Moreira.
Baca juga: Liga 1:Pemain Maung Dapat 5 Kartu Kuning vs Persebaya, Persib Bandung Tanpa 2 Bek Andalan vs Persik
Febri yang mendapat jegalan keras dari Bruno Moreira justru tidak dianggap pelanggaran.
Hal itu memicu Febri untuk melakukan tindakan serupa kepada Bruno Moreira.
Tapi hasilnya, Febri dianggap melakukan pelanggaran dan mendapatkan kartu kuning dari wasit.
"Ketika seorang pemain melakukan tekel dan dia tidak mendapatkan pelanggaran dengan kartu kuning akhirnya ada satu tekanan bahwa pemain harus berbuat yang sama, tapi ternyata itu lain."
"Akhirnya pemain merasakan ketidakadilan menurut mereka," ucapnya.
Menilik kepemimpinan Fariq Hitaba selama berlangsungnya kompetisi Liga 1 musim ini, tercatat telah mengeluarkan 65 kartu kuning, tiga kali akumulasi kartu kuning, dan tiga kali memberikan pinalti dalam 11 pertandingan yang dipimpinnya.
Uniknya, di setiap pertandingan Persib Bandung yang dipimpinnya, wasit berlisensi FIFA tersebut, selalu mengeluarkan lebih dari enam kartu kuning.
Pertama saat Persib Bandung menghadapi PSIS Semarang (15/2/2022), dimana ia mengeluarkan, tujuh kartu kuning, dengan rincian empat kartu kuning bagi pemain Persib, dan tiga bagi PSIS Semarang.
Selanjutnya, sebanyak sepuluh kartu kuning di keluarkan Fariq Hitaba, saat Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta (1/3/2022).
Adapun rinciannya, enam kartu kuning bagi pemain Persib, termasuk bagi pelatih Persib Robert Rene Alberts, dan empat kartu kuning bagi pemain Persija, termasuk sang manajer Macan Kemayoran, Bambang Pamungkas.
Terakhir, saat Persib melawan Persebaya Surabaya (19/3/2022).
Dalam laga tersebut kepemimpinan Fariq Hitaba mengeluarkan sembilan kartu kuning, dan satu kartu merah hasil akumulasi kartu kuning.
Adapun rinciannya, lima kartu kuning bagi pemain Persib Bandung termasuk bagi Robert Rene Alberts, serta kartu merah bagi Ardi Idrus, dan empat bagi pemain Persebaya. (Cipta Permana).
Berita olahrga lainnya: