POS-KUPANG.COM - Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait pertandingan sepak bola yang boleh ditonton langsung di stadion.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kebijakan pemerintah yang membolehkan penonton menyaksikan langsung pertandingan olahraga di stadion.
Maka Polda Metro Jaya akan membicarakan teknis pengamanan protokol kesehatan (Prokes) dengan pihak PSSI.
"Terkait pertandingan bola pertama tentu Polda Metro Jaya akan koordinasi dengan pihak PSSI, kemudian kami bicarakan terkait Prokes yang berlaku di Jakarta yakni level 2," ujar Zulpan dihubungi Rabu 9 Maret 2022.
Baca juga: Persiapan MotoGP Mandalika 2022, Pengaspalan Ulang Bisa Selesai? Kondisi Sirkuit Mandalika Terkini
Zulpan menjelaskan, nantinya PSSI dan Polda Metro Jaya akan mengatur syarat-syarat menonton pertandingan bola.
Misalnya saja dengan wajib memiliki aplikasi Pedulilindungi, vaksinasi, dan juga ketentuan kapasitas penonton.
Polda Metro Jaya juga akan koordinasi dengan PSSI terkait dengan penyaringan penonton yang bisa masuk ke dalam stadion.
Pihak kepolisian akan bersurat dengan PSSI untuk menggelar rapat bersama dalam waktu dekat.
Polisi juga akan meminta jadwal pertandingan terdekat untuk segera merancang teknis pengamanan Prokes di lapangan.
"Sistemnya bagaimana nanti kita lakukan pengecekan, apakah menjelang masuk stadion atau saat pesan tiket, maka kami akan rapatkan dulu dengan PSSI," tutur Zulpan.
Baca juga: Ini Dikatakan Pemain Macan Kemayoran Usai Sumbang Satu Gol Persija Jakarta vs Persiraja
Selain itu kata Zulpan, tidak menutup kemungkinan acara-acara pertandingan olahraga di wilayah penyangga Jakarta menjadi ajang vaksinasi Covid-19.
Hal itu untuk mengejar herd immunity di wilayah-wilayah penyangga Jakarta agar mencapai 100 persen seperti Jakarta.
Diharapkan kata Zulpan, dengan persiapan matang maka pertandingan sepak bola tidak menjadi klaster Covid-19 baru.
Mengingat, kebijakan menonton bola di stadion menjadi kebijakan perdana setelah Jakarta terkena gelombang Covid-19 pada April 2020 lalu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan semua pertandingan olahraga bisa kembali dihadiri oleh penonton tanpa perlu tes antigen dengan syarat sudah mendapatkan booster.
Baca juga: Skuad Juara Liga 1 Musim 2021-2022? Pelatih Tridatu Sebut Segala Kemungkinan Bisa Terjadi
Kemudian, daerah yang level PPKM 4 kapasitas penonton 25 persen, level 3 50 persen, level 2 75 persen dan level 1 100 persen.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyambut baik aturan pemerintah yang membolehkan suporter kembali menyaksikan pertandingan secara langsung.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan semua pertandingan olahraga bisa kembali dihadiri oleh penonton tanpa perlu tes antigen dengan syarat sudah mendapatkan booster.
Usia mengetahui kabar tersebut, Hadian Lukita mencoba berkoordinasi dengan PSSI yang nantinya menggelar rapat koordinasi guna menentukan hadirnya suporter pada ajang BRI Liga 1 2021/2022.
“Jadi satu kita baca lebih detail dulu soal instruksi Mendagri kan jangan sampai salah,” kata Hadian saat dihubungi Tribunnews, Selasa (8/3/2022).
“Kedua kami komunikasi dengan federasi dulu PSSI. Setelah itu kami akan komunikasi dengan pihak terkait, BNPB Polri, Kemenpora, Kemenkes tapi di Bali. Kami koordinasi juga dengan Polda, BNPD dan Dinkes setempat kan biasanya setelah itu ada rakor untuk menentukan SOP seperti apa kan ada tambahan baru persyaratan yaitu booster,” sambung Hadian.
“Kalau hanya vaksin dua kali dan antigen itu sudah pernah kami bahas tapi harus ditunda dulu adanya penonton karena omicron. Sekarang ada syarat baru tentu kami harus cek juga gimana Juknis dan Juklaknya jangan sampai kelewat,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah penonton bisa dihadirkan di sisa laga BRI Liga 1 2021/2022 ini, Hadian masih mengupayakan.
Bisa atau tidaknya tergantung proses rapat koordinasi yang dilakukan seluruh jajaran baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam hal ini Bali yang menyelenggarakan Liga 1.
“Kalau rakornya cepat ya bisa saja memungkinkan (ada penonton di Stadion-red). Kami sekarang fokus ke sisa laga jangan sampai ada sesuatu yang tidak diinginkan, yang pasti kita paralel lah. Kami fokus untuk menyelesaikan pertandingan. Kami juga akan komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Jadi belum bisa kita tentukan,” pungkasnya. (*)
Berita olahraga lainnya: