Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Capres PDIP 2024? Survei Membuktikan!
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kalau PDIP konsisten mengajukan figur calon presiden (Capres) 2024 berdasarkan hasil survei, seyogianya bukan Puan Maharani yang diajukan, melainkan Ganjar Pranowo.
Survei membuktikan bahwa elektabilitas Puan Maharani lebih rendah daripada elektabilitas Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah saat ini.
Berdasarkan hasil survei terbaru, Prabowo Subianto menempati posisi paling atas sebesar 26,5%, disusul Ganjar Pranowo 20,5 persen, sementara elektabilitas Puan Maharani cuma 1 persen.
Rendahnya elektabilitas Puan tidak hanya diungkap oleh survei Litbang Kompas.
Sejumlah lembaga survei pun menunjukkan elektabilitas Puan masih rendah.
Misalnya, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jawa Barat pada 5-8 Februari 2022, elektabilitas Puan juga hanya mencapai 0,8 persen dalam simulasi tertutup 10 nama.
Sementara itu, Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada 9 Januari 2022 menunjukkan elektabilitas Puan berada di peringkat ke-9 dengan perolehan 1,8 persen.
Puan juga duduk di peringkat ke-9 dalam survei Charta Politika dengan simulasi 10 nama yang dirilis pada 20 Desember 2021.
Salah satu ketua DPP PDIP hanya mengantongi elektabilitas 1,1 persen.
Lalu, apakah kira-kira PDIP bakal tetap memberikan tiket capres kepada Puan?
Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa pun memberikan pandangannya.
"Saya kira survei kompas ini setidak-tidaknya menjadi refleksi tren politik terkini dan jika ini dijadikan referensi maka sudah jelas kandidat Capres terkuat di PDIP ya Ganjar bukan Puan," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu 23 Februari 2022.
"Terus terang bila PDIP punya target menang dan cari aman di 2024 preferensi terbaik Capres itu ada di Ganjar bukan Puan apalagi jika PDIP dan Megawati ingin clean victory maka Ganjar tinggal diperkuat brandingnya ke publik," tambahnya.
Menurut Herry, bila dilakukan kalkukasi politik berdasarkan rilis sejumlah lembaga survei, jika PDIP bersikeras memajukan Puan, menurutnya, posisi idealnya adalah sebagai cawapres.
"Ini lagi-lagi seandainya ya. Dengan catatan, jika PDIP memang hanya ingin berspekulasi atau sekadar menchallenge Puan serta uji soliditas internal," kata Herry.
"Menarik juga PDIP ini punya 2 tokoh Capres 2024 yang sedang disodorkan ke publik, itu artinya partai ini mencoba melihat realitas yang kemudian mengkonversikan hal ini ke dalam keputusan internal."
Namun, di luar itu semua, Herry meyakini semua keputusan soal pencapresan akan kembali ke tangan Megawati, sebagai tokoh sentral PDIP.
"Di sisi lain, elektabilitas Ganjar ini dapat menarik gravitasi politik, wujudnya bisa bertranformasi menjadi koalisi tandingan di luar PDIP. Artinya bisa saja jika Ganjar tidak diberikan tiket, ada kelompok lain yang dengan senang hati memberi karpet merah karena tingginya elektabilitas Ganjar," pungkas Herry.
Tiga Nama Teratas
Hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, pilihan publik terhadap sosok calon Presiden makin mengerucut ke tiga nama.
Tiga nama tersebut, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Prabowo dipilih 26,5 persen masyarakat.
Disusul Ganjar sebanyak 20,5 persen, dan Anies 14,2 persen.
Elektabilitas tiga tokoh itu, tercatat meningkat dibandingkan hasil survei serupa yang digelar pada 2021.
Prabowo misalnya, tercatat naik dari 16,4 persen pada April 2021 menjadi 26,5 persen pada Januari 2022.
Meski sempat turun jadi 13,9 persen pada Oktober 2021.
Namun, elektabilitas Prabowo saat ini masih tertinggal jauh dari perolehan suaranya sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 lalu sebesar 44,5 persen.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar juga naik, mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2022.
Adapun elektabilitas Anies yang sebelumnya cenderung stagnan, kini menunjukkan pergerakan.
Pada April 2021, elektabilitasnya 10 persen dan pada Oktober 2021 sebesar 9,6 persen, saat ini telah mencapai 14,2 persen.
Tingginya elektabilitas tiga tokoh tersebut, menciptakan jarak yang cukup jauh dengan nama-nama lainnya yang turut masuk bursa pilpres, sebagaimana dilansir oleh WartakotaLive.com.
Berdasarkan survei Januari 2022 ini, duduk di peringkat keempat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 4,9 persen, terpaut hampir 10 persen dengan Anies yang ada di urutan ketiga.
Lalu, ada Agus Harimurti Yudhouono (3,7 persen), Basuki Tjahaja Purnama (2,9 persen), Ridwan Kamil (2,6 persen), Tri Rismaharini (2,6 persen), Andika Perkasa (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,4 persen), Erick Thohir (1,1 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Puan Maharani (0,6 persen).
Sementara itu, ada 4,1 persen responden yang menjawab tokoh lainnya dan 11,8 persen responden menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 lalu.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.*
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Terkuak, Elektabilitas Puan Maharani Hanya 1 Persen, Ganjar Pranowo Jadi Capres PDI Perjuangan?