Berita Kota Kupang Hari Ini

Kisah Romo Bento Soal Kedekatannya Dengan Anak-anak dan OMK di Alor

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Romo Beatus Ninu, Pr

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Romo Beatus Ninu, Pr alias Romo mengisahkan soal bagaimana kedekatannya bersama anak-anak dan Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki Sta. Maria Fatima Kalongbuku, Moramam, kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor,

Romo Bento menciptakan lingkungan Pastoran (rumah tempat tinggal pastor, Red) senyaman mungkin bagi semua umat di paroki yang dipimpinnya ini.

Romo Bento ketika ditemui di Kupang, Selasa 15 Februari 2022 menceritrakan catatan perjalanan sejak awal hadir di paroki ini sampai menyelesaikan tugas penggembalaannya di Pulau Kenari.

Baca juga: Polda NTT Temukan Pengelolaan Limbah Medis Belum Maksimal pada Sejumlah Rumah Sakit di Kota Kupang

"Sejak awal saya tiba di paroki ini, saya suka bergabung dengan anak-anak dan OMK (Orang Muda Katolik).  Keberadaan mereka membuat gereja lebih hidup. Suka cita anak-anak itu tulus dan tak pernah berdusta," terang Imam yang pertama kali merintis Paroki Sta. Maria Fatima Kalongbuku ini.

Dirinya menceritrakan bahwa anak-anak di paroki ini sangat antusias mengikuti setiap kegiatan Gereja. Selain bergabung dengan kelompok sekami, setiap sore mereka selalu datang ke gereja untuk membersihkan taman di kompleks gereja dan pastoran.

"Hal yang sangat luar biasa itu bahwa tanpa harus diberi tahu untuk datang, mereka selalu datang," terang Imam kelahiran Niki-Niki, TTS ini.

Baca juga: BIN Daerah NTT Gelar Vaksin Pelajar pada Dua Titik di Kabupaten Kupang

Setiap malam, lanjut Romo Bento, anak-anak dan OMK makan di Pastoran.

"Kebetulan ada banyak piring dan senduk, sehingga mereka bisa makan di pastoran. Mereka sendiri yang masak lalu kemudian makan," jelasnya.

Romo Bento mengungpkan, berteman dengan anak-anak dan OMK tidak susah. Cukup buat sesuatu yang sederhana, tetapi berkesan untuk mereka.

Baca juga: 100 Pasien Covid-19 di Kota Kupang Isolasi Mandiri

"Misalnya saya sering membagi permen dan biskuit kepada anak-anak sehabis misa atau setelah kerja bersama. Saya juga membagikan mereka buku dan  rosario," tutur Romo Bento.

Saat berada dengan orang muda, dirinya selalu memberi motivasi, membagi pikiran dan ide kepada mereka berkaitan dengan persahabatan, dunia kerja dan masa depan hidup berkelurga.

"Mereka (anak-anak dan OMK) adalah harapan gereja dan bangsa. Karena itu mereka perlu dibentuk dan dibekali dengan keutamaan-keutamaan yang baik," kata Romo Bento.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Terbanyak di Maulafa

Ia menerangkan, kebiasaannya yang suka berbagi dan bermurah hati dengan umat di wilayah parokinya itulah yang membuat umat mencintainya.

"Saya meninggalkan kasih sayang dan cinta untuk Pulau  Alor Nusa kKnari Negeri Seribu Moko,  bumi persaudaraan surga di Timur matahari," ujarna.

Saking kedekatan dirinya dengan anak-anak maupun OMK, kata Romo Bento, sampai saat ini ketika Video call dengan anak-anak dan OMK di paroki mereka selalu menangis belum merelakan perpisahan ini.

"Saya melihat air mata mereka sebagai motivasi bagi saya untuk selalu menjadi gembala (pastor) yang baik di manapun saya bertugas," pungkas Romo Bento. (CR12)

Berita Terkini