POS-KUPANG.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, kembali jadi bahan pergunjingan publik.
Masalahnya bukan pada peluang menggantikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bukan pula soal kemungkinan ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Namun Ahok jadi sumber pergunjingan, karena ramalannya yang mengerikan tentang nasib SPBU pada lima tahun ke depan.
Ahok melontarkan ramalannya tersebut setelah berjibaku sebagai Komisaris Utama Pertamina dalam beberapa tahun terakhir.
Ia mengestimasikan soal nasib Pertamina dan bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan bahwa dalam waktu 5 tahun ke depan, SPBU berkemungkinan akan sepi, bahkan bisa jadi tak akan ada orang.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Basuki Tjahaja Purnama Gabung dengan PDI Perjuangan, Wujudkan Keadilan Sosial?
Hal ini bakal terjadi, karena tidak ada orang yang membeli premium, pertamax, dan jenis BBM lain yang ditawarkan di SPBU.
Ramalan Ahok ini memang begitu mengerikan? Pasalnya, sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok mestinya tak boleh mengungkapkan hal semacam ini.
Ahok mestinya sadar bahwa ia dipercayakan menjadi Komisaris Pertamina untuk menjaga Pertamina dan seluruh bisnis ikutan yang tersebar di Indonesia.
Namun apa yang diungkapkan Ahok merupakan kemungkinan yang akan terjadi. Sebab apa yang disampaikan berdasarkan fakta.
Fakta yang dimaksud, adalah saat ini pertumbuhan dan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia demikian pesat.
Bila perkembangan kendaraan listrik ini menemukan pangsa pasar yang bagus, maka dalam tempo 5 tahun ke depan, SPBU bakal sepi.
Tempat pengisian bahan bakar tersebut akan sepi dari antrean kendaraan baik mobil maupun sepeda motor untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
Ini bakal terjadi, karena semakin banyak orang yang akan beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Jika industri kendaraan listrik terus berkembang, didukung pula layanan kredit yang membuat harga makin terjangkau, maka produksi kendaraan pasti akan makin bertambah.
Bila demikian adanya, maka kendaraan konvensional akan semakin berkurang, hal mana berdampak terhadap ketersediaan BBM di SPBU.
Baca juga: Dulu Dihabisi Ahok Gegara Banjir, Lalu Jadi Orang Dekat Anies Baswedan, Kini Sering WA Ahok, Lho?
Bila SPBU mulai sepi lantaran pembutuh BBM berkurang, maka jualan SPBU pun secara otomatis akan semakin sedikit.
Apabila ini terjadi, maka dampaknya akan semakin luas. Dan, bisa saja akan terjadi pengurangan pegawai.
"Bayangkan kalau terjadi pengurangan pegawai, maka pengangguran akan terjadi."
"Kami melihat ini sebagai ancaman, orang bilang butuh 10-20 tahun, saya yakin enggak sampai 5 tahun makin banyak kendaraan bermotor alih ke kendaraan listrik."
"Kalau ada layanan kredit bunga murah, saya kita SPBU bisa langsung kosong karena operasional SPBU kebanyakan diisi motor," ujar Ahok dalam acara DBSI Spring Festival, Kamis 10 Februari 2022.
Apalagi ditambah industri baterai yang makin berkembang dan bisa membuat harga lebih terjangkau, maka tak menunutup kemungkinan angkutan di perkampungan juga akan beralih menggunakan kendaraan listrik.
Belum lagi Ahok mengatakan, adanya perubahan gaya hidup masyarakat pengguna kendaraan listrik yang hanya memanfaatkan pengisian baterai saat pergi ke luar kota.
Sementara selebihnya, akan dilakukan sendiri di rumah.
Memprediksikan kemungkinan tersebut, menurut Ahok, Pertamina harus memikirkan langkah ke depan terkait kelangsungan bisnis ritel agar segera menyesuaikan. Karena itu, dia meminta Pertamina untuk bisa membangun logistik suplay change.
"Itu makanya Pertamina harus betul-betul memikirkan ke depannya ritel yang diandalkan ini mesti ada perubahan," ujar Ahok.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 3 juta unit populasi kendaraan listrik di Indonesia pada 2030.
Target itu sejalan dengan komitmen untuk menurunkan emisi CO2 hingga 41 persen dalam periode yang sama, dengan asumsi tingkat CO2 berkurang 4,6 juta ton.
Baca juga: 5 Tahun Ditinggal Ahok , RPTRA Kalijodo yang Dibangun Mantan Gubernur DKI Masih Jadi Favorit Warga
Tak hanya itu, 105.866 unit kendaran listrik berbasis baterai juga akan digunakan instasi pemerintah.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyebut pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat era kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.
Satu diantaranya melalui penggunaan sepeda motor dan mobil listrik dalam lingkup instansi pemerintah, sebagaimana yang ditetapkan dalam peta jalan atau roadmap EV selama 2021-2030.
"Pemerintah akan membeli produk-produk kendaraan listrik dari produsen otomotif yang bermanufaktur di Indonesia dengan basis TKDN," ujar Taufiek, akhir tahun lalu. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: RAMALAN AHOK Bikin Merinding, 5 Tahun Lagi SPBU Bakal Sepi, Enggak Ada yang Beli BBM