Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Stefanus Asat Gusma terpilih sebagai Ketua Umum ( Ketum) PP Pemuda Katolik periode 2022-2024.
Gusma, demikian panggilan akrab Stefanus, terpilih secara aklamasi dalam Kongres XVIII yang berlangsung di Semarang Jawa Tengah pada 12-24 November 2021.
Ia direkomendasikan dan didukung oleh 30 Komisariat Daerah (Komda) definitif dari total 31 Komda seluruh Indonesia menggantikan Karolin Margret Natasa, Ketua Umum periode 2015-2018 dan 2018-2021.
Dalam rangka membawa organisasi Pemuda Katolik untuk berkiprah lebih sungguh dalam kehidupan sosial politik dan kebangsaan, Gusma mengusung tagline Pemuda Katolik Reborn and Grow Further.
Gusma dalam keterangan tertulis yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa, 16 November 2021 menyebut, telah membuat desain konsolidasi organisasi berbasis potensi dan sumber daya kader Pemuda Katolik.
Baca juga: Dilantik Jadi Ketua Pemuda Katolik NTT, Agustinus Payong Boli Siap Lawan Kebodohan dan Kemiskinan
Desain konsolidasi organisasi itu dikabarkan dalam Tujuh Program Pokok yang akan dilaksanakan dengan metode kerja yang lebih terukur demi terwujudnya Pemuda Katolik sebagai organisasi basis yang mandiri, kontekstual dan berdaya saing.
Tujuh program pokok tersebut diantaranya : pertama, melakukan konsolidasi organisasi dalam mengkolaborasikan semua struktur resmi terkait dengan proses kaderisasi dan konsolidasi struktural organisasi.
Kedua, menata dan mendistribusikan kader dari semua bidang potensi, minat dan kompetensi untuk mengambil peluang pengembangan kader yang tersedia.
Ketiga, melakukan media handling dan digitalisasi program dalam menghadirkan eksistensi organisasi yang dapat diakses oleh semua pihak secara terbuka, berkala dan kekinian.
Keempat, menciptakan inkubator bisnis kader dengan harapan menguatkan kerja organisasi. Kelima, mengkolaborasikan kegiatan advokasi dan bantuan hukum dari level kepengurusan komisariat cabang hingga pusat untuk memenuhi perjuangan konkrit organisasi di tengah komunitas.
Keenam, mengkolaborasikan potensi kader terutama cluster akademisi dan pengamat untuk menguatkan organisasi dalam mengawal kebijakan pemerintah dari pusat hingga daerah.
Ketujuh, menempatkan secara khusus isu kebangsaan, HAM dan Papua untuk membangun persepsi kebangsaan masyarakat Papua yang utuh, khas dan berpegang teguh pada nilai luhur para leluhur Papua.
"Tujuh program pokok tersebut merupakan desain besar konsolidasi organisasi berbasis potensi dan sumber daya kader Pemuda Katolik yang nantinya kami kerjakan dengan metode kerja yang lebih terukur demi terwujudnya Pemuda Katolik sebagai organisasi basis yang mandiri, kontekstual dan berdaya saing " demikian Gusma dalam keterangan tertulis. (*)