Berita Lembata

Setiap Hari Gunung Lewotolok Erupsi Puluhan Kali, Gemuruh Terdengar Sampai di Kota Lewoleba

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur diminta untuk tidak mempercayai kabar bohong (hoax) perihal adanya bencana erupsi dan muntahan lahar panas gunung Ile Lewotolok yang akan terjadi pada 1 Oktober 2021. Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian memastikan kalau informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA- Sejak meletus pada 29 November 2021, gunung Ile Lewotolok tak hentinya mengeluarkan abu dan asap disertai bunyi gemuruh yang terdengar sampai di Kota Lewoleba sampai dengan hari ini. 

Petugas Pos Pemantau Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian menyebutkan jika dilihat grafiknya tentu ada peningkatan erupsi sejak tanggal 27 September 2021. Sehari terjadi puluhan kali erupsi dan lontaran lava pijar.

Menurut catatannya, jumlah erupsi paling tinggi terjadi pada tanggal 4 Oktober 2021 yakni 74 kali erupsi hingga menyebabkan pesawat Wings Air dari Kupang gagal mendarat di Bandara Wunopito Lewoleba.  

Menurut dia, aktivitas gempa permukaan atau hembusan dan lontaran lava pijar (strombolian) masih terus terjadi. Sementara itu, gemuruh yang terdengar sampai di Kota Lewoleba menurutnya terjadi karena adanya magma dan batuan yang bergerak menuju ke permukaan. 

Baca juga: Jimmy Sianto Minta Maaf Belum Bisa Persembahkan Tambahan Medali di PON XX Papua 

Dia mengimbau masyarakat di sekitar Ile Lewotolok tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung.  Masyarakat desa Jontona selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak.

"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," imbau Stanis saat ditemui, Kamis, 7 Oktober 2021. 

Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

Dikatakannya, seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Ile Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).

Baca juga: Atlet Berprestasi NTT di PON Kebajiran Bonus, Johni Plate Janjikan Rp 1 Miliar untuk Kontingen NTT

"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya," pesannya. *)

Berita Lembata Lainnya:

Berita Terkini