Berita Kota Kupang

Embung di Kampung Lama Manulai 2 Kota Kupang Hampir Kering

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karel Toasu, warga Kampung Lama Manulai 2 menyiram sayuran di kebunnya, Sabtu 11 September 2021. Air yang digunakan berasal dari salah satu embung di wilayah setempat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG --Embung  di  Kampung Lama Manulai, Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang hampir kering.

Debit air di embung ini sudah turun drastis. Embung ini juga  cukup membantu warga setempat untuk berusaha tani.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu 11 September 2021, di kampung ini terdapat beberapa embung masing-masing terletak di RT 16, 17, 18 dan 19.

Rata-rata debit air di  embung -embung tersebut turun drastis, bahkan ada yang hampir kering.

Embung -embung yang ada ini tidak begitu luas tetapi sering dimanfaatkan warga untuk keperluan mencuci , menyiram dan untuk konsumsi ternak.

Namun memasuki musim kemarau, warga setempat mulai kesulitan karena debit air berkurang dan bisa juga kering.

Sedangkan salah satu embung yang terletak di RT 18/RW 8, memang masih ada air, tetapi sudah hampir kering.  Sejumlah petani tetap memanfaatkan untuk menyiram sayuran, konsumsi ternak serta mencuci.

Beberapa warga yang ditemui mengatakan, selama ini adanya embung di wilayah itu, sangat membantu mereka dalam hal berkebun dan juga untuk kebutuhan alam rumah.  

Karel Toasu warga RT 19/RW 7 Kelurahan Manulai 2 mengatakan, embung yang terletak di Kampung Lama Manulai berjumlah lima embung.

Embung-embung tersebut  biasanya mulai menunjukkan kondisi mengering mulai Bulan Juli atau September. Dan mulai parah pada bulan Oktober hingga November.

"Kalau tahun ini memang masih agak baik. Tapi kalau tahun lalu di bulan September begini ada embung yang sudah kering," kata Karel.

Dia mengatakan, embung-embung ini bisa kembali memiliki air apabila hujan turun dan mulai kelihatan penuh saat bulan Januari-Maret.

"Embung yang ada di sini ada yang dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi dan ada yang Pemerintah Kota Kupang. Saya mulai tanam sayur sejak tahun 2018 ," katanya.

Menurut Karel, adanya embung-embung itu mereka bisa menanam sayur kemudian menjualnya ke pasar.

"Ada juga yang pembeli datang langsung membeli di sini. Sayur yang kami tanam ini berbeda-beda,ada yang tanam kangkung, sawi, sayur putih, sayur manis," katanya.

Berita Kota Kupang Terkini

Berita Terkini