POS-KUPANG.COM - Jika Anda mengalami gejala sesak napas, terutama saat beraktivitas.
Kemudian batuk yang terus-menerus dan mengeluarkan dahak, lalu diikuti mengi dan sesak atau nyeri di dada.
Maka Anda harus segera mengecek ke Dokter.
Bisa jadi Anda diserang penyakiy emfisema.
Bila emfisema sudah semakin parah, gejala yang dapat ditimbulkan yaitu penurunan nafsu makan yang mengakibatkan berat badan berkurang, infeksi paru-paru yang berulang, mudah lelah, sakit kepala di pagi hari, jantung berdebar, bibir dan kuku menjadi biru, pembengkakan pada kaki
Kesulitan dalam berhubungan seks, gangguan tidur dan depresi
Tahukah Anda apa itu penyakit emfisema?
Baca juga: Waspada, Gejala Penyakit Ini Sering Menyerang Anak-anak
Tentu nama penyakit sangat awam di telinga kita.
Namun Anda perlu waspada dengan penyakit ini.
Dilansir dari Alodokter.com, emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya sesak atau sulit bernapas.
Alveolus berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida ketika bernapas.
Pada penderita emfisema, alveolus mengalami kerusakan dan pecah, sehingga terbentuk satu kantong udara besar.
Terbentuknya kantong udara tersebut mengakibatkan luas area permukaan paru-paru menjadi berkurang dan kadar oksigen yang mencapai aliran darah pun menurun.
Baca juga: 7 Gejala Penyakit Kanker Tiroid,Selain Benjolan di Leher,Jangan Sepelekan Batuk & Sakit Tenggorokan
Selain itu, rusaknya alveolus juga akan mengganggu proses keluarnya udara berisi karbon dioksida dari paru-paru.
Akibatnya, paru-paru bisa membesar secara perlahan karena udara terperangkap dan menumpuk di dalam kantong udara.
Emfisema adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang umum terjadi.
Penyakit jenis ini akan berkembang menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu.
Penanganan emfisema dapat memperlambat perkembangan penyakit tersebut, tetapi tidak bisa memulihkan alveolus yang rusak.
Penyebab Emfisema
Penyebab utama terjadinya emfisema adalah paparan jangka panjang zat yang dapat mengiritasi paru-paru, seperti asap rokok, polusi udara dan asap atau debu bahan kimia dari lingkungan.
Baca juga: Waspada Gejala Penyakit Kista Ovarium, Bisa Jadi Ganas dan Mematikan Jika Muncul Tanda Ini
Meski jarang terjadi, emfisema juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu defisiensi alfa-1 antitripsin.
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan protein alfa-1 antitripsin, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi jaringan elastis pada paru-paru.
Faktor risiko emfisema
Emfisema dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, beberapa kondisi di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang menderita emfisema:
Memiliki kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)
Menetap atau bekerja di lingkungan yang mudah terpapar polusi udara, seperti lingkungan pabrik atau industri
Berusia 40 tahun ke atas
Memiliki riwayat defisiensi alfa-1 antitripsin atau penyakit paru obstruktif (PPOK) dalam keluarga
Dilansir dari Halodoc.com, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah emfisema adalah menghentikan kebiasaan merokok. Jika tidak merokok, usahakanlah sebisa mungkin untuk tidak menghirup asap rokok (menjadi perokok pasif).
Berita Gejala Penyakit lainnya