Tuan Guru Bajang Digadang Jadi Komisaris Utama BRIS, Tinggal Tunggu Keputusan RUPSLB
POS-KUPANG.COM - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dua periode Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) digadang-gadang menjadi komisaris utama (Komut) PT Bank Syariah Indonesia TBK.
Nama TGB disebut-sebut hanya tinggal menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. BSI atau BRIS Selasa 24 Agustus 2021 hari ini.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan BRIS kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 23 Agustus 2021, disebutkan bahwa para pemegang saham dapat mengikuti RUPSLB dengan mengakses fasilitas eASY yang disediakan KSEI.
RUPSLB tersebut terutama ditujukan untuk membicarakan Perubahan Susunan Dewan Komisaris PT. BSI Tbk.
Ini sesuai dengan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang mengatur bahwa Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, khususnya Pasal 23 ayat 1 juncto Pasal 3 ayat 1.
Adapun jajaran komisaris dan direksi PT BSI selama ini sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Mulya E. Siregar
Komisaris : Suyanto
Komisaris : Masduki Baidlowi
Komisaris : Imam Budi Sarjito
Komisaris : Sutanto
Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris Independen : M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen : Komaruddin Hidayat
Komisaris Independen : Eko Suwardi
Direksi
Direktur Utama: Hery Gunardi
Wakil Direktur Utama 1: Ngatari
Wakil Direktur Utama 2: Abdullah Firman Wibowo
Direktur: Kusman Yandi
Direktur: Kokok Alun Akbar
Direktur: Anton Sykarna
Direktur: Achmad Syafii
Direktur: Tiwul Widyastuti
Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi
Direktur: Ade Cahyo Nugroho.
Tuan Guru Bajang disebut-sebut bakal menggantikan posisi Widya E. Siregar yang selama ini menjabat Komisaris Utama PT. BSI Tbk.
Namun, hingga berita ini ditulis belum ada laporan mengenai hasil RUPSLB BSI tersebut. Apakah TGB benar-benar disahkan menjadi Komisaris Utama PT BRIS atau tidak.
Untuk diketahui, TGB yang lahir di Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat 49 tahun merupakan jebolan S3 Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
Sebelum diangkat menjadi komisaris Bank Syariah Indonesia (BRIS) pada Februari 2021 lalu, Mulya adalah komisaris di Bank Syariah Mandiri yang kini merger menjadi entitas BRIS dengan bank syariah milik negara sejak 2017-2021.
Sumber KONTAN yang mengetahui informasi ini menyebut, terpilihnya TGB menjadi komisaris utama BRIS adalah pengalamannya di industri syariah. “Ini akan melengkapi manajemen BRIS dengan pengalaman TGB,” ujarnya.
Apalagi, TGB selama menjabat Gubernur NTB dua periode dari tahun 2008 – 2018, punya pengalaman mengkorversi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah pada tahun 2018.
Lalu, selama menjabat Gubernur NTB, TGB juga melakukan merger semua Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh kabupaten/kota se- NTB menjadi satu PT BPR.
Ini sejalan dengan target penyelesaian operasional merger tiga bank syariah terbesar di Indonesia yaitu PT BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri.
Saat ini, BRIS tengah menyelesaikan operasional merger, dari sistem informasi, produk, konsumer hingga corporate.
Tak hanya itu saja, jejak rekam TGB juga panjang sebagai gubernur. Dalam dua periode kepemimpinan di NTB semisal, TGB juga sukses mengangkat NTB dari predikat sebagai provinsi tertinggal.
Dalam jangka waktu 2014-2016, laju pertumbuhan ekonomi NTB meningkat dengan 9,9 persen. Prestasi ini membuat NTB mendapat predikat pertumbuhan ekonomi terbaik. Bahkan melampaui nasional yang saat itu hanya sebesar 4,9 persen.
TGB juga berhasil menekan angka pengangguran di NTB hingga 3,32 persen. Prestasinya ini menyematkan NTB sebagai provinsi ke-6 dengan angka pengangguran terendah.
Dengan deretan prestasi itu, TGB diharapkan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi kinerja BRIS.
Saat ini dia merupakan Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).
Namanya disebut-sebut menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden dalam kontestasi politik pada 2019 yang lalu.
Kontan sudah berupaya menghubungi TGB, hanya saja sampai tulisan ini tayang, pesan pendek dan telepon KONTAN belum berbalas.
Adapun sehari jelang RUPSLB, harga saham BRIS mencapai Rp 2.200 per saham dalam penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 23 Agustus, naik 2,33%.
TGB Jadi Wakomut BRIS
Berdasarkan hasil RUPSLB, sebagaimana baru dilansir dari cnnIndonesia, pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menunjuk mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi, atau dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa 24 Agustus 2021.
Selain itu, rapat juga mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI. Ia menggantikan Mulya E. Siregar. RUPSLB itu berisi mata agenda tunggal yakni perombakan susunan dewan komisaris.
"Dalam RUPSLB ini mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI dan Muhammad Zainul Majdi sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI," bunyi keterangan resmi BSI, Selasa 24 Agustus 2021.
Untuk diketahui, TGB menjabat sebagai gubernur NTT selama dua periode, yakni 2008 hingga 2013 dan 2013 hingga 2018. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang (PBB). Ia juga pernah menjadi anggota Partai Demokrat, namun sekarang telah berlabuh di Partai Golkar.
Ia merupakan pendukung Presiden Joko Widodo pada masa kampanye lalu. Dia mengundurkan diri Partai Demokrat lantaran Demokrat telah menyatakan dukungan pada pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga Uno. Pada Desember 2018, TGB bergabung dengan Partai Golkar dan ditunjuk sebagai wakil ketua umum badan pemenangan pemilu 2019.
Sementara itu, Adiwarman Azwar Karim adalah akademisi dan praktisi ekonomi syariah. Saat ini, ia dipercaya menjadi anggota Dewan Syariah Nasional MUI dan dewan pengawas sejumlah lembaga perbankan syariah.
Pada semester I 2021, BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, naik 34,29 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan laba itu dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan.
Bank syariah milik Himbara ini telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun per Juni 2021. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73 persen dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp144,5 triliun.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris BSI adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI: Adiwarman Azwar Karim
Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BSI: Muhammad Zainul Majdi (TGB)
Komisaris: Suyanto
Komisaris: Masduki Baidlowi
Komisaris: Imam Budi Sarjito
Komisaris: Sutanto
Komisaris Independen: Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
Sumber: kontan.co.id/cnbcindonesia.com/cnnindonesia.com