Sumba Timur Terapkan PPKM Level 4, Dandim 1601 Sumba Timur Sampaikan Strategi dan Langkah
Nyata Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kabupaten Sumba Timur, maka perlu ada strategi dan langkah nyata yang harus dilakukan. Salah satu strategi, yakni Optimalisasi satgas penanganan Covid-19 hingga tingkat desa/kelurahan dan RT/RW.
Hal ini disampaikan Dandim 1601 Sumba Timur, Letkol Czi. Dr. Dwi Joko Siswanto,S.E,M.I.Pol , Minggu 25 Juli 2021.
Menurut Dwi, Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga reda, namun optimisme penanganan yang dilakukan serta dukungan dari berbagai eleman masyarakat menciptakan keyakinan bahwa masa sulit ini bisa dilewati negara kita.
"Saat ini Kabupaten Sumba Timur termasuk wilayah diluar Jawa dan Bali yang harus menerapkan PPKM level -4. Karena itu, perlu ada strategi dan langkah nyata harus dilakukan," kata Dwi.
Baca juga: Pemkab Sumba Timur Koordinasi dengan BWS NT II, Jembatan Gantung Kiritana Putus
Dwi yang juga selaku Wakil Ketua I Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur ini merincikan beberapa strategi dan langkah nyata, yaitu, perlu optimalisasi Satgas Penanganan Covid-19 hingga tingkat desa/kelurahan dan RW dan RT.
Optimalisasi isolasi pemusatan sampai dengan tingkat desa atau kelurahan; Pemantauan ketersediaan oksigen di RSUD Umbu Raha Meha Waingapu.
Perlu adanya skenario penambahan Rumah sakit rujukan atau optimalisasi RSUD Umbu Raha Meha sebagai rumah sakit Covid-19; Penegakan aturan terkait PPKM level 4, Optimalisasi vaksinasi terutama dosis 1 dan Penanganan Covid-19 sebagai prioritas 1.
Dwi menjelaskan, pertimbangan penerapan PPKM level -4 di Kabupaten Sumba Timur, yakni bahwa Peningkatan persentasi kumulatif kasus terkonfirmasi, Prov NTT tertinggi ( 77.4 persen) diluar Jawa Bali, kasus aktif terbesar mencapai 11.38 persen.
"Peta sebaran sekuen Sars - Covid - varian of concern. Kasus varian Delta terbesar di NTT 40 kasus di luar Jawa Bali," katanya.
Baca juga: Warga Kiritana Sumba Timur Menangis Saat Jembatan Gantung Ambruk
Lebih lanjut, dikatakan, Bed Occupancy Rate (BOR) TT atau presentase tingkat penggunaan tempat tidur di rumah sakit.per tanggal 22 Juli 2021 diatas standar WH0 < 60 persen dan khusus di Sumba Timur mencapai 75 persen.
Selain itu, presentase capaian vaksinasi di Kabupaten Sumba Timur dibawah rata-rata nasional.
"Karena iti, perlunya percepatan vaksinasi di wilayah Sumba Timur, mengingat saat ini penggunaan vaksin di NTT secara nasional masih rendah," ujarnya.
Dwi mengatakan, pengetatan, pengendalian secara konsisten dan terpadu atas pengaturan serta pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah- wilayah yang diberlakukan PPKM level 4 sebagaimana ditetapkan Instruksi Mendagri.
Baca juga: Ini Kecamatan di Sumba Timur yang Masih Zona Hijau
"Kita juga perlu menyiapkan tempat isolasi terpusat mengantisipasi lonjakan kasus dan ketersedian BOR TT pasien Covid-19 terisi penuh," ujarnya.(*)