Pelaksanaan UAS di SMPN 4 Langke Rembong Gunakan Daring & 30 Persen Soal Berbasis AKM
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | RUTENG----Pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) bagi jenjang pendidikan SMP di Kabupaten Manggarai sudah berlangsung dan Selasa (20/4/2021) adalah pelaksanaan UAS.
Di SMP Negeri 4 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai pelaksanaan ujian akhir sekolah dengan menggunakan Daring/Online melalui aplikasi edmodo. Sementara soal ujian sebanyak 70 perrsen soal pilihan ganda biasa dan 30 persen soal ujian berbasis Asesmen Kompentensi Minimum (AKM).
Kepala SMP Negeri 4 Langke Rembong, Drs Resman Wenseslaus Yan, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (20/4/2021) menjelaskan, pelaksanaan ujian akhir sekolah pihaknya menggunakan sistem Daring/online. Para siswa menggunakan handphone yang disiapkan orang tua masing-masing.
Soal yang digunakan berupa pilihan ganda biasa dan soal berbasis berbasis AKM. Untuk ujian menggunakan Daring dan juga menggunakan soal AKM demi mengukur kualitas mutu pendidikan di sekolah itu.
"Sehingga ada gerak maju langkah, maka sekolah harus mengikuti perkembangan sesuai apa yang dikonsepkan oleh Kemendikbud RI. Sekolah harus memulai sehingga ada perubahan apalagi visi dan Misi Bupati dan Wabup Manggarai yaitu misi pertama meningkatkan mutu pendidikan,"ungkap Resman.
Sedangkan terkait jaringan internet, kata Resman, selama dua hari ini berjalan lancar. Sebelumnya pihaknya juga telah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan pihak Telekomsel terkait jaringan juga pulsa paket murah bagi siswa dan guru.
"Jadi setiap kali pelaksanaan ujian di SMPN 4 jaringan internet pasti full, selain itu juga pulsa paket murah untuk digunakan siswa dan guru. Selain itu untuk mendukung ketersediaan jaringan kami juga mengantisipasinya dengan menyiapkan repiter untuk menangkap signal sehingga jika ada siswa yang bermasalah dengan HP maka bisa mengikuti ujian di ruangan laboratorium komputer,"jelas Resman.
Mengingat pelaksanaan ujian akhir sekolah di tengah pandemi Covid-19, kata Resman, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan seperti siswa dan guru wajib memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk sekolah, diukur suhu tubuh. Selain itu untuk menghindari kerumunan dan menjaga jarak, para siswa peserta diatur jarak 1,5 meter dan setiap kelas hanya ditempati 14 orang siswa.
Resman juga mengatakan, sebelum pelaksanaan ujian akhir sekolah, pihaknya juga sudah melakukan sosialiasi kepada para guru terkait penggunaan aplikasi edmodo dan juga sosialiasi terkait model soal terbaru dengan simbol yang baru dalam aplikasi ini.
"Setelah itu baru disosialisasikan kepada para siswa peserta dan selanjutnya dilakukan uji coba sehingga para siswa sudah memahami terkait ujian menggunakan aplikasi edmodo ini dengan sistem jawabannya terbaru pada soal,"ungkap Resman.
Wakasek Kurikulum SMPN 4 Langke Rembong, Antonius Paulo Riberu, S.Pd, menambahkan sebelum pelaksanaan ujian akhir sekolah, pihaknya melakukan Workshop penyusunan soal berbasis Asesmen Kompentensi Minimum (AKM). Dan berdasarkan ketentuan dinas Pendidikan setiap sekolah minimal menyiapkan 10 persen soal AKM.
Sehingga kebijakan dari pimpinan sekolah, pihaknya menyiapkan soal biasa 70 persen dan soal berbasis AKM sebanyak 30 persen. Sehingga total 50 nomor dimana 35 soal pilihan ganda biasa dan 15 nomor soal berbasis AKM diluar mata pelajaran Matematika dan IPA.
Baca juga: Direktorat Polair Polda NTT Tangani 7 Kasus & 4 Kasus P21 di Tahun 2021, Simak Datanya, Info
"Untuk jumlah soal mata pelajaran Matematika dan IPA ini jumlah soal sebanyak 40 nomor dengan rincian soal pilihan ganda biasa 28 nomor dan soal berbasis AKM sebanyak 12 nomor,"jelas Antonius.
"Menyangkut AKM ini hal yang baru di Kabupaten Manggarai, mungkin belum ada sosialiasi, tetapi kami di sekolah ini menyiapkan sejak dini terkait AKM ini sebab kedepannya sistem pelaksanaan ujian harus menggunakan soal berbasis AKM ini untuk mengevaluasi mutu yang ada di satu sekolah,"tambah Antonius.
Sekertaris Panitia Ujian Akhir sekolah SMPN 4 Langke Rembong, Apolonia Larasati Rotok juga mengatakan, jumlah peserta ujian di sekolah itu sebanyak 178 orang siswa dengan jumlah 12 rombongan belajar (Rombel). Demi mengikuti protokol kesehatan maka dibagi dalam 2 sesi sehari untuk 2 mata pelajaran.
Sementara itu di SMPN 1 Langke Rembong memilih pelaksanaan ujian akhir sekolah dengan menggunakan ujian luar jaringan (Luring) atau secara manual.
Kepala SMPN 1 Langke Rembong, Alfons Nembot, S.Pd, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, dari aturan Kemendikbud RI pelaksanaan ujian akhir sekolah ini bisa dipilih dimana bisa menggunakan Daring dan juga bisa menggunakan Luring.
Karena itu, kata Alfons, pihaknya memilih untuk ujian dengan menggunakan Luring. Hal ini dipilih untuk mengantisipasi gangguan jaringan.
Alfons juga mengatakan, karena ujian berbasis Luring, ujian dilaksanakan di sekolah namun tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dimana siswa wajib mencuci tangan, memakai masker, mengukur suhu tubuh jika melebihi suhu tubuh normal maka tidak diijinkan untuk mengikuti ujian di sekolah dan juga duduk para siswa juga diatur jarak minimal 1 meter sehingga disediahkan 16 ruangan kelas untuk pelaksanaan ujian ini.
"sehingga sampai ujian hari kedua ini semuanya aman-aman saja. Jaringan internet juga sampai saat ini tidak ada kendala,"ungkap Alfons.
Alfons juga menjelaskan jumlah siswa peserta yang mengikuti ujian akhir sekolah di sekolah itu sebanyak 320 orang. Pelaksanaan ujian berlangsung 5 hari dari tanggal 19-24 April 2021. (*)