POS-KUPANG.COM,MAUMERE---Bencana dasyat yang merenggut puluhan nyawa dan harta benda warga membawa penderita maha berat. Ditengah beban derita yang maha berat, kejujuran tetap dijunjung tinggi untuk diteladani diperlihatkan warga Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat,mendampingi Presiden RI, Joko Widodo mengunjungi korban bencana banjir di Pulau Adonara, Jumat (9/4/2021) siang menyaksikan kejadian yang menarik. Barang-barang jualan berhamburan dari sebuah toko tak pernah diambil.
“Ada hal yang menarik terjadi di Pulau Adonara. Ada toko, barang-barangnya berhamburan ke luar, tak satupun yang diambil,” ujar Victor Laiskodat di Bandara Frans Seda, Maumere setelah melepas keberangkatan Presiden Jokowi, pada pukul 16.35 Wita.
Vicktor Laiskodat mengatakan, nilai kejujuran dan menjaga sesama sangat kuat dijunjung masyarakat NTT.
“Saya pikir nilai-nilai inilah menjadi kekuatan masyarakat Indonesia. Menjadi harapan kita untuk ke depan lebih banyak membangun. Ini menjadi kekuatan untuk saling bahu-membahu dan tidak pernah mengambil keuntungan dalam kondisi seperti ini,” kata Vicktor Laiskodat kepada wartawan.
“Karena itu saya minta kepada seluruh masyarakat di NTT agar tidak mengambil keuntungan dalam kondisi ini. Mari kita saling membantu agar seluruh masalah kita selesaikan bersama-sama,” harap Vicktor Laiskodat.
Praktek kejujuran yang ditunjukkan warga Pulau Adonara bertolak belakang dengan kenyataan di Kota Kupang, dua hari yang lalu Rabu (7/4/2021), Ingin meraup keuntungan lebih besar ditengah bencana badai, tiga oknum penjual bahan bangunan menaikkan harga bahan bangunan hampir 30 persen dari harga normal.
Ketiga orang penjual itu yakni, MM, warga Jalan WJ Lalamentik Nomor 47 Kelurahan Oebobo. MM menaikkan harga paku payung dari Rp 27.000/Kg menjjadi Rp 45.000/kg.
Pelaku kedua, NA. Warga Jalan Fetor Foenay, Kelurahan Maulafa menaikkan harga jual seng ukuran 0,20 mm merek Gajah Duduk dari Rp 53.000/lembar menjadi Rp 68.000. Aksi tak terpuji juga dilakoni AKRB warga Jalan Sudirman Kelurahan Kuanino. Ia menaikkan harga bahan bangunan tripeleks ukuran 6 mm dari Rp 78.000/lembar menjdi Rp 100.000/lembar. (ius).