Guru Pria Ini Dicintai Anak Dibawah Umur, Awalnya Cuma Nanya Soal Sekolah, Tapi Akhirnya Malah Nikah

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M gadis asal Pangandaran hendak menikah dengan pria beda usia 36 tahun - Pengakuan Pria Tua yang Dicintai Gadis Belia: Sebelum Orang Lain Bingung, Saya Sudah Bingung Duluan

POS-KUPANG.COM - Cinta itu buta. Mungkin kalimat ini cocok untuk menggambarkan kisah cinta antara guru sekolah luar biasa dengan seorang anak di bawah umur.

Kisah cinta ini terjadi di sebuah sekolah luar biasa (SLB) di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. 

Sang guru SLB tersebut berinisial T, berusia 50 tahun dengan seorang gadis belia, anak dibawah umur, berusia  14 tahun.  Usia keduanya terpaut 36 tahun.

Meski usia keduanya terbilang berbeda jauh, namun sang gadis benar-benar mencintai guru tersebut. Apalagi anak baru gede itu mendapat perhatian yang luar biasa.

Kisah kasih antara guru dengan gadis belia itu menjadi bahan perbincangan warganet. Sebab pasagan kekasih itu lebih cocok disebut sebagai ayah dan anak.

Sang guru mengaku pertama kali bertemu dengan gadis yang mencintainya itu, saat ia menghadiri sebuah hajatan.

Saat itu T berkesempatan ngobrol dengan M, wanita yang kini menjadi istrinya.

"Neng (M) sekolah enggak? Terus Neng jawab tidak.

"Putri siapa? Dijawab Putri Bapak Sarno."

"Sudah begitu saya bertanya lagi, kenapa tidak sekolah?"

"Alasannya karena orang tua tidak punya," ujar T saat bercerita kepada Tribunjabar.id, grup Pos-Kupang.Com di sela-sela waktu istirahatnya, Rabu 31 Maret 2021.

Saat T bertanya, "terus mau bagaimana?", seolah-olah jawaban M tidak ingin apa-apa, hanya ingin nikah.

"Saya bertanya, mau dengan siapa? Jawab Neng, ya kalau Bapak mau mah, enggak apa-apa," ucapnya.

Jawaban seperti itu, kata T, membuatnya bingung bukan main.

"Saya kan jadi bingung. Pertama, Neng kan anak di bawah umur. Ya, sesudah begitu saya berpikir gimana malah jadi bingung. Sebelum orang lain bingung, saya sudah bingung duluan," katanya.

Tapi, kata T, Neng ngomong seperti itu mungkin karena gadis belia itu mencinta dirinya.

Saat itu T memang sedang mencari calon istri yang benar-benar mau mengabdi.

"Sesudah begitu, bagaimana kalau saya minta persetujuan dari keluarga. Cepat cerita, orang tuanya setuju."

"Setelah setuju, ada paksaan atau tidak, katanya tidak ada. M betul-betul karena cinta," ucapnya.

Namun, menurut T, kalau ingin nikah, ia harus menanyakan ke orang ahlinya.

Ia ingin tahu bisa atau tidak menikah dengan calon yang masih di bawah umur.

"Saya bertanya ke teman yang profesinya amil."

Baca juga: Tri Hari Suci Paskah 2021, Teks Lengkap Upacara Jumat Agung Katolik Jumat 2 April 2021, Live Youtube

Baca juga: Paskah 2021, Makna Perayaan Kamis Putih, Peringatan Perjamuan Terakhir Yesus dengan Murid-muridNya

"Jawabannya silakan jalani tapi harus sidang dispensasi dulu," katanya.

Akhirnya, kata T, ia dan M akan menjalaninya.

"Banyak yang berbicara, harus nikah agama, tapi saya takut berbenturan dengan aturan," katanya.

T mengungkapkan, ia baru menjalin hubungan asmara tiga bulan jalan, dimulai awal bulan Januari hingga sekarang.

"Awal ketemu hari Sabtu saat anak uwaknya sedang hajatan, tanggalnya saya lupa."

"Jadi ketemu Neng tidak sengaja di tempat hajatan anak uwaknya," ucap T.

T sendiri mengaku bingung, kenapa Neng mau dengan dirinya.

"Padahal, umur saya sudah tua," ucapnya.

T kini tengah menanti surat akta cerai dengan istrinya terdahulu.

Keseharian M

Sehari-hari M hanya sibuk membantu orang tuanya.

Selain membantu ibu angkatnya, setiap harinya M membantu ayahnya untuk mencari rongsokan di wilayah Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

"Jika ada waktu luang, menjadi buruh bersih-bersih di ladang orang lain. Sekolahnya cuma sampai lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dilanjutkan pesantren satu tahun," kata Atik (45), ibu angkat M di rumahnya, Rabu 31 Maret 2021.

Ketika ingin melanjutkan sekolah lagi, kata Atik, M terkendala biaya.

"Daripada kosong ilmu, mendingan M pesantren saja selama satu tahun," ucapnya.

Sesudah pesantren, kata Atik, sehari-harinya M membantu pekerjaan seadanya di rumah dan juga ayahnya yang bekerja mencari rongsok.

"Kadang-kadang menyerut lidi, terus mencari rongsokan yang dapat dijual," kata Atik.

Menurut Atik, apa yang dilakukan M bisa membantu kebutuhan keluarga sehari-hari.

"Kadang dapat Rp 30 ribu, Rp 40 ribu per harinya. Buat jajannya juga," ucapnya.

Atik menambahkan, bahwa ibu asli M sudah tidak ada.

M gadis asal Pangandaran hendak menikah dengan pria beda usia 36 tahun - Pengakuan Pria Tua yang Dicintai Gadis Belia: Sebelum Orang Lain Bingung, Saya Sudah Bingung Duluan (Tribunnews.com)

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Batalkan Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Lengkapnya, SIMAK

Baca juga: Wujudkan Pariwisata Labuan Bajo Berkelanjutan dan Mandiri, Ini yang Dilakukan BPOLBF

karena itu, dirinya hanya berperan sebagai ibu angkat.

Sementara, kata Atik, untuk jalinan asmara M dengan T, itu tergantung anak angkatnya.

"Tak apa-apa, yang penting suka sama suka. Ibu mah tidak menyuruh ke Kang Guru (T, Red), terserah Neng," ucapnya.

Atik mengatakan, ayah M juga sama menyerahkan semuanya ke Neng dan bagaimana niatnya.

"Terserah Neng, soalnya ibu sama bapak sudah tidak sanggup ke sana kemarinya," ucapnya.

Atik hanya berharap, semoga keduanya diberikan keselamatan, kelancaran, dan juga kesuksesan.

"Ibu sareng Bapa mah, tidak bisa memberikan yang terbaik untuk Neng. Karena, merasa orang tidak punya," ucapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pria Tua yang Dicintai Gadis Belia: Sebelum Orang Lain Bingung, Saya Sudah Bingung Duluan

Berita Terkini