POS-KUPANG-COM - Seorang Guru di Solo Gemetar Saat Dipergoki Gibran Lakukan Hal Terlarang Ini Anak Jokowi Marah, Apa?
Guru Guru Sekolah Menengah Atas ( SMA) di Solo kena prank Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin 29 Maret 2021
Mereka keciduk tak pakai masker saat berada di lingkungan sekolah.
Baca juga: Kabar Buruk, Gibran Rakabuming Disebut Sakit & Batal Gowes Sama Politisi Gerindra, Gibran Sakit Apa?
Baca juga: Sejak Jadi Wali Kota, Gibran Sibuk Layani Pejabat Jakarta: Bidik Anies Baswedan Atau Ganjar Pranowo?
Baca juga: Pertemuan Cak Imin & Gibran Rakabuming Disebut- sebut Panasi Anies Baswedan di Pilgub DKI, Benarkah?
Para guru SMAN 1 Solo kaget akan kedatangan Ganjar Pranowo dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka ke sekolah mereka.
Sesuai jadwal yang didapat pihak sekolah, saat itu belum waktunya mereka dikunjungi Gubernur Jawa Tengah itu berkunjung.
Namun tampaknya Ganjar Pranowo sengaja datang ke sekolah tak sesuai jadwal yang ditetapkan, untuk melihat kondisi rill yang ada di lingkungan belajar mengajar alias sekolah.
Kontan Ganjar menegur para guru yang tak mengenakan masker di mulutnya.
Kebanyakan hanya tergantung di leher masker para guru tersebut.
Beda hal dengan Gibran Rakabuming selaku Walikota, dengan tegas ia memerintahkan jajarannya untuk mencatat guru yang tak mengenakan masker di SMAN 1 Solo, Jawa Tengah.
Dilansir TribunJateng.com sejumlah guru di SMAN 1 Surakarta terkejut dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin 29 Maret 2021.
Mereka tidak tahu kalau Ganjar bakal datang lebih awal, tidak sesuai jadwal.
Padahal jadwal yang tertera semestinya Ganjar mengunjungi di MAN 1 Surakarta dulu.
Ganjar yang diketahui akan melihat persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN 1 Surakarta, mendadak mampir ke sekolah itu.
Didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Ganjar langsung masuk ke dalam sekolah.
Di sana, tak ada guru yang menyambut.
Baca juga: Merasa Tak Dihargai Gibran, Kaesang Sindir Pedas Sang Kakak, Anak Jokowi Ungkap Rasa Kecewa, Kenapa?
Baca juga: Aksi Tak Terduga Gibran,Copot Jok Belakang Mobil Dinas Walikota Demi Bisa Bawa Beras Untuk Dibagikan
Suasana masih sepi.
Satu orang guru langsung mendatangi Ganjar dan Gibran.
"Saya kira langsung ke MAN pak, ini teman-teman semuanya ke sana," kata seorang guru.
"Iya ini memang sengaja, biar melihat kondisinya," ucap Ganjar.
Ganjar dan Gibran langsung masuk ke dalam sekolah dan mengecek kondisi sekolah.
Saat masuk ke ruang guru, Ganjar dan Gibran melihat sejumlah guru sedang ngobrol tanpa mengenakan masker.
Masker mereka hanya digantungkan di leher, padahal jaraknya tidak terlalu jauh.
"Hayo maskernya kok nggak dipakai. Hati-hati lho, ini bahaya," kata Ganjar.
Gibran Murka
Gibran yang melihat hal itu langsung mengambil langkah tegas.
Ia memerintahkan ajudannya untuk mencatat nama-nama guru yang tidak memakai masker itu.
"Tadi yang nggak pakai masker namanya saya catat satu-satu."
"Ini serius, jangan main-main demi keselamatan anak-anak kita," kata Gibran kepada para guru-guru itu.
Ganjar kemudian memberikan arahan kepada guru-guru tersebut untuk disiplin protokol kesehatan.
Sebab dari pengalaman sejumlah sekolah, guru adalah yang paling banyak tertular Covid-19.
"Kemarin saya cek satu sekolah, gurunya paling banyak tertular karena tidak disiplin."
Baca juga: Sejak Jadi Wali Kota, Gibran Sibuk Layani Pejabat Jakarta: Bidik Anies Baswedan Atau Ganjar Pranowo?
Baca juga: Aksi Tak Terduga Gibran,Copot Jok Belakang Mobil Dinas Walikota Demi Bisa Bawa Beras Untuk Dibagikan
"Maka harus diperketat."
"Kalau mau lepas masker, pastikan tidak ada orang di sekitarnya," kata Ganjar.
Pengalamannya saat menggelar uji coba PTM di SMK Jateng, ratusan murid lanjut Ganjar terkonfirmasi Covid-19.
Ternyata, mereka tertular dari gurunya yang tidak disiplin.
"Problemnya tidak di muridnya."
"Kita sekarang ngawal murid terus, tapi gurunya tidak disiplin."
"Jadi tolong siapkan SOP nya."
"Kalau nanti tanggal 5 April mau uji coba PTM, harus betul-betul disiapkan."
"Kalau tidak siap, ya tidak saya izinkan," pungkasnya.
Galak Dikit Ndak Papa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota ikut membantu pengawasan pembelajaran tatap muka di daerahnya masing-masing.
Tak hanya soal murid, kepala daerah juga diminta melakukan pengawasan kepada guru dan tenaga kependidikan.
Hal itu disampaikan Ganjar kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat meninjau persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Dua sekolah dilihat Ganjar, yakni SMAN 1 Surakarta dan MAN 1 Surakarta.
"Ini lagi persiapan, jadi baru simulasi. Harapannya SOP ditegakkan. Saya titip agar bapak ibu guru yang memulai dulu, karena pengalaman kita di SMK Jateng itu, gurunya yang menulari murid. Maka kita harus hati-hati," katanya.
Dari pantauannya itu, semua sekolah yang ditinjaunya sudah menyiapkan sarana prasarana dengan matang. SOP juga sudah disiapkan, mulai anak berangkat sekolah, saat belajar di sekolah sampai pulang sekolah.
Baca juga: Kabar Buruk, Gibran Rakabuming Disebut Sakit & Batal Gowes Sama Politisi Gerindra, Gibran Sakit Apa?
Baca juga: Sejak Jadi Wali Kota, Gibran Sibuk Layani Pejabat Jakarta: Bidik Anies Baswedan Atau Ganjar Pranowo?
Baca juga: Merasa Tak Dihargai Gibran, Kaesang Sindir Pedas Sang Kakak, Anak Jokowi Ungkap Rasa Kecewa, Kenapa?
"Tapi yang penting itu prakteknya. Maka saya katakan ini butuh latihan. Maka kalau latihan, agak galak sedikit nggak papa. Saya titip ke pak Wali Kota Solo, agar mengawasi. Wali Kota bisa masuk ke kiri kanan dan ke semua sekolah. Saya minta tegas saja, kalau nggak nanti tidak disiplin," tegasnya.
Pemerintah lanjut dia tidak boleh gambling dalam uji coba PTM ini. Tujuannya agar orang tua nyaman, guru nyaman dan siswa juga bisa belajar dengan aman.
"PTM ini sudah ditunggu-tunggu, harapannya progresnya bagus dan anak-anak bisa mudeng dalam belajar dan tidak ada penyakit yang menular," terangnya.
Ganjar mengatakan bahwa uji coba PTM akan digelar serentak di Jawa Tengah pada 5 April mendatang. Nantinya, akan ada evaluasi untuk menentukan apakah akan ada penambahan atau tidak.
"Solo selain dari kita, ada 23 SMP yang sudah uji coba. Jateng rencana 5 April secara serentak. Nanti kami evaluasi, kalau berhasil bisa ditambah, apakah sekolahnya atau siswanya. Nanti tambahannya bertahap sampai akhir tahun," tutupnya.
Sementara itu, Gibran mengatakan, selain SOP pada siswa, SOP untuk guru memang penting diawasi. Bahkan menurutnya, pengawasan kepada guru justru harus diperketat.
Baca juga: Kabar Buruk, Gibran Rakabuming Disebut Sakit & Batal Gowes Sama Politisi Gerindra, Gibran Sakit Apa?
Baca juga: Merasa Tak Dihargai Gibran, Kaesang Sindir Pedas Sang Kakak, Anak Jokowi Ungkap Rasa Kecewa, Kenapa?
Apalagi, saat sidak di SMAN 1 Surakarta, Ganjad dan Gibran melihat ada sejumlah guru yang ngobrol berdekatan tanpa mengenakan masker. Gibran dengan tegas telah mencatat nama-nama guru itu sebagai peringatan.
"Nanti ada SOP nya. Kalau ada yang melanggar, nanti kami tegur. Pokoknya nanti waktu sudah jalan (PTM nya), semuanya harus mematuhi SOP yang ada," katanya.
(*)