Berita NTT Terkini

Demokrat NTT Solid Dukung AHY Tolak Hasil Kongres Luar Biasa

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi NTT beserta 22 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menolak hasil Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko di Simbolangit, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Pengurus dan kader Partai Demokrat NTT solid mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat berdasarkan hasil Kongres di Jakarta pada 15 Maret 2020 lalu.

"Kami menolak KLB Deli Serdang dan setia kepada ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sesuai hasil kongres V partai Demokrat 2020," tegas Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore setelah menggelar Rapat Koordinasi Daerah Khusus dan deklarasi menolak hasil KLB Moeldoko, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Taman Baca Masyarakat Kembangkan Kelompok Literasi, Pemkab Belu Apresiasi

Seluruh Ketua DPC menandatangani pertanyaan sikap mendukung dan setia pada AHY. Menurut Jefri, kesetian itu mahal dan tidak dijual dimana-mana. Kesetian lahir karena komitmen yang sungguh pada kebenaran dan keadilan.

Ia berharap seluruh kader dan ketua DPC menanamkan kesetian pada Partai Demokrat yang kini yang telah menjadi rumah besar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Jefri mengapresiasi seluruh DPC yang telah hadir pada rapat dan deklarasi mendukung AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah. "Ini adalah bukti kesetiaan teman-teman semua pada Partai Demokrat."

Baca juga: Perayaan Nyepi di Kota Kupang: Jefri Ajak Jaga Toleransi

Wali Kota Kupang ini menjelaskan, Rapat Koordinasi Daerah Khusus Partai Demokrat atas perintah DPP Partai Demokrat.

"Situasi ini memang lagi memanas, tapi kita perlu lakukan antisipasi dan tidak perlu takut jika ada yang ancam-mengancam. Kita harus tetap solid mendukung AHY dan menolak dengan tegas KLB abal-abal," tandasnya.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi NTT, Ferdi Leu mengatakan, pihaknya belum memutuskan sanksi untuk pengurus dan kader Partai Demokrat yang terlibat mengikuti KLB Simbolangit.

"Kader-kader yang diduga terlibat umumnya anggota biasa, ada yang mantan pengurus, bahkan ada yang sudah pindah partai. Ini yang kami duga, kami curigai," ujar Ferdi Leu, Sabtu kemarin.

Menurutnya, DPD Partai Demokrat NTT belum menemukan bukti yang akurat untuk menindaklanjuti laporan. Dengan demikian, belum bisa melakukan tindakan secara organisasi, baik pemanggilan, klarifikasi dan sanksi. (hh/cr7/cr8)

Berita Terkini