Begini Pesan Terakhir Almarhum Andreas Duli Manuk

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur sebagai pemimpin upacara dalam pemakaman Andreas Duli Manuk di Pekuburan Komak, Minggu (28/2/2021)

Begini Pesan Terakhir Almarhum Andreas Duli Manuk

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Anastasia Bunga Manuk masih ingat betul pesan-pesan ayahanda tercinta Andreas Duli Manuk di masa tuanya.

Anastasia mengungkapkan bahwa ayahnya pernah berpesan tentang pentingnya saling mengasihi di antara keluarga, anak, cucu dan sesama lainnya.

Mantan Bupati Lembata dua periode itu, kata Anastasia, tidak memberikan pesan-pesan terakhir di waktu terakhirnya. Namun Anastasia masih mengenang bagaimana ayahnya selalu menekankan pentingnya mengasihi sesama.

Selain itu, Mantan Ketua DPRD Flores Timur era tahun 1999 itu juga meminta keluarga untuk tetap satu hati. Selama hidup, ayahnya telah mendidik anak-anak dan cucu tanpa pilih kasih.

Putri ketiga dari Almarhum Andreas Duli Manuk dan Margaretha Hurek Manuk itu berujar awalnya keluarga sempat berpikir untuk memakamkan sang ayah di pekarangan rumah mereka di Bilangan Tujuh Maret, Kelurahan Lewoleba Selatan.

Namun, akhirnya keluarga memutuskan untuk memakamkan Politisi Partai Golkar senior itu di pemakaman umum Komak sebagai tanda bahwa almarhum adalah milik semua masyarakat Lembata.

"Pilih kubur di sini supaya menyatu dengan masyarakat. Kami juga mau kubur di rumah tapi, akhirnya di pekuburan umum supaya jadi milik masyarakat, siapa yang mau bakar lilin bisa datang ke sini," ungkap An, demikian dia biasa disapa, usai upacara pemakaman Andreas Duli Manuk di Pekuburan Komak, Kecamatan Nubatukan, Minggu (28/2/2021).

An menyebutkan, selama ini, almarhum ayah tak pernah memarahi ibunya, anak dan cucunya. 
"Dia tidak tahu marah. Kalau ada keluarga dia pasti senang saja," kenang An.

Ibunya, Margaretha Hurek Manuk, merasa sangat kehilangan suami tercinta karena mereka hidup bersama selama lebih dari setengah abad.

Kata An, saat terbaring lemah di rumah sakit selama berminggu-minggu, ibunya selalu setia mendampingi, bahkan hingga ajal menjemput pada Jumat (26/2/2021) di RSUD Lewoleba.

"Bapa selalu tanya mama di mana. Dia sadar sedikit tanya pasti mama di mana. Kami bujuk mama untuk istirahat di rumah juga tidak bisa. Mama selalu ada dekat bapa," kenang An.

Kepergian Almarhum Andreas Duli Manuk kepada Sang Khalik memang membawa duka mendalam bagi masyarakat Lembata. Ratusan orang mengantar jenazahnya ke pembaringan terakhir. Upacara pemakaman dilangsungkan secara protokol kedinasan yang dipimpin langsung oleh Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

"Atas nama Pemda Lembata dan semua masyarakat Lembata, saya sampaikan duka mendalam atas meninggalnya Bapak Andreas Duli Manuk," kata Bupati Sunur dalam sambutannya.

Masyarakat Lembata merasa sangat kehilangan karena Andreas Duli Manuk punya andil besar dalam perjuangan otonomi Lembata sejak peristiwa statement 7 Maret 1954 hingga menjadi Bupati Lembata periode 2001-2006 dan 2006-2011.

Kata Sunur, dalam perisitiwa penandatanganan Statement 7 Maret 1954, Andreas Duli Manuk yang masih duduk di bangku sekolah berperan menyalin naskah peristiwa bersejarah masyarakat Kabupaten Lembata tersebut. 

Sebagai bupati pertama, dia telah meletakkan pilar-pilar pemerintahan kabupaten ini dan mempersatukansemua elemen akibat polarisasi politik kala itu.

Kapolres Sumba Barat : 4 Orang Tewas Terbakar , Diduga Pelakunya Tidak Waras

Ketua Kwartir Cabang Pramuka Sikka Kukuhkan Gugus Depan Komodo Basarnas Maumere 

Minggu Ini, Pelajar di Kabupaten Sikka KBM Tatap Muka

"Dia adalah tokoh dan guru politik bagi kita semua. Dalam diri Bapak Andreas Duli Manuk terwarisi jiwa pemimpin yang punya prinsip dan teguh dalam pendirian. Dia adalah bapak kita semua. Sebagai bupati saya sampaikan terima kasih atas semua jasanya. Semua yang dia lakukan adalah bukti dan pengabdiannya kepada Lembata," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Terkini