POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Sudah waktunya Kabupaten Sumba Timur Bangun Laboratorium PCR, Begini Respon DPRD Sumba Timur.
DPRD Sumba Timur mendukung pengadaan laboratorium pemeriksaan swab secara Polymerase Chain Reaction ( PCR ) oleh pemerintah setempat. Laboratorium yang disetujui adalah laboratorium PCR mobile.
Sejumlah anggota DPRD Sumba Timur menyampaikan hal ini saat rapat dengar pendapat bersama pemerintah di ruang rapat utama DPRD setempat, Kamis (21/1/2021).
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumba Timur, Yonathan Hani, didampingi Wakil Ketua Umbu Kahumbu Nggiku.
Hadir pada kesempatan itu, Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, Sekda, Domu Warandoy, S.H, M.Si, para asisten, Kepala BKAD, Umbu Wohangara, Sekretaris Dinas Kesehatan, Tinus Ndjurumbaha,SKM , Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Lely Harakai, M.Kes.
Anggota DPRD Sumba Timur dari Partai Demokrat, Pdt. Yosua Maujawa, S.Th mengatakan, sesuai rencana alokasi anggaran pengadaan PCR oleh pemerintah sekitar Rp 7-8 miliar, maka dirinya sepakat agar laboratorium yang diadakan adalah laboratorium mobile.
"Saya kira lebih baik lab mobile saja agar bisa ke kecamatan - kecamatan," kata Yosua.
Abdul Haris Idris anggota DPRD Sumba Timur lainnya mempertanyakan ,apakah bencana di Sumba Timur hanya Covid-19 saja, karena itu perlu diperhatikan, sebab bencana yang dihadapi bukan saja Covid-19.
"Masih ada bencana alam lainnya yang perlu dapat perhatian kita," kata Haris.
Ketua Fraksi PDIP, Melki Nara mengatakan, DPRD harus sepakat apakah mau dibangun laboratorium atau hanya alat PCR.
"Bagi saya, kita di Sumba Timur ini butuh lab PCR mobile. Saya sepakat lab mobile," kata Melki Nara.
Jonathan Behar, mengatakan, perlu diserahkan lagi ke pemerintah agar melakukan telaah secara teknis.
"Pengadaan lab ini menurut saya diserahkan ke pemerintah apakah lab statis atau lab mobile," kata Jonathan Behar.
John David anggota DPRD mengatakan, dirinya juga setuju pengadaan lab mobile di Sumba Timur.
"Usul saya kita segera hadirkan lab mobile PCR di Sumba Timur," kata John David.
Ebenhaezer Ranggambani mengatakan, jika ada lab mobile maka bisa membantu karena selama ini peningkatan kasus cukup terasa.
"Tapi perlu kita pikirkan juga bahwa, Covid-19 ini bencana non alam, sedangkan kita juga masih menghadapi banyak bencana alam," kata Ebenhaezer Ranggambani .
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur berupaya untuk menghadirkan laboratorium (Lab) sekaligus peralatan untuk pemeriksaan secara Polymerase Chain Reaction (PCR).
Upaya ini dilakukan agar pendeteksian terhadap kasus Covid-19 di Sumba Timur dapat efektif.
Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy, S.H, M.Si, mengatakan, akhir-akhir ini eskalasi kasus positif Covid-19 di Sumba Timur menunjukkan angka yang cukup tinggi, bahkan laju penyebaran, tingkat kematian sudah mengkuatirkan.
"Karena itu, saat ini kita sedang berupaya agar di Sumba Timur ini miliki sendiri laboratorium untuk pemeriksaan sampel atau spesimen swab dengan metode PCR," kata Domu.
Menurut Domu, pemerintah saat ini sedang berupaya dengan menghubungi salah satu yayasan di Jakarta yang akan membantu pengadaan alat atau mesin PCR termasuk alat Rapid Test Antigen dan Antibodi.
Dikatakan, yayasan itu adalah Yayasan Satria Budi Dharma Setia.
Dikatakan, Pemkab Sumba Timur telah mengajukan surat permohonan bantuan alat PCR dan sejumlah logistik penanganan Covid-19 di Sumba Timur.
"Surat permohonan bantuan itu sudah dibuat dan ditandatangani langsung oleh bapak Bupati Sumba Timur. Permohonan bantuan itu berupa peralatan PCR, alat Rapid Test Antigen dan Rapid Test Antibodi serta sejumlah alat pelindung diri (APD)," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)