POS-KUPANG.COM | KUPANG- Pengamat Pendidikan di NTT, Simon Riwu Kaho mengatakan bahwa pelaksanaan sekolah tatap muka saat ini, cukup sulit dilaksanakan karena berada di tengah pandemi Covid-19.
"Tetapi sebenarnya pembelajaran yang paling baik itu sekolah tatap muka. Karena di situ ada pertemuan antara pengajar dan pelajar (siswa)," ujarnya saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu , 02/01/2021.
Menurut Simon, pembelajaran online selama ini dinilai tidak efektif. Pasalnya sistem pendidikan tatap muka menjadi role mode atau aktivitas yang wajib dilaksanakan.
Baca juga: Turun Harga Produk Home Care Fair ALFAMART 3 Januari 2021, Gratis Tropical 1 L, Cek KATALOG Promo
Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang mana secara langsung mengganggu atau menghambat aktivitas belajar-mengajar tatap muka.
Ia menjelaskan bahwa, jika sudah saatnya pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan maka, sesegera mungkin dilaksanakan. Pasalnya pembelajaran tatap muka sangat diharapkan untuk dilaksanakan.
Baca juga: Selama Tahun 2020, Ansy Lema Berhasil Perjuangkan 732 Alat Mesin Pertanian untuk NTT
Belajar pada banyaknya pengeluhan orangtua murid yang muncul pasca diberlakukan pembelajaran online maka, pembelajaran tatap muka seharusnya diberlakukan jika daerah yang dimaksud termasuk dalam kategori aman Covid-19.
Dikatakan Simon Riwu Kaho, saat ini problematika baru muncul dari sisi kapasitas orangtua dalam membimbing dan membantu proses pembelajaran anak di rumah. Karena tidak setiap orangtua memiliki pemahaman dan kompetensi yang cukup menjadi guru bagi anak-anak.
"Jangan dianggap remeh, itu berbahaya sekali. Karena hal ini, berkaitan langsung dengan kualitas pengetahuan anak-anak," bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan Simon bahwa, profesi sebagai guru cukup sulit diambilalih oleh pihak-pihak yang tidak berkompeten dalam bidang tersebut.
Dalam mempersiapkan materi pembelajaran, seorang guru wajib memenuhi 8 standar kewajiban guru. Karena setiap guru telah dipersiapkan untuk itu.
Simon menuturkan bahwa, pembelajaran yang dilakukan di rumah sangat tidak maksimal.
"Pendidikan di NTT tidak hanya sekedar temu muka. Tetapi temu muka yang berkualitas," tukasnya.
Ia berharap agar, Pandemi Covid-19 tidak membawa dampak pafa kualitas pendidikan di NTT dan di seluruh Indonesia. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)