Webinar Jasa Raharja dan Polda NTT

Kapolda NTT Irjen Lotaria Latif Ungkap Menekan Angka Kecelakaan Lalulintas Sebagai Pekerjaan Besar

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda NTT Irjen Lotaria Latif Ungkap Menekan Angka Kecelakaan Lalulintas Sebagai Pekerjaan Besar

Kapolda NTT Lotaria Latief Ungkap Menekan Angka Kecelakaan Lalulintas Sebagai Pekerjaan Besar

POS-KUPANG.COM -  Kapolda NTT, Irjen Lotharia Latif Ungkap Menekan Angka Kecelakaan Lalulintas Sebagai Pekerjaan Besar, Rabu (23/12/2020).

"Keselamatan lalulintas adalah masalah bersama yang perlu mendapatkan atensi khusus. Karena kita sebagai manusia beraktivitas setiap hari di jalan raya," kata Irjen Lotharia Latif dalam Webinar Drive Safe, Save Other.

Webinar Drive Safe, Save Other adalah kerjasama Jasa Raharja, Polda NTT, dan Pos Kupang.

Ia menjelaskan angka kecelakaaan lalulinats di indonesia cukup tinggi 175 kejadian tahun 2019.

Khusus NTT tahun 2019, evaluasi tahunan 1432 kasus dengan kroban meninggal 462 orang.

Tahun 2020 di NTT terjadi penurunan kasus. Namun meski turun, harus menjadi perhatian bersama.

"Menjadi keprihatinan bersama, karena kecelakaan lulintas ini korbannya adalah anak-anak muda yang jadi potensi bangsa," kata dia.

Ia menjelaskan yang paling berisiko adalah kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan kerugian materi dan jiwa.

"Jasa Raharja memberikan perlindungan," katanya.

Setiap kecelakaan lalulintas didahului oleh pelanggaran lalulintas.

Yang paling dominan adalah manusia. "Contoh perilaku berlalulintas di jalan," ujarnya.

Misalnya melawan atau melanggar arus. "Pelanggaran ini berpotensi terjadinya kecelakaan lalulintas," imbuhnya.

Menurut Kapolda NTT persoalan ketertiban dan kecelakaan lalulintas menjadi persoalan besar.

"Banyak generasi muda kita yang jadi korban. Baik itu cacat, maupun korban jiwa," imbuhnya.

Kecelakaan lalulintas juga berdampak besar pada keluarga.

Misalnya seorang ibu yang ditinggal meniggal suaminya karena kecelakaan, maka ibu rumah tangga akan menjadi kepala keluarga.

"Kita melatih para janda agar memiliki daya tahan ekonomi," imbuhnya. 

LINK WEBINAR

Berita Terkini