Peringati HUT NTT dan Hari Ibu, BKOW Gelar Diskusi Singkat
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar diskusi singkat di Aula Lokasi Pariwisata Mangrove, Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, pada Senin (21/12/2020).
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang jatuh pada tanggal 20 Desember dan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.
Diskusi singkat dipandu oleh Ketua Pelaksana, Maria Margareta Bhubhu.
"Dalam rangkaian kegiatan akhir tahun BKOW NTT , ada beberapa kegiatan terutama dalam pandemi Covid-19 ini yakni memfasilitasi warga, 76 Kepala Keluarga (KK) yang diajukan oleh Ketua RW ke BKOW terkait dengan permohonan bantuan bibit dan juga ada kebutuhan untuk memfasilitasi" kata Eta.
Lanjut dia, BKOW berpikir bahwa ini tidak hanya sekedar membagi lalu selesai dan karena ini adalah wilayah tanggungjawab BKOW maka BKOW juga berusaha untuk memberikan apresiasi dan mendampingi.
Salah satu warga yang mendapat hadiah karena menjuarai lomba Pangan Lestari dari RT 01 / RW 01, Dince Frans mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BKOW.
"Terus terang baru kali ini saya tahu dan saya terlibat dalam BKOW" ungkap Dince.
Dia berharap, kedepannya terjalin suatu kerjasama yang lebih baik lagi antara BKOW dan warga Kelurahan Oesapa Barat.
Dince sendiri mengaku kaget ketika mengetahui bahwa dia menang lomba karena ketika tim pelaksana mengantarkan bibit, dia sedang tak di rumah sehingga diterima oleh anak - anaknya. Dia pun tidak tahu kalau hal tersebut dilombakan.
"Betul - betul satu kejutan yang luar biasa dan saya harapkan terus ada pendampingan berupa apa saja" ujarnya.
Dince mengatakan, di daerah pantai seperti ini, selain membutuhkan bibit, mereka juga membutuhkan tanah sebagai media pertumbuhan tanaman.
"Banyak ibu - ibu yang mau berusaha dalam masa pandemi ini. Ada yang minta anakan dan seterusnya, mereka mau tetapi sekali lagi media tanam kami ini kan dekat laut jadi susah" jelasnya.
Perwakilan dari RT 02, Debora Navi, mengatakan, sebagai kelompok ibu - ibu yang diberikan bantuan, dia mengucapkan banyak terimakasih karena bantuan ini sangat membantu.
"Selama ini saya tidak pernah mengharapkan bahwa apa yang diberikan ibu - ibu ini akan menjadi sesuatu yang dilombakan" ujarnya.
"Tetapi waktu itu kami terima bibit ini hanya sekedar untuk iseng - iseng isi waktu luang karena kami di rumah juga sebagai ibu rumah tangga biasa" lanjutnya.
Debora mengakui, selama beberapa bulan terakhir ini dia tidak lagi membeli sayur untuk kebutuhan keluarga karena sudah ditanam sendirii berkat bantuan dari BKOW.
"Semua bibit yang diberikan ibu - ibu itu kami pergunaka sebaik mungkin. Tetapi ini juga merupakan satu kebanggaan bagi kami bahwa kami diperhatikan oleh mama - mama semua dari BKOW ini" katanya.
Jenis sayuran yang ditanam di pekarangan rumahnya adalah kelor (Marungga), pepaya, sayur putih, kangkung dan kacang panjang.
Sementara perwakilan dari RT 03, Rosalina Kaisepe juga mengatakan, bibit yang dibagikan oleh RT kepada mereka tidak disia - siakan.
"Kami berterimakasih banyak kepada ibu - ibu yang sudah bagikan bibit kepada kami selama berapa bulan itu kami panen dan menghasilkan untul bisa dimakan sekeluarga" ungkap Ros.
Menanggapi hal tersebut, Eta, selalu Ketua Pelaksana mengatakan, pihaknya memang sengaja tidak memberitahu akan dilombakan karena akan melihat komitmen ibu - ibu yang tadinya meminta anakan, apakah sekedar meminta atau memang ada kebutuhan disituasi Covid-19 ini.
"Kami juga melihat komitmen dari ibu - ibu untuk merawat" ujar Eta.
Kepala Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Sarlin Kolin, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh BKOW ini pas dengan apa yang ada dibidangnya.
"Konsepnya adalah sama seperti yang dilakukan mama - mama. Jadi, kami pemberdayaannya kepada kaum wanita untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di rumah masing - masing. Karena apa? Potensi lahan pekarangan sering tidak diperhatikan padahal itu sangat potensial untuk pengembangan kebutuhan pangan maupun gizi dalam keluarga" ucapnya.
Anggota Komisi III DPRD NTT, Yuliana Adoe dalam sambutannya mengatakan, ditengah pandemi, para peserta dan panitia harus berkumpul karena ada kegiatan yang telah dilakukan.
"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk BKOW NTT karena telah melakukan kegiatan yang selama ini sudah berjalan, selama hampir setahun dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga" kata wanita yang kerap disapa Lily ini.
"Banyak bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah. Tetapi yang dilihat ini komitmen kita untuk melaksanakan programnya" tambahnya.
"Kami di DPRD juga tidak punya bantuan apa - apa, tetapi ada dana - dana atau bantuan yang diberikan, kami berharap bahwa bisa dimanfaatkan secara baik, dalam hal ini secara bertanggungjawab" sambungnya lagi.
Ketua BKOW NTT, Kristofora B. Bantang juga mengapresiasi para anggota BKOW dan panitia yang sejak awal dan enam bulan terakhir menetapkan bahwa selama masa pandemi, untuk RT model Oesapa Barat tidak bisa hanya terus menerus diberi bantuan berupa sembako sepertti diawal bulan.
"Itu tidak bisa terus menerus kita lakukan tetapi harus ada sesuatu yang membuat ibu - ibu sendiri harus berupaya, berusaha, punya daya kreatif dan inovatif" katanya.
"Jadi, kita tidak memberikan langsung ikan yang sudah digoreng tetapi memberi umpan supaya ibu - ibu dalam masa pandemi ini tidak hanya menanti tetapi juga berusaha" lanjutnya.
Baca juga: Gisella Anastia Rasakan Sulitya Hidup Tanpa Gading, Syok Banting Tulang Seorang Diri , Kata Gempi?
Baca juga: Jelang Perayaan Natal &Tahun; Baru Polres Sumba Barat Siap Terjunkan 150 Personil Amankan 20 Gereja
Selama enam bulan terakhir, lanjut Kristofora, hal itu disambut baik oleh RW dan para RT yaitu memberi bantuan selama masa covid ini dengan menanam sayur memanfaatkan pekarangan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)