Implementasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Kabupaten Rote Ndao

Penulis: F Mariana Nuka
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan secara simbolis tabungan SIMPEL kepada 500 pelajar yang ada di Kabupaten Rote Ndao Kamis (22/10/2020).

Implementasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Kabupaten Rote Ndao

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala OJK Provinsi Nusa Tenggara Timur, Robert HP Sianipar bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia KPw Provinsi NTT, Direktur Utama Bank NTT, Bupati Kabupaten Rote Ndao, dalam kegiatan peresmian Gedung Kantor Cabang BPD NTT Rote Ndao yang dihadiri langsung oleh Gubernur NTT dan Pemerintah Kota/Kabupaten se-NTT, secara simbolis menyerahkan tabungan SIMPEL kepada 500 pelajar yang ada di Kabupaten Rote Ndao Kamis (22/10/2020).

Kegiatan ini dilaksananakan dalam rangka pelaksanaan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) khususnya di Kabupaten Rote Ndao yang dilaksanakan oleh BPD NTT.

Dalam rilisnya yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin (2/11/2020), realisasi simpanan pelajar di Provinsi NTT sampai September 2020 mencapai sebanyak 308.737 rekening dengan nominal Rp44 miliar.

SimPel merupakan sebuah produk tabungan yang secara khusus didesain untuk kalangan pelajar, baik berbasis konvensional (SimPel) maupun berbasis syariah (SimPel iB).

Program ini diluncurkan oleh Presiden RI Jokowi bersama OJK dan beberapa bank pelaksana pada tanggal 14 Juni 2015, dengan beberapa fitur yang disesuaikan dengan karakteristik pelajar, seperti setoran awal yang ringan hanya Rp5.000 untuk jenis konvensional (SimPel) dan Rp1.000 untuk jenis syariah (SimPel iB), setoran selanjutnya minimum hanya Rp1.000, dijamin oleh LPS, dan tentunya menggunakan nama pelajar sendiri.

Baca juga: Target Meleset, Jenderal Luhut dan Bahlil Ditegur Jokowi Saat Rapat Kabinet

Baca juga: BP Jamsostek NTT Lindungi Tenaga Kontrak Daerah Kabupaten Rote Ndao

OJK berkomitmen akan terus mengkampanyekan budaya menabung sejak dini melalui beragam bentuk kegiatan dan dukungan kebijakan yang dibutuhkan, serta berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah pusat dan daerah, industri perbankan, kementerian/lembaga, serta stakeholders terkait lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Berita Terkini