Marius A. Jelamu: Pandemi Covid-19 Berdampak Pada Kehidupan Sosial Ekonomi
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT, Marius A. Jelamu menegaskan, Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Indonesia dan NTT pada khususnya berdampak pada kehidupan sosial ekonomi.
"Bukan saja kehidupan ekonomi tetapi juga kehidupan sosial," ujarnya dalam Talk Show bertemakan Membangkitkan Ekonomi NTT di Masa Pandemi Covid-19 bersama Jurnalis POS-KUPANG.COM, Frans Krowin, Sabtu, 31/10/2020.
Menurut Marius, sejak dilanda Pandemi Covid-19 di seluruh dunia, secara otomatis tercipta stagnasi ekonomi. Lebih dari 200 Negara mengalami stagnasi ekonomi. Hal ini disebabkan oleh proses ekspor-impor yang terkendala dan berbagai aspek ekonomi lainnya.
Ia menjelaskan bahwa, hampir genap setahun Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur juga terkena dampak pandemi Covid-19.
Sejak tanggal 18 Maret, Gubernur NTT telah memimpin rapat untuk membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Pasca merebaknya penularan Covid-19 di NTT hingga saat ini, hal itu berdampak pada kehidupan sosial ekonomi.
Menurut data , pada Kuartal kedua, pertumbuhan kontraksi ekonomi NTT 1.95%. Pada 15 Juni 2020, Gubernur NTT membuka kembali tata kelolah pemerintahan dan pembangunan maka, pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya stagnan, perlahan mulai bangkit.
"Dan di masa new normal, pertumbuhan ekonomi kita nol koma sembilan puluh dua persen," bebernya.
Data pertumbuhan ekonomi di NTT tersebut, bagi Marius, merupakan sesuatu yang luar biasa dibandingkan dengan provinsi lain, terutama di Jawa yang mana ada begitu banyak pasien yang tertular Covid-19.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi NTT 0,92 % tersebut, lebih banyak disokonh dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
"Dan itu angkanya sebelas koma delapan puluh lima persen dari sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,"jelas Marius.
Baca juga: Dedari Family Festival 2020 Akan Hadir 13 - 14 November mendatang
Baca juga: Adi da Silva Terpilih Nahkodai Agupena Lembata Periode 2020-2023
Baca juga: Jelang Pemungutan Suara Pilkada Sumba Barat, Bawaslu SBD Siap Turun Ke Daerah Perbatasan
Lebih lanjut dikatakan Marius, berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertumbuhan ekonomi di sektor konsumsi rumah tangga, NTT berada pada kontraksi terendah 4,92%. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)