Matheos Berharap Pemerintah Kota Kupang Lakukan Pengarsipan Terhadap Sejarah

Penulis: Dionisius Rebon
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjung ketika menyaksikan Pameran Arsip Merekam Kota Senin, 19/10/2020.

Matheos Berharap Pemerintah Kota Kupang Lakukan Pengarsipan Terhadap Sejarah

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Sejarawan dan Kurator Kota Kupang, Matheos Viktor Messakh berharap, mata publik dan pemerintah Kota Kupang serta DPRD terbuka dan melakukan pengarsipan secara lebih profesional terkait sejarah Kota Kupang.

Dari dialog yang telah dilakukan dalam kesempatan tersebut dirinya menangkap bahwa, lembaga arsip pemerintah hanya memperhatikan dokumen-dokumen pemerintah.

"Jangan begitu. Kalau bisa banyak dokumen yang dikumpulkan. Itu berarti tambah profesionalismenya para arsifarian," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Senin, 19/10/2020.

Matheos menuturkan bahwa, pameran dilatarbelakangi oleh ditemukannya arsip-arsip berharga oleh para fotografer dalam kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka melakukan pendekatan terhadap warga tersebut dan lembaga-lembaga untuk menyumbangkan arsip mereka supaya bisa digelar pameran kepada publik.

"Ini supaya publik bisa terbuka matanya bhwa ternyata perseorangan atau keluarga pun kita punya arsip yang berharga untuk bisa dijadikan arsip bagi kota ini. Tetapi sayangnya belum dikelolah secara baik," ungkapnya.

Dikatakan Matheos, pameran tersebut adalah personal arkaif oleh karena itu, tidak perlu meminta izin pemda untuk menyelenggarakannya. Pasalnya hal itu bukan milik pemerintah.

Ia menambahkan, pada waktu para inisiator mengumpulkan arsip tersebut, pihak keluarga juga diminta untuk menandatangani inform Concern (izin yang diberikan keluarga secara tertulis agar arsip miliknya digunakan untuk pameran).

"Mereka tidak mengumpulkan barangnya langsung tetapi mereka mendigitalisasi," jelasnya.

Terkait respon generasi muda terhadap pameran tersebut, Matheos menerangkan bahwa, animo generasi muda terhadap pameran tersebut cukup tinggi. Hal yang paling mendasar dari animo tersebut adalah ketidaktahuan. Didorong oleh rasa ingin tahu inilah yang kemudian menghadirkan animo generasi muda untuk mengunjungi pameran ini.

"Sekitar tujuh puluh persen yang datang nonton ini anak muda," bebernya.

Baca juga: Atta Halilintar Sampai Kaget Penghasilan Ayu Ting Ting Perbulan Capai 1 Miliar: Bener-bener Kaya

Baca juga:  Akhirnya Sang Nenek Buka Suara, Sule & Nathalie Holscher Nikah 15 November? Pas Ulang Tahun

Baca juga: Nikmati Token Listrik Gratis Oktober di www.pln.co.id atau stimulus.pln.co.id, Bisa juga Via WA PLN

Ia menilai tulisan sejarah tentang Kota Kupang sangat tidak memadai. Oleh karena itu, masih perlu banyak tulisan yang mengisahkan tentang Kota Kupang. Sejauh ini, penulisan sejarah tematis dan sejarah sosial masih sangat minim. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)

Berita Terkini