POS KUPANG, COM - Karni Ilyas dan Luhut Pandjaitan bertemu dalam sebiah percakapaan hangat.
Tampil di channel Youtube Karni Ilyas Club, keduanya membahas banyak hal.
Mulai dari kegiatan sehari-hari sampai masa lalu Luhut Pandjaitan dan Karni Ilyas
Suatu ketika Karni Ilyas mengunjungi Jenderal Purn Luhut Panjaitan di Singapura.
Saat mau pulang, Luhut Panjaitan, memberi ongkos 10 Ribu US dollar kepada rombongan Karni Ilyas.
Apa yang terjadi kemudian?
BLAK-BLAKAN Jenderal Luhut ke Presiden ILC TV One Karni Ilyas, Belum Ada Operasi Saya Gagal
Siapa tidak kenal Jenderal TNI Purn Luhut Panjaitan. Di era Jokowi, Luhut Panjaitan salah satu tokoh penting.
Kepada Presiden ILC TV ONe, Karni Ilyas, Luhut Panjaitan, bicara blak-blakan.
Termasuk tugas-tugas yang pernah diemban sejak di militer hingga saat ini.
Percaya atau tidak, Luhut Panjaitan belum pernah gagal dalam tiap operasinya. Sampai sekarang.
Karni ILyas menyebut Luhut Panjaitan sebagai sahabat lama saya yang lama tidak pernah bertemu
Untuk bertemu Jenderal Luhut, Karni Ilyas harus melewati rapid test. Untung saja hasilnya nonreaktif.
Simak blak-blakan Luhut Panjaitan ke Karni Ilyas.
"Inilah orang terkenal dan penting di republik ini," kata Karni mengawali wawancaranya dikutip tribun-timur.com, Senin (13/10/2020).
Dua orang itu sudah lama bersahabat.
Karni muda mengenal Luhut yang baru pulang sekolah dari Amerika.
Pertemuan pertama saat Karni Ilyas bertamu ke kantor Hendropriyono.
'Ya, saya kolonel waktu itu," kata Luhut.
Perbincangan berlangsung santai. Senyum tak berhenti dari bibirnya.
Juga terungkap kisah pertemuan Karni Ilyas dan Luhut di Singapura.
Saat itu, Luhut menjabat Dubes Singapura.
Saat pamit mau pulang, Luhut menyodorkan uang ongkos perjalanan ke Karni Ilyas.
"Masih ingat itu ada kesan itu. aku kasih ongkos, ha ha ha nggak saya tidak mau begitu-begituan. Aku bilang ini pak karni luar biasa ini," kata Luhut sambil tertawa lebar.
"Pak Luhut kasih uang, saya nggak mau. Tapi ternyata kameramen saya diselipin 10 ribu dollar. Sudah jauh baru dia bilang," kata Karni Ilyas mengenang.
Luhut Pandjaitan Bantah Karni Ilyas di ILC TV One soal Tudingan UU Cipta Kerja Disahkan Diam-diam
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah Karni Ilyas di acara ILC TV One soal tudingan UU Cipta Kerja yang terkesan disahkan diam-diam.
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan langsung bereaksi saat host ILC TV One Karni Ilyas bertanya soal pengesahan UU Cipta Kerja.
Awalnya, Karni Ilyas bertanya balik soal demo buruh yang ramai terjadi pada Selasa (6/10/2020).
Karni Ilyas menyebut pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja terkesan dilakukan diam-diam, tidak transparan, sehingga menimbulkan reaksi di kalangan para buruh.
Bahkan, tim produksi ILC TV One sampai luput mengangkat tema itu.
Namun Luhut Binsar Pandjaitan punya jawabannya.
Luhut mementahkan protes Karni Ilyas.
Ia menyatakan bahwa pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja tercipta secara transparan dan tidak sembunyi-sembunyi.
"Dan tidak betul itu (Omnibus Law) dibuat diam-diam, semua diundang. Saya bicara dengan Ibu Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan. Beliau ke kantor saya berkali-kali dan kami diskusi. Saya juga bicara dengan beberapa buruh itu dan saya sampaikan," kata Luhut dalam acara ILC TV One yang tayang Selasa (6/19/2020) malam.
Dia menjelaskan, pembuatan Omnibus Law ini telah melalui proses yang panjang, sejak Luhut menjabat sebagai Menteri Polhukam.
Alasan di balik terciptanya UU Cipta Kerja ini, menurut Luhut, disebabkan Indonesia dicap negara kurang kompetitif.
"Sebenarnya tidak pernah ada diberitahu diam-diam, tidak diam-diam. Proses ini sudah panjang. Saya (waktu itu) Menko Polhukam pikirannya (soal Omnibus Law) sudah ada. Karena kita dianggap negara yang tidak kompetitif pada suatu kawasan ini," katanya.
Oleh karena itu, kata Luhut, pemerintah mencari keseimbangan.
Dia memastikan dengan disahkannya UU Cipta Kerja, rakyat tidak akan mengalami penderitaan.
"Tidak ada satu pemerintah pun yang ingin rakyatnya menderita. Atau buruhnya menderita, pengusahanya menderita, tentu tidak. Mesti membuat equiliberium, kehidupan itu adalah keseimbangan. Tanpa ada keseimbangan tidak akan jadi. Jadi itu yang dibuat di sini," tegasnya.
Luhut menegaskan bahwa semua aspirasi masyarakat diterima. Bahkan, menurut dia, Presiden Joko Widodo mengakomodasi segala aspirasi.
Jadi lanjut dia, tidak hanya satu aspirasi saja yang didengar.
"Tidak akan kita membuat sesuatu tadi yang tidak baik buat buruh kita. Tunjukkan di mana angkanya. Presiden semua mengakomodasi yang bisa diakomodasi. Tapi, kita juga mesti dengar dari sisi lain. Tidak boleh dong kau mau menang sendiri," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cerita Luhut Panjaitan tentang Uang 10 Ribu US Dollar ke Karni Ilyas, 'Saya Tidak Mau Begitu', https://makassar.tribunnews.com/2020/10/13/cerita-luhut-panjaitan-tentang-uang-10-ribu-us-dollar-ke-karni-ilyas-saya-tidak-mau-begitu?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Tidak Betul Omnibus Law Dibuat Diam-Diam, Semua Diundang", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/10/07/121000126/luhut--tidak-betul-omnibus-law-dibuat-diam-diam-semua-diundang
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Bertemu di Singapura, Karni Ilyas Pernah Tolak Uang 10 Ribu US Dollar dari Luhut Pandjaitan, https://kaltim.tribunnews.com/2020/10/13/bertemu-di-singapura-karni-ilyas-pernah-tolak-uang-10-ribu-us-dollar-dari-luhut-pandjaitan?page=4.