Lambatnya Pemda TTS Dalam Menyediakan Fasilitas Pendukung Pariwisata Jadi Sorotan DPRD TTS
POS-KUPANG.COM | SOE -- Kabupaten TTS, Propinsi NTT terkenal dengan potensi wisata alam yang sangat indah. Setiap akhir pekan, ratusan wisatawan dari luar daerah Kabupaten TTS berbondong-bondong datang ke Kabupaten TTS untuk menikmati keindahan alam bumi Cendana.
Dua obyek wisata yang saat ini sedang viral dikunjungi wisatawan adalah Fatumnasi dan bukit Fatukopa.
Walaupun sudah sangat viral hingga saat ini, Pemda TTS belum memberikan sentuhan fasilitas penunjang guna memberikan kenyamanan kepada para pengunjung yang datang berwisata di Kabupaten TTS.
Fasilitas seperti MCK umum dan tempat sampah belum tersedia di obyek wisata yang sedang digandrungi para wisatawan tersebut.
Hal ini menjadi sorotan Anggota DPRD TTS TTS Uksam Selan dan David Boimau dalam sidang paripurna dengan agenda Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Tentang pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019, di ruang sidang DPRD TTS, Senin (3/8/2020) malam.
Uksam Selan sangat menyayangkan adanya video viral salah satu kepala daerah di pulau Timor yang menunjukkan keprihatinannya terhadap sampah di wilayah Fatumnasi akibat ketiadaan tempat sampah dan petugas khusus kebersihan di obyek wisata Fatumnasi.
Senada dengan Uksam, David Boimau juga menyoroti ketiadaan MCK di tempat wisata Fatumnasi dan bukit Fatukopa. Akibatnya para wisatawan kesulitan untuk mencari tempat untuk BAB ataupun membuang air kecil. Selain MCK, ketiadaan tempat sampah di lokasi obyek wisata menjadi salah satu alasan kenapa para wisatawan terpaksa membuang sampah sembarangan.
"Pemda TTS harus bergerak cepat untuk mengatasi persoalan ini. Pemda TTS bisa menyediakan MCK bongkar pasang di obyek wisata dan menempatkan mobil tangki air yang stand by di tempat pariwisata sehingga memberikan kenyamanan kepada para pengunjung yang ingin BAB atau buang air kecil.Selain itu, tempat sampah juga harus disediakan di obyek wisata sehingga bungkusan makanan maupun air kemasan yang dibawa para wisatawan tidak dibuang sembarangan," pinta keduanya.
Hingga saat ini, dua obyek wisata potensial tersebut belum dikelola oleh pemerintah Kabupaten TTS. Akibatnya, walaupun ratusan wisatawan tiap akhir pekan datang berkunjung ke kabupaten TTS, Pemda TTS tak mendapat serupiah pun dari kunjungan wisatawan tersebut.
Kadis Pariwisata Kabupaten TTS, Tian Tallo mengatakan, kedepan pihaknya akan mendorong Bumdes desa setempat untuk mengelola obyek wisata Fatumnasi dan bukit Fatukopa. Hal ini dikatakan Tian selaras dengan semangat UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan.
Dimana, didalamnya memuat tentang pariwisata berbasis masyarakat. Sehingga masyarakat didorong sebagai aktor utama penggerak pariwisata.
"Kita akan dampingi desa yang berada di obyek wisata Fatumnasi dan fatukopa untuk membuat Bumdes dan mengelola obyek wisata tersebut," ungkap Tian.
Terkait ketiadaan tempat sampah dan MCK di dua obyek wisata tersebut, Tian tak menampiknya. Namun kewenangan untuk menyediakan tempat sampah dikatakannya ada di BLHD. Sedangkan MCK ada di Dinas PRKP.
• Andreas Paru Serahkan APD untuk RSUD Bajawa dan Puskesmas di Ngada
• PLN UP 3 Sumba Gelar Pelatihan Sablon, Dukung Wisata Wairinding
"Nanti kita akan melakukan koordinasi antar OPD guna membantu penyediaan tempat sampah dan MCK di dua obyek wisata tersebut," janjinya. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)