POS-KUPANG.COM- Berikut sejumlah amalan-amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha.
Diketahui, di Indonesia Idul Adha jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020.
Hukum Sholat Idul Adha adalah Sunnah Muakad.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan adab yang baik dilakukan pada saat perayaan Idul Adha.
Sebagai umat muslim jika melaksanakannya, maka Allah SWT akan mengganjar kita dengan pahala.
Agar di hari raya berlimpah pahala, maka ada beberapa adab yang harus diikuti sebelum sholat Idul Adha.
Berikut adab hari raya Idul Adha yang baik jika kita amalkan:
• Bacaan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Idul Adha 2020, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya
• Cara Bikin Video Youtube Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Jauh Lebih Menarik dan Keren
• Usai Cerai Irwan Mussry yang Kini Suami Maia Estianty, Wanita Ini Nikahi Jenderal Anak Buah Prabowo
1. Mandi besar
Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
Dibolehkan untuk memulai mandi hari raya sebelum atau sesudah subuh.
Ini adalah pendapat yang kuat dalam Madzhab Syafi’i dan pendapat yang dinukil dari Imam Ahmad.
2. Memakain wangi-wangian bagi pria
Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)
3. Mengenakan pakaian yang paling bagus
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan: Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i)
4. Tidak Makan Sampai Pulang dari Sholat Idul Adha
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu. (HR. At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani)
5. Berjalan kaki ke lapangan dengan penuh ketenangan
Dari sa’d radliallahu ‘anhu, bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani)
6. Mengambil jalan yang berbeda ketika pulang
Anjuran ini didasarkan pada kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah Muhamad SAW.
7. Tidak ada sholat sunnah sebelum ataupun sesudah salat Ied
Dari Ibn abbas,Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju lapangan ketika Idul Fitri, kemudian shalat dua rakaat. Tidak shalat sunah sebelum maupun sesudahnya. Dan beliau bersama Bilal. (HR. Bukhari dan al-baihaqi).
8. Mendengarkan khutbah setelah salat Ied
Mendengarkan khutbah setelah salat Id adalah sunah, ini didasarkan pada hadits shahih, bahwasanya Rasulullah bersabda:”Sesungguhnya kami berkhutbah, barang siapa yang mendengarkannyamaka duduklah dan barang siapa yang ingin pergi maka pergilah.”[H.R. Abu Dawud, An Nasai Dan Ibnu Majah]
9. Wanita haid tetap menuju ke lapangan
Dari Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Saat wanita hendak menuju lapangan, diwajibkan mengenakan jilbab.
Tata Cara dan Niat Mandi Wajib atau Mandi Besar
Hari Jumat 31 Juli 2020 besok seluruh umat muslim di dunia menjalankan Hari Raya Idul Adha 1441 H.
Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1441 H jatuh pada hari Jumat (31/7/2020).
Sebelum melaksanakan sholat Idul Adha 2020, umat muslim disunahkan untuk mandi terlebih dahulu.
Mengenai waktu pelaksanaannya, mandi sebelum sholat Idul Adha 2020 bisa dilakukan mulai pertengahan malam hingga sebelum subuh.
Mandi sebelum sholat Idul Adha memiliki banyak manfaat dan bernilai ibadah yang berpahala.
Mandi juga berkhasiat untuk membersihkan diri kita dari kotoran dan bau.
Sehingga kita senantiasa bersih saat menjalankan ibadah Sholat Idul Adha.
Ada beberapa bagian tentang mandi yang dianjurkan dalam hukum, mulai dari mandi wajib hingga mandi keramas sunnah.
Dalam tata cara pelaksanaannya antara mandi wajib dan mandi sunnah sama saja, yakni dimulai dengan berniat dan membasuhi seluruh badan menggunakan air.
Perbedaan mandi wajib dan mandi sunnah terletak pada hadats besar yang dilakukan.
Ketika memiliki hadats besar, maka wajib hukumnya untuk melakukan keramas.
Ada beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW, beberapa diantaranya yaitu mandi sebelum salat Jumat, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum hari raya idul fitri dan/atau hari raya idul adha dan masih banyak lagi.
Dari ‘Ali bin Abi Thalib, “Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata:
“Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al Baihaqi 3/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ 1/177).
Dari hadits di atas sudah sangat jelas, bahwa mandi sebelum melaksanakan salat raya adalah sunnah atau dianjurkan oleh Rasulullah, baik itu hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha
Berikut bacaan doa / niatnya secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya :
Niat Mandi Hari Raya idul Adha :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi ‘iiedil adhaa sunnatan lillaahi ta’alaa
Artinya : “Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta’ala”
Sebelum berangkat sholat Idul Adha juga dianjurkan memakai wangi-wangian, khususnya bagi pria.
Ini bertujuan untuk memperoleh keutamaan di hari raya.
Selain itu, memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci juga menjadi salah satu sunnah sebelum berangkan shalat Idul Adha.
Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id.
Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik.
Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti:
أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)
Tata Cara Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah.
Setelah sholat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah.
Berikut tata cara sholat Idul Adha 2020 / 1441 H :
1. Membaca Niat
2. Takbiratul ihram
Setelah takbiratul ihram dilanjut membaca doa iftitah.
3. Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali
Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Bisa juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar".
4. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Bangkit dari sujud dan bertakbir
11. Takbir zawa-id sebanyak lima kali.
Bacaan khusus sama seperti pada rakaat pertama.
Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
11. Ruku’ dengan tuma’ninah
12. I’tidal dengan tuma’ninah
13. Sujud dengan tuma’ninah
14. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
15. Sujud kedua dengan tuma’ninah
16. Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
17. Salam
Setelah salam, disarankan untuk tidak langsung pulang.
Dianjurkan untuk mendengarkan khutbah terlebih dahulu hingga selesai. (*)