POS-KUPANG.COM, KUPANG - Akademi Keuangan dan Perbankan (Akub) Effata Kupang memberi dukungan bagi masyarakat untuk tetap mengedepankan pendidikan dalam masa sulit. Hal ini dibuktikan dengan diberinya potongan uang kuliah diawal masuk perguruan tinggi tersebut.
Demikian disampaikan Ketua Pengawas Unit Yayasan Effata Pusat NTT, P. Yehezkiel Pella, S.H., M.Th di Kupang beberapa waktu lalu.
Pella menjelaskan, karena wabah Covid-19, pihak yayasan memberikan beasiswa berupa potongan sebesar 70 persen untuk mahasiswa baru yang mendaftar di kelas B Oeteta dan kelas C Sulamu.
"Jadi uang masuknya harusnya Rp 7 juta, untuk kabupaten Kupang-Oeteta dan Sulamu- kita kasih beasiswa sampai 70 persen. Dari Rp 7 juta mereka hanya bayar Rp 2 juta," jelasnya.
Sedangkan untuk Kota Kupang, kata Pella, beasiswanya 50 persen. Dari Rp 7 juta hanya dibayar Rp 3 juta 500 ribu.
Kedua kelas ini baru dibuka tahun 2020 bertepatan dengan 20 tahun Yayasan Effata di Kecamatan Sulamu.
"Karena sudah 20 tahun yayasan kita ada di sana bangun SMK dan SMA Effata baik di Oeteta maupun Sulamu. Bulan Juli ini sudah 20 tahun makanya kita fokus untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih maksimal kita bangun di sana kelas B sama kelas C," urai Pella.
Menurutnya, di dua daerah tersebut masyarakat lebih cenderung bertani dan menjadi nelayan sehingga pihaknya benar-benar menekan supaya anak-anak usia kuliah di Sulamu dan Oeteta bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sejak Indonesia merdeka, kata Pella, Yayasan Effata yang pertama menghadirkan SMK 20 tahun lalu sehingga kali ini, yayasan yang sama akan menghadirkan perguruan tinggi di ujung Sulamu. Persiapan kuliah, menurut Pella, sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Covid-19.
"Kita sedang mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan covid dan memang kelas kita direncanakan untuk perkuliahan yang sesuai dengan SOP yakni secara daring," ujarnya.
Beasiswa berupa potongan uang masuk kuliah tersebut diluar dari uang almamater. "Nanti almamaternya kita ambil di semester kedua atau semester ketiga tergantung dari pandemik ini sejauh mana," katanya.
"Kalau memang keadaannya sangat mendesak untuk tetap kuliah online dosen-dosen kita sudah sangat siap untuk melaksanakan pekuliahan online karena pandemi covid," lanjutnya.
Sedangkan potongan untuk mahasiswa lamamasih dibicarakan pihak Yayasan Effata.
Pella menjelaskan, saat ini pihak yayasan fokuskan untuk mahasiswa baru saja karena biaya masuk pertama itu cukup besar, mencapai Rp 7 juta.
"Dan itu terminnya kita kasih bayar dua kali bahkan bisa sampai 3 kali. Yang penting mereka bisa masuk tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," kata Pella.
Dengan dibangunnya perguruan tinggi di Sulamu dan Oeteta, Pella berharap, SDM masyarakat setempat bisa meningkat, minimal tamatan D3.
"Dan kita memang lebih menekankan ke D3 karena perkuliahannya hanya 3 tahun, tidak dibebankan skripsi, kuliahnya lebih maksimal, padat dan berisi sehingga dalam waktu 3 tahun mereka sudah bisa masuk dalam dunia kerja," urainya.
Kepada calon mahasiswa di Akub Effata, Pella berpesan, jangan berhenti mengecap pendidikan.
"Di dalam masa yang sulitpun kita tetap melanjutkan pendidikan supaya NTT ini bisa lebih jaya dari sebelumnya. Persiapan sumber daya yang lebih maksimal apalagi kita di situ kan keuangan dan perbankan," katanya.
"Semua lini pekerjaan di seluruh tempat pasti berhubungan dengan keuangan jadi memang kalau dia lebih maksimal dalam sumberdaya manusia dalam bidang keuangan pasti lebih maksimal dalam peningkatan perekonomian kedepannya, bagi sekeliling dan khususnya bagi pribadinya dia." pungkasnya. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Ella Uzurasi)