News

Julie Laiskodat Kunjungi Uskup Ruteng, NTT tak Cocok Pertambangan, Mengapa?

Penulis: Robert Ropo
Editor: Benny Dasman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr saat terima anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo

POS KUPANG, COM, RUTENG - Anggota DPR RI dari Partai Nasdem Julie Sutrisno Laiskodat menyambangi Rumah Keuskupan Ruteng untuk bertemu dengan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat di Ruteng, Senin (20/7).

Kedatangan Julie dalam rangka masa reses. Dia ingin menyerap aspirasi Gereja Keuskupan Ruteng perihal pembangunan NTT, terutama yang berkaitan dengan bidang yang menjadi perhatian Komisi IV DPR RI, yakni: pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan. Gereja Keuskupan Ruteng diyakininya sebagai bagian dari poros warga yang perlu didengar masukannya dalam proses pembangunan.

Pada kesempatan kunjungan tersebut Julie, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Propinsi NTT berdasarkan keterangan pers dari Sekretaris Keuksupan Ruteng Rm. Manfred Habur yang diterima Pos Kupang, Senin (20/7) malam, menyampaikan ucapan profisisiat untuk pentahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai uskup Ruteng, tanggal 19 Maret 2020, teiring permohonan maaf karena tidak bisa mengikuti acara tersebut lantaran protokol Covid-19.

Selanjutnya sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Julie merasa perlu mendapat masukan dari Uskup Ruteng terkait pembangunan bidang pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelauatan.

NTT sangat potensial dan memiliki keunikan sumberdaya dalam bidang-bidang tersebut, dibanding propinsi lain, yang harus dibuatkan grand design secara baik sehingga bisa menghasilkan lompatan percepatan pembangunan secara signifikan.

Masukan dari Keuskupan Ruteng dibutuhkannya agar bisa langsung disuarakan kepada kementrian yang menjadi mitra Komisi IV di DPR RI.

Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Pr menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan tersebut sekaligus untuk dukungan Julie terhadap panitia acara tahbisan uskup Ruteng meski tidak bisa hadir secara fisik.

Selanjutnya Mgr Siprianus menyampaikan, visi dasar pastoral Keuskupan Ruteng adalah 'pastoral integral dan kontekstual' yang mencakup pembangunan manusia secara utuh-holistik, yakni: aspek rohani dan jasmani, aspek personal dan sosio-ekonomi, politik dan ekologis.

Menurut Uskup Ruteng, perhatian Gereja tidak hanya menyangkut sakramen tetapi juga menyangkut semua bidang pembangunan secara keseluruhan.

Dikatakannya, Keuskupan Ruteng sangat mendukung gagasan pemerintah propinsi NTT yang menjadikan pariwisata sebagai 'prime mover' pembangunan di NTT.

Saatnya pariwisata menjadi penggerak utama pembangunan, yang mendorong sektor-sektor lain, seperti pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan berkontribusi menjadikan NTT bangkit dan sejahtera.

Menurut dia, pembangunan pariwisata sangat membutuhkan wawasan pembangunan berkelanjutan dan ekologis karena itu potensi-potensi pertanian, peternakan dan perikanan, kehutanan dan kelautan perlu digarap secara maksimal.

Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan tersebut, Uskup Siprianus menilai pertambangan kurang cocok untuk konteks NTT.

Keuskupan Ruteng sendiri melalui perangkat pastoralnya yakni PUSPAS dan komisi Pengembangan Sosial Ekonomi telah terlibat dalam pengembangan pertanian organik, holtikultura, pendampingan kelompok kopi dan peternakan.

Halaman
12

Berita Terkini