Pengakuan Ustaz Abdul Somad: "Saya Sengsara Setelah Dukung Prabowo Subianto Pada Pilpres 2019"

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Ustaz Abdul Somad dan Prabowo Subianto

Pengakuan Ustaz Abdul Somad: "Saya Sengsara Setelah Dukung Prabowo Subianto Pada Pilpres 2019"

POS-KUPANG.COM -- Ustaz Abdul Somad ternyata mengalami perlakuan yang diskirimantif pasca Pemilihan Presiden, Pilres 2019 lalu.

Perlakuan itu dirasakannya setelah menyatakan secara terbuka dukungannya terhadap Prabowo Subianto saat bertarung melawan Jokowi pada pilpres 2019 itu.

"Sejak saya mengumumkan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, saya banyak mengalami perundungan atau bully," ujarnya.

Ada sejumlah agenda dibatalkan. Jadwal umrah bersama ratusan jemaah pun dibatalkan.

Untuk diketahui, pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertarung melawan Jokowi-Maruf Amin.

Hasilnya, Jokowi-Maruf Amin unggul sehingga saat ini menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

Setelah Pilpres 2019 itu, Prabowo Subianto pun dipercayakan mengemban jabatan sebagai Menteri Pertahanan RI.

Terlibat Adu Mulut, Marthen Tega Tebas Leher Ayah Kandungnya

Bhabinkamtibmas Polres Ngada Konvoi Salurkan Bantuan Beras Premium Mabes Polri

Semua Prabot Rumah Ludes, Penghuni Rumah Tinggal Pakaian di Badan

Seperti dikutip dari dari TribunWow.com, Ustaz Abdul Somad menyebutkan tindakan yang ia rasakan itu datang juga dari perusahaan milik pemerintah, BUMN.

Pada Pilpres 2019 itu, Ustaz Abdul Somad mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan agar umat tidak menyalahkan saya di masa yang akan datang," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Namun, kata Ustaz Abdul Somad, ternyata ia harus membayar mahal setelah mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Dengan bully, dengan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lain."

"Agar saya tidak abu-abu, saya bersikap, saya punya prinsip walaupun di balik itu saya mesti membayar high cost, harga mahal," katanya.

Bahwa setelah itu Prabowo masuk ke dalam pemerintahan, Ustaz Abdul Somad mengaku tidak kecewa.

Ustaz Abdul Somad pun mengungkapkan beberapa di antara kejadian yang ia alami. Salah satunya dari BUMN.

Sandiaga Uno dan Anies Baswedan janji tak akan khianati Prabowo Subianto. Sandi-Anies tak akan maju pada Pilpres 2024 jika Prabowo maju. (@hotmanparisofficial)

"Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar," ucap Ustaz Abdul Somad.

"Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, dibatalkan seminggu sebelum hari-H."

Tak hanya itu, Ustaz Abdul Somad juga mengalami hal buruk lainnya yakni ibadah umroh yang sudah direncanakannya tiba-tiba dibatalkan.

"Ada yang sudah siap-siap untuk umroh bersama saya 600 orang, sudah siap tiketnya, sudah siap hotelnya, dibatalkan," sambungnya.

Mendapat perlakuan buruk, Ustaz Abdul Somad mengaku sempat kebingungan.

Sebab ia tidak melakukan kejahatan apa pun.

Terkait hal itu, ia meminta pendapat Hukum Tata Negara Refly Harun.

"Saya bukan penjahat, saya bukan melakukan perlawanan mengangkat senjata," ujarnya.

"Jadi kalau menurut hukum tata negara itu yang saya dapat apa unsurnya Bang Refly?"

Menurut Refly Harun, Ustaz Abdul Somad mengalami perlakuan diskriminatif.

Sebab, setiap warga negara disebutnya punya hak yang sama untuk memberikan dukungan pada calon presiden pilihannya.

"Yang diterima itu adalah perlakuan diskriminasi, diskriminatif itu."

"Jadi tidak equality before the law, kan setiap warga negara bersama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan."

"Jadi no matter Anda dukung 01, 02, perlakuan harus sama," tandasnya.

Tak Kecewa Prabowo Jadi Menteri

Ustaz Abdul Somad mengaku tak kecewa meski akhirnya Prabowo Subianto masuk ke dalam pemerintahan.

Dilansir TribunWow.com, sebelumnya, Ustaz Abdul Somad menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 lalu.

Namun, setelah kalah, Prabowo Subianto justru masuk ke dalam pemerintahan dan didaulat menjadi menteri pertahanan.

Terkait hal itu, Ustaz Abdul Somad pun mengaku tak merasakan kecewa sedikitpun.

Ia selama ini hanya mendukung ide dan gagasan Prabowo Subianto saat Pilpres 2019.

Pernyataan itu disampaikan Ustaz Abdul Somad untuk menjawab pertanyaan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Mulanya, Refly Harun menyinggung kekalahan berkali-kali Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres.

"Ustaz enggak kecewa? Dua hal, pertama yang ustaz dukung kalah, kalahnya dua kali, tiga kali bahkan dulu pernah cawapres," ucap Refly.

"Akhirnya masuk kebinet. Gimana ustaz?"

Menanggapi pertanyaan itu, Ustaz Abdul Somad mengaku selama ini tak pernah menjadi fans Prabowo.

Kejari Manggarai Belum Terima Pengaduan Penyimpangan Bantuan Pemerintah Untuk Covid-19

Polres Ngada Salurkan Bantuan Mabes Polri Berupa 10 Ton Beras

Gaji PNS, TNI/Polri & Swasta Dipotong 2,5 Persen, Gaji Rp 5 Juta Dipotong Rp 325 Ribu Per Bulan

"Yang pertama saya tidak menjadi fans orang, tapi ide dan gagasan," ucap Ustaz Abdul Somad.

"Sehingga saya tidak kecewa karena gagasan akan diperjuangkan oleh siapapun."

Lebih lanjut, ia mengaku tak memutuskan sendiri untuk mendukung Prabowo.

Dalam kampanye Pilpres 2019 di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Batam. Jokowi menunjukan tiga kartu sakti yakni kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, Kartu Pra Kerja dan Kartu Sembako Murah. (KOMPAS.com/ HADI MAULANA)

Ustaz Abdul Somad mengatakan, ia mendapat saran dari sejumlah ulama.

Saran ulama itulah yang lantas membuatnya yakin menyatakan dukungan untuk Prabowo di Pilpres 2019.

"Yang kedua bahwa saya tidak berpikir sendiri, tidak berijtihad sendiri, saya melihat fatwa ulama," terang dia.

"Ulama yang dzahir yang melihat dari analisa, ulama yang bathin yang selalu mendapatkan inspirasi."

"Wahyu sudah terputus tapi mereka mendapat ilham karena kejernihan hati, mereka yang menyuruh saya," sambungnya.

Menurut Ustaz Abdul Somad, saat itu ia berani menerima semua konsekuensi setelah menyatakan dukungan untuk Prabowo.

Meskipun begitu, ia kembali menegaskan tak sedikitpun merasa kecewa setelah Prabowo memutuskan masuk dalam pemerintahan.

"Lalu kemudian ketika saya sampaikan dengan segala macam konsekuensinya saya terima."

"Lalu kemudian terjadi apa yang terjadi, tidak ada kekecewaan sedikitpun karena itu adalah yang sudah saya lakukan," jelasnya.

Ia mengaku hanya tak ingin disalahkan umat Islam di masa mendatang jika tak menyatakan pilihannya saat itu.

"Saya hanya melakukan yang perlu saya lakukan agar umat tidak menyalahkan saya di masa yang akan datang," tandasnya. (TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gara-gara Dukung Prabowo, Ustaz Abdul Somad 'Sengsara', Dibully, Umrah dengan 600 Jamaah Dibatalkan, https://jabar.tribunnews.com/2020/06/06/gara-gara-dukung-prab owo-ustaz-abdul-somad-sengsara-dibully-umrah-dengan-600-ja maah-dibatalkan?page=all

Berita Terkini