Mendikbud Nadiem Umumkan Mekanisme Belajar Tahun Ajaran Baru Usai Direstui Gugus Tugas Covid-19

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Nadiem Umumkan Mekanisme Belajar Tahun Ajaran Baru Usai Direstui Gugus Tugas Covid-19

POS-KUPANG.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem, telah menyiapkan berbagai skenario terkait permulaan tahun ajaran baru 2020/2021.

Sebab itu, Kemdikbud terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Koordinasi tersebut dilakukan untuk merumuskan mekanisme belajar dan syarat kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2020. Sebab, tahun aharan baru tersebut berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Beda dengan Jokowi Soal New Normal, Ini Yang Akan Dilakukan Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta

Jam Masuk Kantor Disarankan Dibagi 3 Gelombang, Masuki Era New Normal, Simak Info

INFO TERBARU Penerimaan Sekolah Kedinasan Kemenkumham, Cek Pendaftaran YUK

"Kami terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keputusan Kemendikbud terkait pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas," kata Nadiem Makariem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020), dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul, "Mendikbud Siapkan Skenario Memulai Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi".

Setelah menepis adanya isu bakal buka kegiatan belajar mengajar di sekolah Juli 2020, Nadiem Makarim akan mengumumkan mekanisme dan syarat belajar mengajar selama pandemi Covid-19.

Pengumum itu dikabarkan diumumkan sekitar pekan depan di Bulan Juni 2020 ini.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) menyapa para guru saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-74 PGRI di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

"Mekanismenya (pembukaan sekolah) menunggu pengumuman dari Pak Menteri (Nadiem Makarim) minggu depan. Syaratnya seperti apa," kata Hamid melalui telekonferensi, Kamis (28/5/2020) melansir dari Kompas.com dalam berita berjudul,  "Ini 4 Alasan Kemendikbud Tidak Mundurkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021".

Menurutnya, pembukaan sekolah di daerah bisa dilakukan oleh pemerintah daerah atas daerah rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Hamid menambahkan bahwa saat ini Kemendikbud tengah menggodok mekanisme dan syarat pembukaan kegiatan di sekolah bersama para ahli.

"Sehingga, kita tak bisa serta-merta mengatakan buka atau tidak. Jadi mohon bersabar. yang disampaikan Menteri (Nadiem) itu betul, boleh atau tidaknya (buka sekolah) menunggu gugus tugas," kata Hamid.

Alasan Kemendikbud Tidak Mundurkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021

Sebelumnya, Ikatan Guru Indonesia (IGI) meminta Kemendikbud untuk menggeser tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021.

IGI menilai menggeser tahun ajaran baru 2020/2021 ke bulan Januari 2021 memberikan kesempatan Kemendikbud meningkatkan kompetensi guru selama 6 bulan.

Dengan demikian, di bulan Januari para guru sudah bisa menyelenggarakan PJJ berkualitas dan menyenangkan jika ternyata Covid-19 belum tuntas.

Selain itu, penggeseran tahun ajaran baru bisa dianggap bisa mengurangi stres orangtua dan siswa terkait ancaman penularan Covid-19.

Dirangkum dari beberapa artikel Kompas.com, berikut beberapa alasan Kemendikbud tidak memundurkan jadwal tahun ajaran baru 2020-2021:

1. Sinkronisasi PPDB dan SBMPTN

"Kenapa Juli? Memang kalender pendidikan kita dimulai minggu ketiga bulan Juni dan berakhir Juli. Itu setiap tahun begitu," kata Hamid, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Hamid mengatakan keputusan tak memundurkan tahun ajaran baru 2020/2021 ditandai dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2020.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mesti disinkronisasi bila memundurkan tahun ajaran baru 2020/2021.

"Kelulusan SMA SMP sudah diumumkan. Artinya sudah lulus, kalau diperpanjang, ini mau dikemanakan (lulusannya). Di perguruan tinggi sudah melakukan seleksi seperti SNMPTN, ada juga SBMPTN, ini harus sinkron," kata Hamid.

2. Tidak harus belajar di sekolah

"Secara garis besar tanggal 13 Juli itu semuanya (tahun ajaran baru). Tanggal dimulainya ajaran baru, itu berbeda dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Ini kadang-kadang rancu. Tahun ajaran baru jadi (dianggap) membuka sekolah. Tanggal 13 Juli, itu dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021," tambah Hamid.

Menurutnya, dimulainya tahun ajaran baru tanggal 13 Juli 2020 bukan berarti siswa belajar di sekolah.

Keputusan belajar di sekolah akan terus dikaji berdasarkan rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

3. Memastikan hak pendidikan anak

“Saat ini layanan pembelajaran masih mengikuti SE Mendikbud nomor 4 tahun 2020 yang diperkuat dengan SE Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid19,” disampaikan Chatarina pada Bincang Sore secara daring, di Jakarta, pada Kamis (28/05/2020).

Dalam surat edaran ini disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19.

Ia menambahkan, hal ini juga bertujuan melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orangtua.

Pro Kontra

Wacana pembukaan kembali sekolah di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia menuai pro dan kontra.

Sebagian besar orangtua merasa khawatir jika buah hatinya harus kembali ke sekolah dalam waktu dekat. Sementara itu, beberapa pemerintah daerah telah memasukkan rencana pembukaan sekolah pada kebijakan new normal.

Seperti misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah yang akan memberlakukan penerapan new normal di wilayahnya mulai Juli 2020.

Jika sekolah kembali dibuka, maka akan ada interaksi tatap muka secara langsung dan kemungkinan besar akan terjadi perkumpulan.

Seiring dengan hal tersebut, beberapa opsi muncul seperti memberlakukan sistem shifting, membatasi jumlah siswa yang masuk, dan menerapkan protokol kesehatan yang ada.

Selain itu, adapula wacana lain untuk membuka kembali sekolah pada Januari tahun depan. Bagaimana tanggapan epidemiolog mengenai ini?

Tanggapan epidemiolog

Epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security menyarankan untuk tidak membuka sekolah hingga situasi benar-benar baik.

" Sekolah sebaiknya ditunda sampai situasi pandemi betul-betul terkendali," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Menurutnya, membuka sekolah sangat berisiko, termasuk mungkin akan memunculkan gelombang kedua virus corona  yang pertama kali diidentifikasi di China ini.

Ia menambahkan, sebuah studi yang diterbitkan Sara et al pada 2012, menunjukkan bahwa seluruh sekolah akan tutup ketika terdapat 0,1 persen populasi mengalami sakit, dan sekolah-sekolah tetap tutup selama pandemi. Tingkat serangan klinis dapat dikurangi lebih dari 50 persen.

Ia menyampaikan bahwa bentuk kenormalan baru dapat berupa motivasi dan kesadaran, mengenakan masker, mengurangi mobilitas, hingga keamanan di sekolah.

Syarat Sekolah Dibuka

New Normal bisa dilakukan di sekolah dengan 19 item syarat yang sudah disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud).

Dijelaskannya 19 item tersebut yakni:

1. Proses Skrining Kesehatan

Guru dan karyawan sekolah dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun, tidak disarankan untuk mengajar/bekerja di sekolah.

Golongan-golongan tersebut dapat diberikan opsi Work From Home (WFH).

2. Skrining Zona Lokasi

Skrining zona lokasi tempat tinggal melakukan identifikasi zona tempat tinggal guru dan karyawan.

Jika tinggal di zona merah disarankan bekerja di lokasi sekolah dekat tempat tinggalnya.

3. Lakukan Test Covid-19

Tes disarankan dengan metode RT-PCR sesuai standar WHO.

Jika secara teknis terdapat keterbatasan biaya atau reagen, maka dapat dilakukan opsi pooling test dengan jumlah sampel kurang dari 30.

4. Tanda Lulus Skrining

Guru dan karyawan yang sudah lolos tahapan skrining diberi tanda.

5. Sosialisasi Virtual

Sosialisasi virtual, seminggu sebelum kegiatan belajar mengajar diberlakukan, lakukan pola baru ke orang tua, siswa, guru, dan staf sekolah.

6. Atur Waktu KBM

Atur waktu kegiatan belajar mengajar waktu kegiatan belajar diatur agar tidak bersamaan dengan waktu padat lalu lintas dan dikurangi durasi di sekolah.

7. Data dan Cek Kondisi

Guru kelas terpilih wajib mendata dan cek kondisi siswa dan orang tua siswa secara virtual sebagai skrining awal.

Siswa atau orang tua siswa yang sakit diberikan keringanan tetap belajar dari rumah, hingga dokter menentukan sehat.

8. Posisi Duduk Siswa

Pengaturan posisi duduk di ruang kelas dan ruang guru minimal berjarak 1,5 meter. Bila memungkinkan pakai pembatas plastik.

9. Guru Tetap

Guru tidak berpindah kelas, guru kelas diupayakan tetap atau tidak berpindah kelas.

Untuk guru SMP yang mengampu mata pelajaran maka dapat dilakukan perpindahan dalam proses belajar mengajar dengan mengacu protokoler kesehatan.

10. Jaga Jarak Ideal

Menjaga jarak guru dari siswa dan tidak mobile, sesuai dengan mengacu protokoler kesehatan.

11. Melakukan Skrining Harian

Skrining harian dilakukan oleh siswa, guru, dan staf lewat handphone.

Jika suhu di atas 38 derajat, batuk pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain, maka jangan ke sekolah. Fasilitasi kontak Puskesmas, klinik, atau RS terdekat.

12. Tidak Berkumpul

Pengantar atau penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar lingkungan sekolah, serta dilarang menunggu atau berkumpul.

Hanya berhenti, turunkan, kemudian pergi tinggalkan sekolah.

13. Skrining Fisik

Skrining dilakukan di pintu masuk sekolah, untuk guru, siswa dan karyawan yang meliputi cek suhu tubuh, masker dan tidak tampak sakit.

14. Penerapan PHBS

Aturan pola sekolah baru, mengadopsi upaya pencegahan Covid-19. Meliputi wajib bermasker, pengaturan jarak, tidak menyentuh, membiasakan cuci tangan, penyediaan westafel dan hand sanitizer.

Tidak ada pedagang luar atau kantin, siswa dapat membawa bekal sendiri dari rumah. Tidak boleh tukar makanan dan tempat makanan antar siswa.

15. Informasi

Informasi pencegahan Covid-19 harus dipasang di gerbang sekolah dan kelas.

16. Disinfektan

Menjaga kebersihan gagang pintu, kebersihan keyboard, kebersihan komputer, kebersihan kelas, meja dan kursi belajar dengan disinfeksi setiap hari, termasuk lingkungan sekolah.

17. Penutup Teman Bermain

Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul.

18. WFH

Wfh bagi guru yang bepergian, karyawan, siswa yang pulang bepergian ke luar kota dan luar negeri diberi waktu WFH atau belajar di rumah selama 14 hari.

19. Pemberdayaan UKS

Sekolah harus menyiapkan dukungan UKS dan psikologis harian di sekolah pemerintah daerah wajib menurunkan petugas medis secara berkala ke sekolah.

Juga secara reguler dilakukan pemeriksaan secara sampling di sekolah. Aturan spesifikasi lain disesuaikan dengan lokasi dan kondisi.

* Ketakutan Ruben Onsu Anak Sekolah

Sejumlah artis angkat suara soal rencana New Normal khususnya menyangkut keamanan dan kesehatan anak-anak mereka saat sekolah.

Ingat, ini baru wacana sehingga belum ada keputusan apapun menyangkut sekolah kembali masuk atau tidak, jadi pembaca jangan salah paham. 

Tapi reaksi artis terlihat sangat berbeda. 

Contohnya adalah reaksi Ruben Onsu dan Jessica Iskandar. 

Simak reaksi kedua publik figur terkait wacana sekolah akan berjalan lagi. 

1. Ruben Onsu Khawatir Karena Anaknya Gratilan

Bagi Ruben Onsu, dirinya ragu jika wacana tersebut jadi kenyataan. 

Ruben Onsu takut anak-anaknya terinfeksi virus corona atau covid-19 di sekolah.

Ia mengaku kalau keputusan memulai pendidikan Juni 2020 terbilang cepat karena wabah virus corona atau covid-19 masih menyebar.

Sebab saat ini, Ruben Onsu memiliki tiga anak, dua diantaranya sudah mulai menjalani pendidikan dibangku sekolah.

"Kalau saya masih ragu ya, jujur saya masih ragu," kata Ruben Onsu.

Ruben mengakui kalau keraguannya adalah takut anak-anaknya terpapar virus corona atau covid-19 di sekolah.

"Gimana yah. Karena anak saya gratilan banget tangannya, gimana saya memprotek anak saya itu sulit deh," ucapnya.

Namun, jika Pemerintah akan tetap memberlakukan programnya sesuai jadwal, maka mau tidak mau sebagai orangtua tetap mengikutinya.

"Keputusan pemerintah ini harus dijalani, mau tidak mau," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ruben Onsu menegaskan saat ini ia sedang memutar otak, bagaimana bisa memproteksi anak-anaknya agar tidak terinfeksi virus corona atau covid-19 di sekolah.

"Kalau dalam waktu dekat ini harusnya deg-degan, karena saya tahu anak saya gratilan, saya takut aja. Itu yang saya takuti," ujar Ruben Onsu. 

Dua anak Ruben Onsu dan Sarwendah saat ini memang sedang sekolah. 

Mereka adalah Betrand Peto dan Thalia Putri Onsu.

2. Jessica Iskanda Pastikan Keamanan Sekolah

Sementara itu, Jessica Iskandar dibantu kekasihnya, Richard Kyle akan memastikan lebih dulu keamanan sekolah tempat El Barack belajar nantinya.

Richard mengatakan dirinya dan Jedar sudah mengontak pihak sekolah untuk menanyakan kesiapan mereka membuka sekolah. Namun sepertinya untuk sementara ini El Barack akan menjalani sekolah online.

"Kita sudah kontek sama sekolah baru dan mereka bilang kalau situasi masih begini, kita pasti semester satu online class," ucap Richard Kyle di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Selasa (2/6/2020).

"Tapi kalau misalnya sudah aman dan mereka bisa buka pintu ya dia pasti sudah masuk sekolah baru buat kenal semua gurunya," lanjutnya.

Sebagai orangtua, Jessica Iskandar harus memastikan sekolah baru El Barrack siap melakukan proses belajar mengajar di masa new normal.

Sebab, tahun ini putra semata wayangnya itu mulai masuk Sekolah Dasar sehingga harus pindah sekolah dari yang sebelumnya.

"Kalau aku sih, pastinya aku kan melihat situasi dulu. El Barack kan apa lagi pindah ke sekolah baru. Kan kemarin TK di sekolah lama itu kan cuma sampai TK, jadi dia mau masuk SD mesti pindah sekolah baru," tuturnya.

Jika memang sekolah dirasa belum siap melakukan proses belajar mengajar di masa new normal ini, Richard Kyle akan meminta untuk diadakan kelas online saja.

"Tapi kalau enggak memungkinkan memang semua online dan mereka berharap September atau Agustus sudah kembali seperti normal. Kita berharap aja mudah-mudahan dia bisa ke sekolah baru kalau enggak ya satu dua bulan dia sekolah online," ucap Richard Kyle.

KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DI JAKARTA

Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah mengeluarkan kalender pendidikan sekolah tahun ajara 2020/2021. 

Aturan itu dikeluarkan lewat Surat Keputusan Kepala Dinas No 467/2020 Tentang  Kalender Pendidikan Tahun 2020/2021. 

Kepala DInas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan keputusan kepala dinas itu merupakan dasar dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang selama satu tahun.

"Perubahan awal tahun pelajaran baru dapat dilakukan apabil ada kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengingat kondisi pandemi covid-19 belum berakhir," ujar Nahdiana dalam press rilisnya, Kamis (28/5/2020). 

Lebih lanjut, kata Nahdiana, surat keputusan ini bukan merupakan pembukaan kembali sekolah. Jadi pembaca jangan salah paham.

Sehingga surat keputusan ini bukan merupakan jawaban atas pertanyaan soal kapan sekolah kembali masuk. 

"Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada permulaan tahun pelajaran baru tersebut bukan merupakan pembukaan sekolah. Pembukaan sekolah akan dilakukan setelah situasi dan kondisi dinyatakan aman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Nahdiana dalam press rilisnya

Inilah jadwal lengkap kalender pendidikan sekolah Jakarta tahun anggaran 2020/2021 :

Bulan Juli 2020

1-11: Libur Semester

13: Hari Pertama Sekolah

13-15: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Agustus 2020

17: Libur Umum

21: Libur Umum

September 2020

21-24: Penilaian Tengah Semester

Oktober 2020

30: Libur Umum

November 2020

tidak ada jadwal apapun

Desember 2020

7-10: Penilaian Akhir Semester

18: Pembagian Buku Laporan

19-23: Libur Semester

24: Libur Umum

25: Libur Hari Raya Natal

26-31: Libur Semester

Januari 2021

1: Libur Umum

2: Libur Semester

4: Hari Pertama Sekolah

Februari 2021

12: Libur Umum

22-25: Penilaian Tengah Semester

Maret 2021

11: Libur Umum

15-18: Perkiraan Ujian Sekolah

29-31: Perkiraan Ujian Sekolah

April 2021

1: Perkiraan Ujian Sekolah

2: Libur Umum

12-14: Perkiraan Libur Lebaran

19-22: Perkiraan Ujian Sekolah

Mei 2021

1: Libur Umum

10-12: Perkiraan Libur Idul Fitri

13-14: Hari Raya Idul Fitri

15-22: Perkiraan Libur Idul Fitri

26: Libur Umum

Juni 2021

1: Libur Umum

14-17: Penilaian Akhir Tahun

25: Pembagian Buku Laporan

26: Libur Semester

28-30: Libur Semester. (cc)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Beda Reaksi Ruben Onsu dan Jessica Iskandar Soal Wacana Sekolah Kembali Masuk di New Normal, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/03/ini-beda-reaksi-ruben-onsu-dan-jessica-iskandar-soal-wacana-sekolah-kembali-masuk-di-new-normal?page=all

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Menteri Nadiem Makarim Siap Umumkan Mekanisme Belajar di Tahun Ajaran Baru, Batal Dimulai 13 Juli, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/06/02/menteri-nadiem-makarim-siap-umumkan-mekanisme-belajar-di-tahun-ajaran-baru-batal-dimulai-13-juli?page=4.

Berita Terkini