News

Dirujuk ke RSU Johannes Kupang, PDP Asal TTS Meninggal Dunia di Camplong, Simak Riwayat Sakitnya

Penulis: Dion Kota
Editor: Benny Dasman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati TTS, Egusem Piether Tahun

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kabupaten TTS berinisial, YM, meninggal dunia dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke RSUD Prof. WZ Johannes Kupang, Selasa (26/5) malam. YM dirujuk dalam kondisi koma, tak sadarkan diri akibat stroke.

Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, menjelaskan, YM ditetapkan sebagai PDP pasca menjalani rapid test di RSUD SoE, hasilnya reaktif. YM awalnya masuk RSUD SoE karena mengalami stroke dan merupakan pasien umum.

YM menjalani rapid test sebagai salah satu syarat yang harus dilewati bagi pasien yang hendak dirujuk di Kupang. Ternyata, hasil rapid test YM reaktif. Pasca hasil rapid test tersebut keluar, status YM pun masuk kategori PDP.

Namun Bupati Tahun menegaskan, YM belum dinyatakan positif corona karena belum dilakukan swab test.

"Jadi, pasien yang hendak dirujuk ke RSUD Johannes Kupang oleh manajemen rumah sakit diwajibkan dilakukan minimal rapid test. Makanya YM ini menjalani rapid test. Ternyata hasilnya reaktif sehingga dikategorikan sebagai PDP. Korban meninggal sebelum dilakukan swab test," ujar Bupati Tahun saat ditemui di Kantor Bupati TTS, Rabu (27/5).

Oleh karena sudah kategori PDP, lanjut Bupati Tahun, proses rujuk YM dilakukan dengan menerapkan protokol covid-19.

Namun dalam perjalanan ke Kupang, tepatnya di Camplong, YM meninggal dunia. Setelah berkoordinasi dengan tim gugus tugas Provinsi NTT, jenazah YM tetap dibawa ke Kupang guna dimakamkan dengan menerapkan protokol Covid-19 oleh tim gugus tugas NTT. Korban dimakamkan di pemakaman Fatukoa-Kupang.

Karena YM meninggal dalam kategori sebagai PDP, maka seluruh keluarga YM akan dirapid test dan menjalani karantina mandiri.

"YM malam itu juga langsung dimakamkan di Kupang oleh petugas gugus tugas penanganan Covid-19 Propinsi NTT," jelas Bupati Tahun.

Roy Babys, perwakilan keluarga almarhum menceritakan, almarhum dibawa ke RSUD SoE Senin (25/5). Saat tiba di RSUD SoE dilakukan diagnosa. Hasilnya pembuluh darah almarhum di bagian kepala pecah, gula darah tinggi dan maag akut.

Selain itu, dilakukan rontgen, paru-paru almarhum berair.  Beberapa saat dilakukan penanganan medis di RSUD SoE, kondisi almarhum semakin memburuk sehingga keluarga meminta untuk dirujuk ke Kupang. Sebelum dirujuk, almarhum dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.

"Selama ini almarhum di rumah saja. Kami ragu kalau almarhum terjangkit virus corona," tutur Roy.

Pihak keluarga, diakui Roy, telah didata oleh petugas Puskesmas Kota Soe guna menjalani rapid test. Saat ini eluarga sementara menjalani karantina mandiri. *

Berita Terkini