Politik

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Akui Pernah Hampir Berkelahi Dengan Ahok, Sekarang Giliran Anies

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Akui Pernah Hampir Berkelahi Dengan Ahok, Sekarang Giliran Anies

POS-KUPANG.COM - Ini adalah kisah yang jarang terungkap tentang dua tokoh populer di Indonesia yakni Ahok BTP dan Ganjar Pranowo.

Ahok kini Komisaris Utama PT Pertamina dan Ganjar Pranowo Gubernur Jateng.

Mereka sama-sama punya basis hingga pengikut fanatik.

Tapi ternyata, hubungan kedua kader PDIP ini pernah tegang.

Dulu, ketika masih zaman mereka duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah itu bahkan pernah hampir berkelahi.

Rachel Maryam Fadli Zon Kritik Jokowi Soal PSBB Sebut Plonga Plongo, Dedi Mulyadi Angkat Bicara

Prediksi Keuangan 12 Zodiak Sabtu 23 Mei 2020 Gemini Makin Tajir Libra Tahan Pengeluaran Kamu Bokek

Itu dibongkar Ganjar Pranowo saat menjadi bintang tamu di channel YouTube Refly Harun pada Selasa (19/5/2020).

Refly Harun yang sebelumnya dipecat Menteri Erick Thohir itu mulanya menyinggung soal nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang disinyalir akan menjadi 'the next cebong' maupun 'the next kampret'.

Ini terlihat dari atmosfer politik setelah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 lalu.

Ganjar Pranowo lalu mengiyakan meski tidak seratus persen.

"Iya saya kira analisis tidak keliru-keliru amat, karena memang istilah saya residu politiknya belum habis betul, residu politiknya masih."

"Dan residu politik ini sebenarnya adalah investasi deposit yang hari ini ada untuk dimaintance dan digerakkan, itu wajar saja."

"Saya mengatakan itu residu Pilkada DKI tapi hari ini deposit yang bisa dikelola oleh siapapun yang akan membutuhkan itu," kata Ganjar Pranowo.

Lalu isu agama seperti yang dulu terjadi, sebab menurut Ganjar Pranowo, market politik di tanah air sangat mudah digerakkan oleh isu tersebut

 "Karena market ini captive yang bisa digerakkan dengan isu agama. Maaf saja kalau saya sudah blak-blakan," sambung Ganjar Pranowo.

Lantas, Ganjar Pranowo mengaku bingung padahal baik Ahok dan Gubernur DKI Jakarta yang terpilih, Anies Baswedan dekat dengannya.

Dalam video itu, Ganjar Pranowo mengaku sangat dekat dengan Ahok karena pernah di dalam satu Komisi di DPR, yakni Komisi II.

Ganjar Pranowo mengakui, dirinya juga sering berdebat dan hampir pernah mau berkelahi dengan Ahok.

"Jadi saya itu aneh, Ahok itu temen deket saya satu komisi, teman berdebat, pernah mau berkelahi."

"Itu temen saya, saya sangat dekat," ucapnya.

Sementara dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga cukup dekat.

Ungkap Hubungan dengan Anies Baswedan

Ya Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada ( UGM) pernah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama.

"Loh saya sama Anies ( Anies Baswedan) bareng-bareng, KKN juga bareng-bareng waktu itu, saya dekat dan tidak pernah ada masalah," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo juga mengungkap hubungannya dengan Anies Baswedan.

Menurutnya kini banyak orang yang membuat dirinya seoklah-olah memiliki hubungan yang tak baik dengan Anies Baswedan.

 Ganjar Pranowo menceritakan bahwa hal tersebut bermula dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintahan.

Sehingga, pendukung Prabowo Subianto banyak kehilangan arah.

"Iya (Pak Prabowo) bergabung dengan pemerintahan, konstelasinya berubah sangat keras sekali, sangat dahsyat sekali."

 "Jadi saya memang melihatnya yang dulu rombongan follower yang dipimpin oleh Pak Prabowo ini tiba-tiba seperti kehilangan induk," ujar Ganjar Pranowo.

Lantaran pengikut Prabowo kehilangan arah dukungan, maka orang-orang tersebut membuat pembelahan-pembelahan.

Ganjar Pranowo menyebut, akibatnya banyak orang sering membanding-bandingkan dirinya dengan Anies Baswedan.

"Karena kehilangan induk maka mencarilah tokoh-tokoh baru, maka kemudian terjadilah pembelahan-pembelahan."

"Sehingga sampai sekarang kami ini baik-baik dengan ama mereka. Kami ngurus para pemuda juga baik-baik ama mereka, enggak ada cerita-cerita mengerikan," ucapnya.

Baca juga berita lainnya:

Wah Fadli Zon dapat panggilan baru nih dari Ganjar Pranowo, apa sih panggilannya? Simak berita di bawah ini ya!

Balasan kritik yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo rupanya tidak lantas ditanggapi Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu terlihat tidak membalas komentar setelah dirinya dipanggil bos oleh Ganjar Pranowo.

Hal tersbeut terssebut terlihat dalam balasan twitter Fadli Zon, @FadliZon; pada Selasa (19/5/2020).

Dalam statusnya, dirinya hanya membalas kicauan panjang Ganjar Pranowo dengan kalimat singkat.

"Selamat bertugas Bro," tulis Fadli Zon.

Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menanggapi kritikan dari Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang memintanya jangan ambil alih pekerjaan tukang parkir.

Komentar Fadli Zon terkait video viral gubernur Ganjar Pranowo yang sedang mengatur lalulintas di sebuah jalan.

Ganjar Pranowo, dalam sorotan video, turun dari kendaraan dinasnya untuk mengatur lalu lintas saat terjadi kemacetan di jalur pantura, tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat, (15/5/2020)

Kemacetan disebut disebabkan banjir rob atau limpasan air laut ke daratan.

Ganjar melakukannya saat mobil dinasnya terjebak macet cukup panjang usai kunjungan kerja ke pabrik rokok di Kabupaten Kudus.

Fadli Zon dan Anies Baswedan di Galeri Fadli Zon, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (14/5/2020). (twitter @fadlizon)
Ketika terjebak macet, Ganjar meminta mobil Patwal Polda Jateng yang mengawalnya melakukan "contra flow" atau melawan arus jalur dari arah Kota Semarang.

Ganjar kemudian turun dari mobil dan berdiri di bahu jalan sambil mengatur arus lalu lintas.

"Ayo terus, terus. Itu kendaraan yang mau keluar berhenti dulu, tunggu dulu kendaraan lainnya lewat. Ayo maju pak, ayo terus," kata Ganjar sambil menggunakan tangannya untuk mengatur kendaraan

Video itu viral, memunculkan berbagai macam komentar.

Ada yang mengapresasi, adapula yang menganggap apa yang dilakukan Ganjar hanya sebuah pencitraan semata.

Pasalnya, aksi itu dianggap sengaja divideokan kemudian diviralkan.

Video Ganjar itu, dalam beberapa unggahan, disandingkan dengan foto Risma yang juga pernah melakukan hal sama.

"Sebaiknya Gubernur @ganjarpranowo jangan ambil alih pekerjaan tukang parkir n aparat terkait spt polisi lalu lintas n dishub," tulis Fadli Zon di akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com pada Senin (18/5/2020).

Ganjar Pranowo, yang ditandai dalam cuitan Fadli Zon, kemudian memberikan respon.

Ganjar memastikan, dirinya tidak mengambil profesi tukang parkir seperti kritik satir yang dilayangan oleh Fadli Zon.

Ganjar menilai, kemacetan tersebut memang harus dipecah, dibereskan.

"Tidak saya ambil bos. Jangan khawatir. Sumbatan itu harus dibereskan. Begitu yg sering menjadi masukan & kritik panjenengan kepada pemerintah. Mohon maaf kalau panjenengan tidak berkenan. Selamat menjalankan ibadah puasa," tulis Ganjar Pranowo membalas ledekan Fadli Zon.

Ambil Alih Atur Lalu Lintas

Sejak tanggal 10 Mei 2020, air laut pasang (rob) menggenangi sebagian besar wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Selain pemukiman, area pertanian dan tambak, rob juga melanda jalan pantura Semarang - Demak Km 8.

Akibatnya, beberapa hari terakhir pengguna jalan terhambat macet saat melintasinya.

Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tengah melintas di tengah arus lalu lintas setelah kunjungan kerja di Kudus, Jumat (15/5/2020) turut merasakan imbas macetnya lalu lintas.

Rombongan Ganjar yang tadinya melintas di ruas sebelah kiri jalan terhenti cukup lama, hingga membuat orang nomor satu di Jateng ini tak sabar dan akhirnya memerintahkan mobil patroli pengawalan (patwal) untuk melakukan contraflow atau lawan arus.

Setelah tiba di titik rob terparah, Ganjar pun turun dan mendadak jadi petugas lalu lintas, mengatur kendaraan agar cepat cepat berjalan guna mengurai kemacetan.

"Harusnya ada petugas yang berjaga selama 24 jam di sini," ucapnya.

Perintah tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah melalui sambungan telepon yang dilakukan Ganjar di sela-sela kesibukannya mengatur lalu lintas di tengah macet akibat banjir rob.

Rob di wilayah Kecamatan Sayung Demak menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Secara khusus, Ganjar Pranowo memerintahkan agar Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) agar bekerja ekstra keras minimal dengan memfungsikan pompa air.

Ganjar juga menambahkan, penanganan rob di wilayah pesisir dengan membangun tol laut, tetapi karena merupakan proyek jangka panjang maka ia minta masyarakat agar bersabar.

Banjir rob diprediksi masih akan bertahan hingga tanggal 16 Mei 2020 mendatang.

Sementara berdasarkan pantauan, hingga saat ini air masih memenuhi ruas pantura Demak sehingga kemacetan masih belum terurai.

Untuk itu, Satlantas Polres Demak yang kini terus aktif berjaga hanya bisa mengarahkan pengendara agar berhati hati saat melintas.

Pengguna jalan diminta untuk dapat memilih jalur alternatif, yakni Sayung-Mranggen atau Karangtengah-Guntur-Karangawen atau Mranggen.

"Kami mengimbau supaya dapat melewati jalur alternatif," kata Kasatlantas Polres Demak Nyi Ayu Fitria Facha.

Nyi Ayu menambahkan, pihaknya juga membentuk tim urai kemacetan, dengan dipimpin perwira pada pukul 13.00 WIB sd 16.00 WIB dan pukul 16.00 WIB sampai selesai.

"Kita juga melakukan rekayasa contra flow, arah Demak menuju Semarang apabila arus dari arah Semarang memungkinkan. Dan tidak ada kendala di jalur sebaliknya, imbas dari rob," jelasnya.

* Prediksi Rocky Gerung Ridwan Kamil dan Ganjar Jadi Lawan Anis serta AHY di Pilpres 2024, Nasib Sandiaga?

Meskipun Pemilu dan Pilpres baru akan dilaksanakan tahun 2024 namun bursa para calon Presiden RI pengganti Joko Widodo sudah mulai dibahas sejak kini

Sejumlah nama disebut-sebut bakal saling rebutan untuk mendapat kursi Presiden RI. Nama-nama yang kerap disebutkan antara lain Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Calin lainnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menjadi penantang para calon-calon yang sebelumnya sudah digadang-gadang lebih dulu.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung memasukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai nama pertama yang diprediksi akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Anies Baswedan dinilai sebagai tokoh yang bersih atau tidak melakukan kontroversi apapun, termasuk selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu membuat treck record dari Anies Baswedan cukup baik.

"Yang potensial ada dan sudah terbaca jelas mereka yang beredar di dalam pubik opini hari ini," ujar Rocky Gerung

"Anies Baswedan itu nama yang enggak bisa dihapus lagi, dia udah bercokol di situ sebagai tokoh di dalam kontroversi apapun dia udah jadi tokoh yang pasti akan beredar di 2024," imbuhnya.

Selain itu, Rocky Gerung menyebut nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan sekaligus mantan pasangan Anies, yakni Sandiaga Uno.

Rocky Gerung, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan (Kolase YouTube/Kompas TV/Talk Show tvOne)
Menurutnya, Sandiaga Uno masih tetap berada di jalur menuju pemimpin tahun 2024.

Alasannya yaitu dia tidak masuk ke kabinet pada pemerintahan saat ini.

Dengan begitu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu masih dengan bebas menunjukkan semangat baru.

Sedangkan pasangannya dan juga ketumnya, yakni Prabowo Subianto yang berada di jajaran kabinet dirasa tidak akan memberikan dampak bagi Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno juga ada di situ, karena justru Sandiaga di luar kabinet. Lain kalau Sandiaga dibawa masuk ke kabinet dia tenggelam di situ," kata Rocky.

"Karena dia di luar, maka orang taruh harapan baru."

"Walaupun sahabat karibnya, Pak Prabowo ada di dalam. Tapi Sandi kasih sinyal bahwa ada elemen etik, elemen moral yang melekat di dia," terang Rocky.

Sandiaga Uno dinilai mempunyai harapan baru dari para pendukungnya pada tahun 2019 lalu, yaitu dari kalangan emak-emak.

Maka dari itu, Pilpres 2024 bisa menjadi pembuktikan bagi Sandiaga Uno.

"Karena dia ingin merawat itu sebagai mungkin tanggung jawab terhadap perjuangan emak-emak. Jadi politik emak-emak itu jadi semacam asuransi buat Sandi."

"Karena itu saya anggap no Sandiaga, no laga," sambungnya.

Di luar nama-nama itu, Rocky Gerung kemudian memasukan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo.

Keduanya dinilai akan menjadi penantang serius di Pilpres 2024.

Tidak dilupakan juga ada sosok pemuda dari Partai Demokrat yang saat ini kemampuannya sudah mulai matang, yakni Agus Harimurti Yudhoyono.

"Oke dua nama, tentu masih ada nama yang dengan sendirinya pasti punya niat yang terukur untuk masuk dalam putaran, orang semacam Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.

"AHY barusan menyelesaikan regenerasi dan dia masih membuktikan bahwa dia mempunyai kemampuan yang serius dan otentik dalam menjalankan partai itu."

"Ada orang yang menganggap ada bayang-bayang Pak SBY, ya memang enggak bisa dilepaskan, tetapi di dalam politik, ujian itu harus ditempuh, dan saya kira AHY harus masuk di dalam kerumitan itu nanti dan ia musti keluar dengan penampilan yang betul-betul original," pungkasnya.

* Rocky Gerung Sorot Dana Pandemi

Pengamat Politik, Rocky Gerung gamblang menyoroti dana yang diberikan pemerintah pusat untuk penanganan Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menganggap pemerintah pusat terlalu pelit dalam mengeluarkan anggaran.

Bahkan, ia menyebut hal itulah yang menyebabkan terjadinya kekacauan koordinasi di daerah.

Melalui tayangan YouTube Rocky Gerung, Rabu (29/4/2020), Rocky kembali mengungkit usulan kepala daerah soal pemberian kebebasan mengambil keputusan (diskresi) untuk menyelesaikan wabah Virus Corona di daerah masing-masing.

Menurut Rocky, selama ini pemerintah memang enggan memberikan diskresi pada pemimpin daerah.

Padahal, Rocky menilai ada sejumlah pemimpin daerah yang bahkan sudah mengusulkan hal tersebut.

"Itu yang terjadi ketika Anies minta diskresi, terjadi ketika Ridwan Kamil minta diskresi," terang Rocky.

"Jawa Timur juga begitu, tapi pemerintah pusat selalu takut memberikan diskresi karena dianggap sekali diberi diskresi maka semua wilayah juga minta diskresi."

Lantas, Rocky menyinggung kewajiban pemerintah jika para pemimpin daerah itu memilih lockdown sebagai solusi wabah Virus Corona.

Menurut dia, pemerintah enggan memenuhi kebutuhan warga yang terdampak virus ini.

"Bayangkan kalau diskresinya lockdown, maka berlakulah undang-undang karantina wilayah di mana pemerintah mesti turunkan dana," jelas Rocky.

"Jadi yang terjadi sebetulnya kekacauan ini tidak disebabkan karena tidak ada pemimpin, di lokal banyak sekali pemimpin."

Lebih lanjut, Rocky menilai pemerintah pusat terlalu menghemat dana untuk menangani Virus Corona.

"Yang tidak ada adalah koordinator pusat, kenapa koordinator pusatnya ragu-ragu?," tanya Rocky.

"Karena dianggap nanti brankas dia habis untuk transfer ke daerah, itu kan soalnya."

Bahkan, ia menyebut pemerintah pusat terlalu pelit pada daerah yang ingin menangani Virus Corona secara mandiri.

"Pemerintah pusat yang pelit menyebabkan kekacauan koordinasi di daerah."

"Padahal pemerintah daerah punya kemampuan untuk mengatasi problem-nya kalau dipercaya," tukasnya.

* Strategi Jokowi Atasi Corona

Di sisi lain, sebelumnya Rocky Gerung memberikan komentar terhadap strategi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Rocky mengatakan pemerintah kini telah kehilangan kendali sebab kebijakan yang terus berubah-ubah.

Ia juga mengatakan kini pemerintah sudah mentok dalam memikirkan strategi penanganan Covid-19.

Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (25/4/2020), awalnya host acara Rocky Gerung, Hersubeno Arief memaparkan bahwa pemerintah mengatakan strategi penanganan Covid-19 dilakukan sedemikian rupa agar masyarakat tidak panik, dan publik bisa rileks.

Rocky lalu menjawab apabila pemerintah memang sengaja melakukan strategi untuk membuat masyarakat tidak panik, seharusnya tetap bisa mengendalikan kondisi di sekitarnya.

Ia mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa mengendalikan apa yang dilakukannya.

"Orang itu kalau punya strategi, orang itu yang berpikir strategis, pertama-tama dia tau wujudnya apa, ujungnya seharusnya kalau katakanlah presiden lagi guyon segala macam, maka setelah guyon dia bisa kembalikan penguasaan," papar pria asal Manado itu.

"Dia udah guyon tapi dia lepas kendali," lanjutnya.

Kemudian Rocky menjelaskan mengapa pemerintah saat ini lepas kendali.

Ia menunjukkan langkah pemerintah yang saat ini kebijakan penanganan pandeminya berganti-ganti.

"Gimana dia lepas kendali? Ya karena berubah-ubah kebijakannya," ucap Rocky.

Rocky lalu menyindir adanya larangan aturan mudik yang menurutnya sudah terlambat untuk ditegakkan.

"Orang udah separuh nyampai di Jawa baru dinyatakan sebagai larangan (larangan mudik -red), dan sekarang diubah lagi prinsip-prinsip pembatasan manusia, pergerakan manusia," kata dia.

Hersubeno lalu menanyakan kepada Rocky apakah langkah pemerintah membuat rileks masyarakat memang bukan strategi, namun aksi genuine (original) dari pemikiran Presiden Jokowi.

Rocky mengatakan bahwa original dalam arti sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi karena sudah mentok.

"Genuine dalam arti enggak ada lagi imajinasi melebihi apa yang dia ucapkan kemarin," kata dia.

"Artinya genuine yang mentok."

"Mentok artinya yasudah mentok habis," lanjutnya sembari tertawa.

Hersubeno lalu mengingatkan kepada Rocky bahwa saat ini bulan suci Ramadan, dan harus berprasangka baik terhadap orang-orang.

"Karena ini Ramadan Bung Rocky, jadi Husnudzan, berprasangka baik," saut Hersubeno sambil tertawa.

Menjawab perkataan Hersubeno, Rocky kembali mengatakan dirinya selalu berpikiran baik meskipun dalam kondisi yang memang buruk.

"Saya berprasangka baik, dalam hal-hal buruk saya berprasangka baik," ucap Rocky.

 Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Hubungan Ahok dan Ganjar Pranowo Terungkap, Pernah Mau Berkelahi

* Yunarto WiIjaya Sindir Fadli Zon Soal Ganjar Pranowo 

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengomentari sindiran Anggota DPR RI Fadli Zon ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Fadli Zon menyindir Ganjar Pranowo ingin mengambil alih pekerjaan tukang parkir karena sang gubernur turun langsung ke jalan mengurai kemacetan.

Yunarto Wijaya pun balik menyindir Fadli Zon yang seolah bingung melihat pemimpin turun ke lapangan.

Menurut pria yang akrab disapa Toto itu, Fadli Zon bingung bagaimana membela dua junjungannya yang jarang turun ke lapangan.
Namun ia tak menyebut siapa junjungan Fadli Zon ini.

Yunarto Wijaya menulis Tweet itu pada komentar Fadli Zon yang meminta Ganjar Pranowo untuk tidak mengambil alih pekerjaan tukang parkir, polisi lalu lintas, dan dinas perhubungan.

Tweet itu ditulis Fadli Zon pada cuitan akun @DMedinacinta yang memposting video Ganjar Pranowo sedang mengatur lalu lintas.

Tampak di video, Ganjar Pranowo turun dari sebuah mobil dan mengatur lalu lintas di jalanan yang tampak digenangi air.

Ganjar Pranowo lalu menghubungi pejabat terkait untuk segera datang dan menyelesaikan masalah yang ada.

Namun hal itu dilihat lain oleh akun @DMedianacinta dan Fadli Zon.

Keduanya malah khawatir Ganjar Pranowo akan mengambil alih pekerjaan tukang parkir.

"Hahahaha... Gubernur kok rasanya kayak kang parkir?

Suka lupa diri apa? Om @ganjarpranowo gegayaan kayak gini apa kurang cari kang parkir, atau DOLAR atau perlu nambah polantas?," tulis akun @DMedianacinta.

Tweet itu pun diamini oleh Fadli Zon dengan memention akun Ganjar Pranowo langsung.

"Sebaiknya Gubernur @ganjarpranowo jangan ambil alih pekerjaan tukang parkir n aparat terkait spt polisi lalu lintas n dishub," tulis Fadli Zon.

Tweet itu pun kemudian ditanggapi oleh Yunarto Wijaya.

Yunarto Wijaya balik menyindir Fadli Zon yang gerah melihat pemimpin turun langsung ke lapangan.

Sebab, kata dia, dua junjungan Fadli Zon jarang turun ke lapangan.

"Kalo liat pemimpin turun lapangan jadinya bingung belain 2 junjungan yg ngumpet dibelakang terus ya uda?," tulis Yunarto Wijaya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo tampak santai menanggapi sindiran Fadli Zon.

Ia menjelaskan maksudnya mengatur lalu lintas, yakni karena adanya genangan air rob di jalan tersebut.

Ganjar Pranowo pun meminta Fadli Zon tak perlu khawatir dirinya akan mengambil alih pekerjaan tukang parkir.

Ia juga tak segan meminta maaf dan meminta warganet tidak balik membully Fadli Zon.

"Tidak saya ambil bos.

Jangan khawatir.

Sumbatan itu harus dibereskan.

Begitu yg sering menjadi masukan & kritik panjenengan kepada pemerintah.

Mohon maaf kalau panjenengan tidak berkenan.

Selamat menjalankan ibadah puasa," tulis Ganjar Pranowo

Tweet itu juga rupanya dibalas lagi oleh Fadli Zon.

Fadli Zon tampak tak bisa beragumen lagi dengan jawaban Ganjar Pranowo.

Ia tak memperpanjang sindirannya dan langsung menyemangati Ganjar Pranowo.

 "Selamat bertugas Bro," tulisnya.

Rupanya, Ganjar Pranowo bukan dengan sengaja mengatur lalu lintas.

Ia tak sengaja lewat jalanan tersebut lalu berinisiatif untuk turun dan menghubungi pejabat setempat.

Hal itu dijelaskan oleh warganet lainnya.

“Bang coba lihat full videonya, dia berhenti bentar karena perjalanannya dari Kudus ke Semarang mengalami kemacetan.

Setelah dilihat di ujungnya penyebabnya karena rob, ya langsung dia koordinasi dg polantas dan dinas terkait sembari narik kendaraan2 yg lelet jalannya,” tulis akun @wahyuciptautomo.

Ganjar Pranowo pun membalas Tweet itu dan memaklumi jika ada orang yang tak suka dengannya.

“He he... mungkin ada yg tdk suka, tidak apa2.

Keluhan dr masyarakat saat itu banyak masuk ke saya.

* Rocky Gerung Sebut Sri Mulyani Peras Anies Baswedan, Sindir Staf Millenial Jokowi Yang Kerjanya Merampok

Pengamat Rocky Gerung menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memeras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan Corona.

"Ibu Sri Mulyani memeras Anies Baswedan itu kaya emak-emak yang meminta ulang duit jajan yang udah dikasih untuk anaknya pagi-pagi. Kan duit jajan negara itu ada di Anies dan segala macam. Ya udah lah biar Anies Lakukan dengan kemampuannya sendiri," kata Rocky Gerung.

Tidak hanya kepada Anies Baswedan, Rocky Gerung juga melihat uang jajan negara ini ditagih Sri Mulyani kepada para gubernur.

"INi mau ditagih ulang kepada gubernur-gubernur. Kan dari awal itu kan. Sri Mulyani dari awasl nagih dari daerah dan segala macam," tegas Rocky Gerung.

Rocky Gerung pun menganggap Sri Mulyani itu kebingungan.

"Sri Mulyani itu bingung sendiri. Karena sebagai kasir, dia tau mana balance kiri mana balance kanan. Dan dia dipaksa oleh keadaan, bahwa rezim ini tidak akan mengalami liquidity trap. tidak akan mengalami kemandegan ekonomi," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung menjelakan Sri Mulyani memang dipasang untuk memperlihatkan optimisme.

"Tetapi bahasa tubuhnya bahasa pesimisme. AKibatnya bawah sadarnya keluar, ah gua peras dulu ya si Anies dan gubernur lain yang kaya-kaya" ujarnya.

"Sri Mulyani itu sepergi ibu yang kasih uang jajan anaknya, terus anaknya belum sampai sekolah uang jajan sudah diambil kembali, ya marah lah anaknya," tegas Rocky Gerung.

Selain menyoroti Sri Mulyani, Rocky Gerung juga mengkritik buruknya manajemen informasi terkait dengan penanganan Corona di Indonesia oleh Istana.

Awalnya Hersubeno Arief mengatakan bahwa Rocky Gerung termasuk orang yang masuk kriteria tidak layak untuk bekerja karena umurnya di atas 45 tahun.

"Anda termasuk orang yang tidak layak untuk bekerja menurut kriteria pemerintan," kata Hersubeno Arief.

"Saya tidak layak bekerja. Tapi lebih banyak lagi yang tidak layak di Istana yang di atas 50 tahun banyak yang tidak layak bekerja lagi," ujarnya.

Rocky Gerung pun menyebut Wakil Presiden Maruf Amin.,

"Wapres tidak layak bekerja, Menko-menko tidak layak bekerja hahahaha. Jadi mereka suruh orang yang 45 tahun yang bekerja. Kalau saya memang tidak layak bekerja karena dari dulu saya nganggur gak bekerja ," kata Rocky Gerung.

"Tapi bahayanya kalau aturan itu diterapkan banyak di istana yang tidak bekerjalagi dong ya," kata Hersubeno Arief.

"Memang, logikanya begitu kan. Kalau dia 45 tahun mungkin ya 30 persen dan itu millenial semua tuh kan. jadi yang boleh bekerja tuh millenial. Millenial tuh yang kerjaannya merampok. Ajaib," sindir Rocky Gerung.

Ucapan Rocky Gerung seolah ditunjukkan kepada para staf Millenial Jokowi di Istana.

Seperti diketahui, du staf millenial Jokowi mundur setelah disorot karena terlibat konflik kepentingan.

Mereka adalah Andi Taufan Garuda Putra CEO Ruangguru Adamas Belva Delvara.

* Andi Taufan Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden

Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Pengumuman pengunduran diri Andi dari jajaran stafsus milenial diumumkan dalam sebuah surat terbuka yang ditandatanganinya pada Jumat (24/4/2020).

Surat pengunduran diri tersebut telah dikonfirmasi dan dibenarkan oleh Andi Taufan.

"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi dalam surat itu.

Andi menyebutkan, pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.

Ia pun mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden atas kepercayaan, pelajaran, dan nilai-nilai yang diberikan selama ini.

"Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia," kata dia.

Namun, ia juga mengaku tidak luput dari berbagai kekurangan.

"Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik," kata dia.

 Andi Taufan baru-baru ini tersandung polemik terkait konflik kepentingan.

Polemik itu muncul setelah dia menyurati para camat untuk menitipkan perusahaannya PT Amarta Fintech dalam penanggulangan virus corona (Covid-19).

Setelah surat itu bocor ke publik, Andi meminta maaf dan mengaku telah menarik surat yang dimaksud.

Selain Andi, belum lama ini CEO Ruangguru Adamas Belva Delvara juga mundur dari posisi Staf Khusus Presiden.

Keputusan itu diambil usai penunjukan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja menuai polemik. Sebab, Belva dinilai sarat konflik kepentingan dengan posisinya saat itu sebagai Stafsus Presiden

* Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

"Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020," tulis Belva di akun Instagram miliknya, Selasa (21/4/2020).

Belva mengundurkan diri berkaitan dengan terpilihnya Ruang Guru, perusahaan yang didirikan dan dipimpinnya, sebagai mitra program Kartu Prakerja.

Mengutip keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), Belva menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam terpilihnya Ruang Guru.

Sebab, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku dan pemilihan mitra pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.

"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ucap Belva.

Belva pun berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran dirinya.

Walau singkat, Belva merasa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.

"Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan," kata dia.

"Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," ucap Belva.

Dalam tulisan itu, Belva juga menjelaskan, ia tidak dapat merespons pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena ingin fokus dalam menyelesaikan masalah ini terlebih dahulu.

Yg jelas skr dr balai besar jalan, sungai, perhubungan & polisi bergerak,” tulis Ganjar Pranowo.  (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fadli Zon Kritik Ganjar, Yunarto Wijaya Bereaksi: Bingung Belain 2 Junjungan yang Ngumpet Terus ya?, https://bogor.tribunnews.com/2020/05/20/fadli-zon-kritik-ganjar-yunarto-wijaya-bereaksi-bingung-belain-2-junjungan-yang-ngumpet-terus-ya?page=all.

Berita Terkini