DBD di Ende

BREAKING NEWS : Wah Gawat, di NTT 153 Warga Ende Terkena DBD 3 Orang Meninggal Dunia, Simak Info

Penulis: Romualdus Pius
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Ahmad Gulung

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Romualdus Pius

POS-KUPANG.COM,ENDE---Sebanyak 153 orang warga masyarakat Kabupaten Ende terkena penyakit deman berdarah dangue (DBD) dan 3 diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Ende, drg Muna Fatma, M.Kes yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Ahmad Gulung, mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (26/4) di Ende.

Ahmad menjelaskan bahwa dalam periode antara Januari hingga April 2020 tercatat sudah ada 153 orang warga masyarakat Kabupaten Ende yang terkena penyakit DBD dari dari jumlah tersebut ada 3 orang yang meninggal dunia.

Sedangkan dari jumlah yang ada sebanyak 149 orang telah sembuh dan satu yang masih dirawat sedangkan 3 lainnya telah meninggal dunia.

Korban yang meninggal dunia 3 orang jelas Ahmad masing-masing berasal dari Kecamatan Maukaro dan Kecamatan Kota Baru serta Kecamatan Ende Tengah.

Ahmad mengatakan bahwa penyakit DBD di Kabupaten Ende akhir-akhir ini mulai menunjukan tren meningkat dikarenakan kondisi wilayah Kabupaten Ende yang kerap turun hujan.

“Dibandingkan pada awal Januari di Kabupaten Ende jarang terjadi hujan namun memasuki Bulan Februari hingga April kerap terjadi hujan yang memungkinkan berkembangnya nyamuk penyebab penyakit DBD,”kata Ahmad.

Ternyata Nyamuk yang Gemar Isap Darah Orang Tertentu, Begini Temuan Ahlinya (Tribunnews)

Oleh karena itu pihaknya meminta kepada warga agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk penyebar penyakit DBD tidak berkembang.

Ahmad mengatakan bahwa keberadaan penyakit DBD sebenarnya bisa dikendalikan apabila warga juga bersikap pro aktif ikut menanggulangi keberadaan penyakit DBD seperti senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3 M plus yakni menguras juga menimbun dan ataupun menutup wadah penampung air sehingga tidak mudah dimasuki nyamuk penyebar penyakit DBD.

Namun yang terjadi selama warga terkadang enggan bahkan bersikap patis terhadap lingkungan tempat tinggal mereka seperti enggan menguras bak mandi atapun wadah penampung air juga membiarkan keleng-kaleng bekas minuman berserakan di samping rumah sehingga memungkinkan berkembangnya nyamuk penyebar penyakit DBD,ujar Ahmad.

nyamuk (net)

Area lampiran

Berita Terkini