Kiper Sampdoria Emil Audero Mulyadi Bisa Kalahkan Kiper Termahal Dunia Karena Punya Dua Keunggulan Ini
POS-KUPANG.COM - Dari namanya langsung ketahuan kalau dia adalah orang Indonesia atau setidak-tidaknya keturunan Indonesia.
Ya, Emil Audera Mulyadi adalah kiper klub Italia, Sampdoria. Dia merupakan pemain berdarah Indonesia yang berasal dari ayahnya Edy Mulyadi.
Jebolan akademi Juventus itu lahir di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, 18 Januari 1997.
Kini, Emil Audero Mulyadi sedang menjalani musim keduanya bersama Sampdoria.
Lalu, apa keunggulan Emil Audero Mulyadi sampai bisa mengalahkan kiper termahal dunia.
Ternyata dia punya dua aspek yang membuatnya bisa menyaingi kipper termahal dunia milik Chelsea, Kepa Arrizabalaga.
Emil Mulyadi selalu menjadi pilihan utama pelatih Sampdoria, Claudio Ranieri.
Kiper berusia 23 tahun tersebut memiliki beberapa catatan yang memukau.
Bahkan, dalam dua aspek di Liga Italia musim ini Emil Mulyadi lebih baik ketimbang Kepa Arrizabalaga.
Kepa menyandang status sebagai kiper termahal di dunia pasca Chelsea memboyongnya dari Athletic Bilbao dengan nilai transfer sebesar 80 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Sementara itu, Emil Audero Mulyadi ditebus oleh Sampdoria dari Juventus dengan kocek sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp 344 miliar.
Meski banderolnya lebih murah, penjaga gawang berdarah Indonesia tersebut mempunyai catatan tanpa kebobolan lebih oke ketimbang Kepa berdasarkan penampilan keduanya di masing-masing liga musim ini.
Dilansir BolaSport dari Transfermarkt, Emil Audero Mulyadi mampu menorehkan tujuh laga tanpa kebobolan dari 25 pertandingan Liga Italia.
Adapun Kepa hanya mencatatkan enam kali nirbobol dari 25 laga Liga Inggris.
Tak hanya itu, Emil Audero Mulyadi juga mengungguli Kepa dalam segi penyelamatan dari serangan lawan.
Penjaga gawang Sampdoria itu mampu menghasilkan penyelamatan sebanyak 72 kali. Sedangkan Kepa hanya 42 kali penyelamatan.
Saat ini Emil Audero Mulyadi tengah menjalani masa karantina mandiri di tengah penundaan Liga Italia akibat wabah virus corona.
Sementara jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Italia telah mencapai 159.516 kasus hingga 14 April 2020 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 20.465 orang.
Emil Audero adalah pemain keturunan Indonesia-Italia, ayahnya adalah orang Indonesia, sedangkan ibunya adalah orang Italia.
Ia pernah tinggal di Indonesia lalu pindah ke Italia pada tahun 2010.
Di sana ia bergabung bersama salah satu klub kemudian diundang oleh Juventus Allievi (U-17) untuk mengikuti sesi latihan dan akhirnya direkrut.
Karena penampilannya yang gemilang bersama Juventus Allievi, Emil Audero Mulyadi mendapatkan penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012 dan Antonio Conte pun tertarik untuk membawanya ke tim utama.
Ia pun sempat diajak untuk berlatih bersama tim utama saat Juventus F.C. akan menghadapi Sampdoria di ajang Serie A.
Pada tahun 2019, Emil Audero Mulyadi diketahui sempat berlibur di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu terlihat dari unggahannya di instagram.
Emil Audero Mulyadi, yang pernah memperkuat Juventus, dilahirkan di Mataram, NTB,pada 18 Januari 1997. Ia terlahir dari ayah Indonesia, Edy Mulyadi, dan ibu Italia, Antonella Audero.
Ia pindah ke Cumiana, Italia, pada 1998 dan merintis karier sepak bolanya di negeri piza itu. Ia sudah memperkuat Timnas Italia di berbagai level usia, termasuk yang terbaru di Piala Eropa U-21. Ia juga pernah dipanggil Timnas Indonesia tapi menolak.
Setelah liburannya usai, Emil Audero akan kembali ke Italia untuk memperkuat Sampdoria.
Selain datang berlibur di Mataram, Emil Audero Mulyadi sering menelepon bapaknya di kota Praya Lombok Tengah, Edi Mulyadi. ‘’Papi, jauh di mata dekat di hati,’’ begitu kata Emil seperti dikutip bapaknya pada tahun 2015. Emil selalu mengutarakan kerinduannya untuk berlibur di Lombok.
Emil Audera Mulyadi dilahirkan di Rumah Bersalin Akasia Mataram, 18 Januari 1997. Dia merupakan anak kedua oleh ibunya Antonela Audero Mulyadi.
Edi Mulyadi yang waktu itu bekerja di sebuah hotel di kawasan wisata Selong Belanak menikah dengan Antonela Audero tahun 1992.
Anak pertamanya, putri – kakaknya Emil, bernama Elena Audero Mulyadi.
Sehari-hari bersama ibunya, Emili Audera Mulyadi tinggal di Cumiana Torino, sekitar dua jam penerbangan dari Roma.
Soal nama, sewaktu lahir memang tertera Emilio Audero Mulyadi, tapi sebenarnya sudah diubah menjadi Emil Audero Mulyadi.
Sejak dilahirkan, selama beberapa tahun keluarga Edi Mulyadi – Antonela mondar-mandir Praya Lombok – Italia. Ini semata-mata karena masalah izin tinggal.
‘’Bolak-balik keluar masuk,’’ ujar Edi Mulyadi yang kini wiraswasta di kota Praya.
Edi pun sempat menetap di Italia dan bekerja di pabrik mobil FIAT sebelum akhirnya kembali ke Lombok meninggalkan secara baik-baik dan tetap menjalin silaturahim dengan Antonela – ibu dari dua orang anaknya tersebut.
Emil, dikatakan menyukai bola sejak kecil, usia 5,5 tahun. Ia masuk klub di desanya, Cumiana Club Football.
Seperti Edi Mulyadi yang menyukai olahraga seperti basket, tenis, surfing.
‘’Banyak yang simpati sama Emil,’’ ucapnya mengenang semasa tinggal di sana.
Emil yang sejak kecil bermain bola di lapangan sebelah rumahnya, menjadi seorang pemain sektor kiri luar. Di dalam rumah pun, Emil suka beraksi menendang bola atau benda lainnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dua Aspek Ini Bikin Emil Audero Mulyadi Kalahkan Kiper Termahal Dunia