Tertidur saat Rapat, Kim Jong Un Tembak Mati Menteri Pertahanan yang Tertidur dalam Acara yang Dipimpinnya
POS-KUPANG.COM - Baru-baru ini, Kim Jong Un memerintahkan menembak mati seorang yang diduga positif virus corona.
Di mana dia pergi ke tempat umum padahal sedang menjalani karantina.
Oleh karenanya, Kim Jong Un dilaporkan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.
Kabarnya, sebelum dimasukkan dalam tong berisi ikan ganas itu, lengan sang jenderal dipotong terlebih dahulu.
Itu belum seberapa.
Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.
Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.
• Pemimpin Korea Utara Kabur dari Pyongyang , Kim Jong Un Takut Virus Corona, 3.700 dikarantina
• Amerika Serikat Sangsikan Korea Utara Klaim Nol Kasus Covid-19
Alasan eksekusi mati ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin melakukan pengkhianatan.
Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (AFP via Tribun Medan)
Jika sebelumnya beberapa kasus dikarenakan pengkhianatan, rencana kudeta, atau takutnya wabah virus corona menyebar, kali ini hanya karena tertidur.
Menteri yang sial tersebut adalah Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.
Dilansir dari kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.
Disebutkan bahwa Hyon Yong Chol tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un.
Kabar ini disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.
NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer pada akhir April lalu.
• Presiden Korea Utara, Kim Jong Un Selalu Membawa 2 Barang Ini Kemanapun Dia Pergi, Penasaran?
Eksekusi hukuman mati itu dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengabarkan, Yong Chol dieksekusi dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara.
Sementara itu, Komite HAM untuk Korea Utara (HRNK) yang berbasis di AS meyakini, eksekusi terhadap Yong Chol menggunakan enam senjata anti-serangan udara, ZPU-4.
Senjata itu, kata HRNK, merupakan senjata yang sangat kuat yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter.
Namun, untuk keperluan eksekusi itu, senjata tersebut hanya ditembakkan dari jarak 30 meter.
HRNK bahkan memublikasikan sejumlah citra satelit yang diklaim menunjukkan area tempat para pejabat tinggi Korea Utara menyaksikan eksekusi itu.
Hyon Yong Chol, yang belum genap setahun menduduki jabatannya itu, juga diyakini pernah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong Un, dan beberapa kali mengabaikan perintah sang pemimpin.
Dia ditahan pada akhir April dan dieksekusi hanya tiga hari setelah penangkapannya, tanpa melalui proses hukum, menurut keterangan NIS.
Kabar ini muncul setelah NIS pada bulan lalu menyebut Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati terhadap 15 pejabat tinggi pada tahun ini sebagai ganjaran karena telah menentang kekuasaannya.
Kantor berita Yonhap, mengutip keterangan NIS, menyebut setidaknya 70 pejabat tinggi Korea Utara sudah dieksekusi sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2011.
HukumPejabat Korea Utara Jika Corona Infeksi Korea Utara
Ngeri! Hukuman Ini Diberikan Kim Jong Un pada Pejabat Korea Utara Jika Corona Infeksi Korea Utara
Kim Jong Un, pemimpin dikataktor Korea Utara beri peringatan tak main-main pada para pejabat tingginya.
Jika sampai virus corona menginfeksi ke Korea Utara, Kim Jong Un mengancam akan 'konsekuensi serius'.
Pernyataan itu Kim sampaikan dalam pertemuan Partai Buruh Korea, demikian laporan yang disampaikan kantor berita Korut (KCNA).
Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un menekankan, pencegahan virus corona adalah "masalah krusial dalam negeri" yang membutuhkan kedisiplinan tinggi.
"Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara secara tidak tekendali, bakal ada konsekuensi serius," jelas Kim, dikutip dari AFP, Sabtu (29/2/2020).
Dua petinggi senior, wakil ketua partai Ri Man Gun dan Pak Thae Dok, dipecat dan unit partainya dibubarkan karena terindikasi korupsi.
Dalam laporan yang beredar, mereka terindikasi terlibat penyuapan yang berkaitan dengan upaya untuk memerangi epidemik tersebut.
Kim menyatakan, dirinya tidak ingin sampai ada laporan warganya terinfeksi virus, dan memerintahkan jajarannya menutup segala peluang bagi penyakit itu masuk.
• Ramalan Zodiak Minggu Ini 13-19 April 2020, Aries Percaya Diri, Taurus Dapat Kejutan, Virgo Masalah!
Pyongyang hingga saat ini masih belum melaporkan satu pun kasus virus yang sudah membunuh lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi 84.000 lainnya.
Segala kebijakan diterapkan untuk menangkal Covid-19, nama resmi penyakitnya, di antaranya melarang turis asing hingga meliburkan tahun ajaran baru sekolah.
Pemerintah memasang pengeras suara yang selalu mengumandangkan bagaimana hidup secara higienis, di mana media pemerintah meminta "kepatuhan absolut" dari warganya.
Para diplomat negara sahabat menuturkan, kebijakan ini "sangat tak terduga", setelah mereka dikunci di dalam kediaman resmi masing-masing.
Negara tetangganya, Korea Selatan, berjibaku dengan penyebaran virus corona yang sampai saat ini sudah menjangkiti lebih dari 2.900 orang.
Duta Besar Jerman menyerukan agar Dewan Keamanan PBB bisa mempertimbangkan upaya melunakkan sanksi demi pertimbangan kemanusiaan.
Dubes Christoph Heusgen mengatakan, dengan pengurangan sanksi tersebut, maka ekspor perlengkapan untuk membantu Korea Utara bisa dilaksanakan.
• 5 Shio Ini Diramal Paling Sial Hingga Tahun Tikus Logam 2020 Berakhir, Tenang Ini Cara Menangkalnya
"Namun, masalahnya saat ini adalah Korut menutup perbatasannya," jelas Heusgen seusai menggelar pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, Kamis (27/2/2020).
Heusgen menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB meminta agar Pyongyang bisa mengizinkan perlengkapan medis untuk dikirim supaya rakyatnya terlindungi.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Hanya Karena Tertidur dalam Acara yang Dipimpinnya, Kim Jong Un Tembak Mati Menteri Pertahanannya, Ditembak Pakai 6 Senjata Anti-Serangan Udara!