Corona di NTT

Pemprov NTT Berupaya Bisa Periksa Swab di RSUD Prof Dr Johannes Kupang, Simak Info

Penulis: Oby Lewanmeru
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, DR.drg. Dominikus Mere,M.Kes didampingi Karo Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius, M.Si, saat memberi keterangan pers tentang ODP di NTT di halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Kamis (26/3/2020).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT terus berupaya agar dapat melakukan pemeriksaan Swab dengan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD. Prof. WZ. Johannes Kupang.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) NTT, drg. Domi Mere, M. Kes dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui facebook oleh Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Valeru Guru ,S.Sos, Jumat (10/4/2020).

Hadir pada jumpa pers ini, Karo Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius,M. Si dan Kadis Perhubungan NTT, Isyak Nuka, S.T,M.M.

Menurut Domi, persiapan laboratorium di RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang saat ini sedang dilakukan.

"Saat ini pemerintah NTT tengah melakukan koordinasi dengan Kemenkes RI agar RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang diberi penguatan dan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan sampel Swab dengan metode uji PCR.

"Saat ini sedang dalam proses penyelesaian bangunan dan dengan rekomendasi dari Direktur
Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI,bahwa peralatan PCR yang ada bisa digunakan untuk pemeriksaan pasien Covid-19. Namun, perlu modifikasi peralatan ," katanya.

Dijelaskan, selama ini pemeriksaan sampel selain di Lab Litbang Kemenkes Jakarta, juga dikirim ke
Lembaga Eijkman. (Lembaga ini adalah lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kemenristek dan Dikti RI) dan juga ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya.

Karena itu, lanjutnya, saat ini pemerintah NTT sedang berkoordinasi dengan Kemenkes RI agar secepatnya diupgrade peralatan yang ada dan juga proses visitasi sehingga ada percepatan laboratorium.

"Koordinasi juga kita lakukan untuk pengadaan reagen guna pemeriksaan dengan PCR. Pertanyaannya kapal lab itu bisa digunakan, kita harapkan secepatnya,tergantung dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkes," ujarnya.

Terkait tenaga medis dan dokter, ia mengakui ada dokter patologi klinik yang siap melakukan pemeriksaan PCR, namun perlu ada On The Job Training apabila peralatan telah ada atau siap.

Untuk diketahui, saat ini sampel yang dikirim sebanyak 43 , yang sudah ada hasil 26 ,semua negatif dan 17 sampel belum ada hasil.

Berita Terkini