POS-KUPANG.COM - Entah apa yang merasuki pikiran seorang Walikota di Jerman ini. Ingin merasakan bagaimana sakitnya terinfeksi virus Corona, ia malah sengaja menulari diri sendiri dengan Covid-19.
Walikota tersebut bernama Stephan von Dassel (53) yang merupakan Walikota dari daerah Mitte.
Stephan mengaku memilih untuk merasakan terinfeksi Covid-19 sebagai kontribusi untuk merealisasikan tujuan jangka panjang.
Tujuannya adalah ikut bersama mengurangi atau meratakan kurva penderita Covid-19.
Jerman saja pada hari Rabu (8/4/2020) menempati peringkat ke lima dengan kasus positif Corona terbanyak dilansir dari Worldometers.info.
Jerman mencatat 107.663 kasus Covid-19 yang merenggut nyawa 2.016 orang.
Persebaran Covid-19 di Jerman tentunya membuat masyarakatnya lebih berhati-hati.
Namun demikian, salah satu Wali Kota di Jerman memilih untuk terinfeksi virus Corona.
Hal tersebut dikabarkan oleh media Deutsche Welle dilansir dari Nypost.com.
• Jejak Digital dr Tirta Disorot, Ini Tanggapan Rocky Gerung, Bintang ILC Ungkap saat Pandemi Corona
• Drama Korea Romantis Si Kaya dan Si Miskin, Cinta Bos Cantik dengan Pegawainya, Meski Beda Usia
Stephan terinfeksi dari pasangannya yang juga positif Covid-19.
Tetapi, setelah Stephan sakit nampaknya dia cukup menyesal.
Pria ini tak menyangka bahwa sakit yang dideritanya lebih lama dari perkiraan.
"Saya sakit lebih lama dari yang saya kira," ungkap Stephan.
Awalnya, Walikota Mitte ini mengira tubuhnya memiliki kekebalan tubuh yang baik dan bisa sembuh selama tiga hari.
"Saya terinfeksi dengan sengaja untuk mengembangkan kekebalan (tubuh) dan berpikir saya akan sakit sedikit selama tiga hari kemudian saya akan kebal," ucapnya.
Karena sudah merasakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh Covid-19, Stephan kembali mengingatkan untuk melakukan social distancing.
Walaupun demikian, Stephan mengaku bertanggung jawab atas pilihannya terhadap penyakit Covid-19.
Saat ini Stephan memilih untuk mengkarantina dirinya dan tak mau pergi ke mana-mana agar tak menulari teman-temannya.
"Saya tidak bisa memahaminya dan tidak akan menularkan kepada siapapun, tetapi (virus corona) itu ternyata lebih buruk dari apa yang saya bayangkan," ucap Stephan.
Suami Positif Corona Meninggal Disaksikan Istri Lewat Video Call
Pendemi virus Corona telah membuat hari biru di hampir semus sisi kehidupan
Sementara itu korban akibat virus ini juga terus berjatuhan, namun masih banyak juga warga yang belum disiplin menjaga kesehatan
Wabah virus Corona juga membuat anyak anak-anak yang kehilangan ayah dan ibu, istri kehilangan suami dansuami kehilangan istri serta lainnya
Seperti seorang istri remuk saat menyaksikan saat-saat terakhir sang suami menghembuskan nafas terakhir tanpa mampu berbuat apa-apa
Ia hanya bisa menyaksikan sambil mengeluarkan air mata kepedihan menyaksikan peritiswa yang tak mungkin dilupakan seumur hidupnya itu
Hati Maura Lewinger seketika hancur saat menyaksikan sang suami yang tengah berjuang dari Covid-19 menghembuskan nafas terakhir.
Lewat video call Maura Lewinger harus menyaksikan kepergian suami tercinta yang menderita virus Corona.
Tanpa pesan dan tanpa dapat menyentuh, hati Maura Lewinger menangis menyaksikan perjuangan sang suami melawan Covid-19 telah usai.
Wanita asal Amerika Serikat ini berusaha tegar saat menceritakan detik-detik kematian suaminya akibat Covid-19.
Seperti diketahui Amerika Serikat adalah salah satu negara yang juga ikut terdampak virus Corona.
Jumlah korban pasien virus Corona di Amerika Serikat pun sudah menduduki posisi teratas dari negara lainnya.
Melansir Johns Hopkins University dari Kompas.com, tercatat jumlah kematian pasien Covid-19 di Amerika Serikat sudah mencapai 10.923 jiwa hingga Selasa (7/4/2020).
Dan salah satu korban meninggal akibat virus mematikan itu adalah suami Maura Lewinger.
Dilansir dari YouTube CNN Amerika, Maura mengaku sang suami sudah menunjukkan gejala Covid-19 sejak 17 Maret 2020.
Setelah itu, Suami Maura mulai kesulitan bernapas.
Melihat kondisi tersebut, Maura pun lantas memaksa suami untuk melakukan tes virus Corona.
Namun sang suami kukuh menolaknya.
Dengan berbagai bujukan dan desakan, sang suami pun akhirnya mau melakukan tes Covid-19
Setelah hasil tes Covid-19 itu menunjukkan hasil positif, Maura kembali memaksa sang suami untuk dirawat di RS.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan, suami Maura kemudian dipindahkan ke ICU karena kondisinya semakin memburuk.
Selama sang suami dirawat di Rumah Sakit, Maura selalu setia menelponnya lewat video call.
Meski pun sang suami tak pernah memberikan responnya lewat ucapan, namun Maura yakin bahwa suaminya mendengarkan.
Rajinnya Maura menelpon bahkan video call adalah untuk menenangkan sang suami, bahwa ia tak sendirian berada di ruangan tersebut.
“Dia selalu memiliki telinga yang mendengarkan, tidak peduli apa yang kamu bicarakan, Joe selalu mendengarkan. Dia selalu merasa seolah Anda adalah orang terpenting di ruangan itu, ” ujar Maura
"Cukup banyak menghabiskan waktu 24/7 untuk Face Time, mencoba bermeditasi dan menenangkannya, berusaha untuk tidak membiarkannya merasa sendirian," tambahnya.
Bahkan di detik-detik terakhir sang suami menghembuskan nafas, Maura masih setia video call.
Maura pun menceritakan momen detik-detik terkahir dirinya melihat kematian sang suami akibat Covid-19.
Selama video call, Maura meminta sang Suami untuk tetap kuat dan bertahan agar bisa sembuh.
Karena dirinya dan anak mereka sudah menantikan kehadiran sang suami kembali ke rumah
“Aku memohon padanya untuk tidak meninggalkan kami. Saya mengatakan kepadanya bahwa kita semua membutuhkannya," bongkar Muara.
Setelah itu, Maura pun memberikan lelucon lucu mengingat ketakutan sang suami ketika dilemparkan lap dapur
"Kita pernah melemparkan lap wastafel dapur kepadanya dan saya khawatir kita tidak punya banyak waktu melakukan itu," ujarnya.
Setelah itu, Maura pun sempat menyanyikan lagu pernikahan mereka untuk membuat suaminya bersemangat sembuh
“Saya memainkan lagu pernikahan kami untuknya. Sang perawat mengatakan kepada saya bahwa dia sangat damai dan tersenyum," ungkap Maura.
Rupanya setelah dinyanyikan lagu pernikahan, tiba-tiba nafas suami Maura tersengal-sengal.
Dokter pun datang dan memberikan pertolongan.
Maura pun menyaksikan sendiri bagaimana saat itu suaminya sedang sakaratul maut.
Dokter berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kondisi suami Maura.
Akan tetapi, sayangnya suami Muara tak bisa diselamatkan lagi. Ia dinyatakan meninggal dunia.
"Lalu, dokter mengambil telepon dan dia berkata, 'Maaf. Tapi tidak ada lagi denyut nadi.'" bongkar Maura mengingat ucapan sang Dokter.
Mengetahui fakta tersebut, Maura pun langsung menangis histeris.
"I'm shattered (saya hancur)," teriak Maura masih memegang ponselnya sambil melihat sang Suami ditutup kain Rumah Sakit.
Setelah kembali tenang dari rasa keterkejutannya, Maura lantas mengucapkan selamat tinggal kepada sang suami lewat video call.
"Selamat tinggal," ujar Maura.
Wanita tak tahan sedih melihat detik-detik kematian suami akibat Covid-19 lewat video call (Youtube CNN)
Kemudian, Maura pun memberikan kata-kata terakhirnya untuk suami tercinta.
“Saya berterima kasih padanya karena telah menjadi Suami yang paling menakjubkan. Bahwa dia membuatku merasa dihargai dan dicintai setiap hari. ”
“Dia menulis padaku surat-surat indah setiap hari untuk dimasukkan ke dalam kotak makan siang saya. Saya berterima kasih padanya. Saya berdoa selalu untuknya," ujar Maura. (*)
Artikel ini telah terbit di Grid Fame dengan judul "Ingin Rasakan Terinfeksi Covid-19, Wali Kota di Jerman Sengaja Tulari Diri, Akhirnya Menyesal Saat di Karantina: 'Saya Pikir Hanya Akan Sakit Sedikit Selama 3 Hari"