Ditengah Pandermi Covid-19, Warga Negara China Ini Nekat ke NTT Temui Wanita yang Kenal di Sosmed

Editor: Bebet I Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana tim satgas Covid-19 Riung saat cek suhu tubuh warga di Riung Kabupaten Ngada, Minggu (5/4/2020).  

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU- Seorang warga negara China berinisial YX berkunjung ke Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, di tengah pendemi virus Corona Covid-19.

YX diduga datang ke kabupaten yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Negara Timor Leste, lantaran ingin bertemu dengan seorang temannya berinisial NYM, asal Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, TTU, yang ia kenal melalui media sosial.

Setelah tiba di Kota Kefamenanu, NTT, dan menginap di salah satu hotel, YX kemudian diperiksa oleh sejumlah petugas kesehatan dan Imigrasi.

"Betul, WNA China tiba tadi malam sekitar pukul 20.30 Wita dan menginap di salah satu hotel di Kefamenanu. Yang bersangkutan sekarang ini sementara diperiksa oleh tim dari Dinas Kesehatan," ujar Bupati TTU Raymundus Sau Feenandes, Selasa (7/4/2020).

Raymundus menuturkan, tim gugus tugas gerak cepat Covid-19, telah memeriksa suhu tubuh WN China itu dan dua orang warga TTU yang ditemui YX di hotel yakni NYM dan MM.

Pemeriksaan pada suhu tubuh tehadap YX yakni 36,6 derajat celcius atau normal dan tidak ada keluhan.

Begitu juga dengan NYM dengan suhu tubuh 36,7 atau normal dan tidak ada keluhan serta MM dengan suhu tubuh 36,4 atau normal dan tidak ada keluhan.

"Saat ini, kami sedang koordinasi dengan pihak imigrasi untuk tindakan selanjutnya," kata Raymundus.

BREAKING NEWS: Sadis, Pria Di TTS Tebas Ibu Angkat & Bocah 1 Tahun Dengan Parang,Satu Tewas

Pelaku Pembunuh Sadis di TTS Sempat Bersembunyi di Hutan Oepliki

Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Imgirasi Atambua, Kiemas Abdul Halim mengatakan, YX datang ke Kefamenanu NTT untuk menemui seorang wanita berinisial NYM.

YX diketahui baru pertama kali datang ke Indonesia.

Ia tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 28 Januari 2020.

Sebelum datang ke Kefamenanu NTT, dia juga berlibur ke Yogjakarta, Bali, Jakarta, Labuan Bajo, Kupang, dan Soe.

“Izin tinggalnya (di Indonesia) adalah fasilitas bebas visa kunjungan,” kata Halim.

Hingga saat ini, lanjut Halim, belum dipastikan sampai kapan YX berada di Indonesia.

Meski demikian, petugas di Inteldakim Atambua tetap terus memantau seusai instruksi dan arahan pimpinan.

"Terkait apa sebenarnya yang dilakukan WNA China di NTT ini masih perlu pendalaman lebih jauh," tutur dia.

Pemprov NTT Minta Warga Asal NTT di Luar Daerah Jangan Dulu Pulang 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT meminta warga asal NTT yang masih berada di luar daerah dan dalam kondisi sakit, sebaiknya jangan pulang dulu. Apabila menderita sakit lakukan perawatan hingga sembuh.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius,M.Si dalam siaran pers yang diperoleh dari Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valeri Guru,S.Sos, Senin (6/4/2020).

Marius meminta agar warga masyarakat NTT yang masih sakit dan saat ini berada di daerah terpapar Covid-19 untuk jangan dulu pulang ke NTT.

“Jadi begini positif atau negatif itu biasanya dibuktikan pemeriksaan sampel darah dan swab di laboratorium. Memang kita mendorong masyarakat yang mau kembali ke NTT, kalau masih dalam keadaan sakit, sebaiknya jangan dulu pulang," kata Marius kepada Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru.

Dia meminta agar warga yang berada di luar NTT dan dalam kondisi sakit, agar melakukan perawatan hingga sehat baru bisa kembali ke NTT.

"Jadi kalau nasih dalam kondisi sakit, rawat dulu sampai sehat betul baru datang ke kampung halaman dan itu juga untuk menjaga saudara-saudaramu di NTT. Jadi jangan egois, kalau misalnya di Jawa, di Bali sedang sakit, kita rawat dulu sampai sehat. Ketika sudah sehat; dokter bilang sehat; sembuh baru kembali ke NTT atau ke kampung halaman,” katanya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini mengatakan, masyarakat NTT jangan mencurigai kalau ada pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP), kemudian mengucilkan mereka atau keluarga mereka.

“Jangan mengucilkan mereka, atau mengolok mereka. Itu tidak boleh. Bapak Gubernur selalu mengimbau kita supaya kesempatan inilah solidaritas kemanusiaan diantara kita harus kuat, bergandengan tangan, bekerja sama lalu kemudian bersama-sama menghadapi bencana kemanusiaan ini,” ujarnya.

Dia mengaku, pihaknya selalu memantau semua orang di seluruh NTT yang tersebar di setiap kabupaten/kota sampai di tingkat Rukun Tetangga (RT). “Kita pantau, karena itu memang kita sudah mendorong para Bupati se NTT dan Walikota Kupang untuk bisa memantau warganya sampai di RT terutama memantau orabg atau warga baru," ujarnya.

Dikatakan, pemantauan dan pengawasan di setiap wilayah penting sehingga dapat mengetahui siapa yang baru datang dari luar daerah, kemudian memastikan kondisi kesehatannya mereka serta berkoordinasi dengan para medis setempat supaya memeriksakan diri mereka sehingga bisa mengikuti perkembangan klinis dari orang tersebut.

“Bapak Gubernur mengimbau seluruh rakyat NTT untuk tetap tinggal di dalam rumah, lebih banyak di dalam rumah, kalau pun keluar rumah untuk belanja makan minum atau kebutuhan. Tetapi begitu keluar rumah, anak-anak kita pakai masker,” ujarnya.

Update Corona di NTT: ODP di NTT Mencapai 702 Orang, 211 Orang Sembuh

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di NTT saat ini mencapai 702 orang. Kota Kupang adalah daerah tertinggi angka ODP, yakni 121 orang.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius,M.Si pada siaran langsung /facebook live dari facebook Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru, S.Sos, Senin (6/4/2020) malam.

Menurut Marius ,jumlah ODP di NTT kini 702 mencapai orang dan 211 orang dinyatakan telah sembuh atau selesai masa pemantauan.

Data ODP itu diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-NTT dan direkap oleh Sekretariat Gugus Tugas Posko Covid-19 Provinsi NTT.

ODP terbanyak di Kota Kupang, yakni 121 orang diikuti Kabupaten Sikka dan Sumba Barat Daya, yakni sebanyak 58 orang.

Disusul Kabupaten Manggarai Barat, yakni sebanyak 56 orang dan Kabupaten TTS. sebanyak 54 orang.

"ODP yang dirawat sebanyak 5 orang dan lainnya melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri di rumah," kata Marius.

Didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru,S.Sos Marius menjelaskan, total ODP dan PDP sejak didatakan pada tanggal 3 Maret hingga saat ini berjumlah 933 orang dan 211 telah selesai masa pemantauan atau sembuh "Sampel yang dikirim sebanyak 38, sudah ada hasil 17 sampel yakni negatif dan yang belum ada hasil 21 sampel," katanya.

Dikatakan, untuk PDP yang dirawat ada 9 orang masih dirawat, yakni 1 orang di RSUD Ende dan 1 orang di RSUD Lewoleba , 2 orang di RSUD Kalabahi, 1 orang RSUD SK Lerik Kota Kupang, 1 orang di RSU Komodo, 1 orang di RSUD Soe dan 1 di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.

Sedangkan ada 5 orang telah sembuh dan 2 orang meninggal (1 di RSUD Komodo, Labuan Bajo dan 1 di RSUD Lewoleba," katanya.

Sedangkan ada 5 ODP yang sedang dirawat masing -masing 2 orang dirawat di RSUD.Prof. WZ. Johannes Kupang, 1 orang di RSUD.Siloam Kupang, 1 orang di RSUD Caritas Sumba Barat Daya dan 1 orang di RSUD Ende.

Pemerintah NTT lanjut Marius terus melakukan imbauan kepada seluruh warga agar mengikuti protokol pemerintah.

Dia juga meminta, agar masyarakat NTT tidak usah panik dengan angka-angka ODP, tetap terus waspada dan mengikuti arahan dan protokol pemerintah, yakni bekerja dari rumah, belajar dan juga beribadah dari rumah.

"Bapak Gubernur NTT terus mengimbau agar kota semua harus ikut kebijakan dan protokol yang dikeluarkan baik oleh WHO maupun pemerintah pusat, yakni social distancing dan dipersempit lagi menjadi physical distancing. Bahkan saat ini diminta kita semua gunakan masker," ujarnya.

Marius mengatakan, Gubernur NTT juga meminta masyarakat NTT mendukung arahan pemerintah untuk tetap berada di rumah, menjaga kesehatan, makan makanan bergizi, cuci tangan selalu dengan detergen, hindari keramaian atau membuat kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

"Bapak Gubernur juga harapkan Polri dibantu TNI untuk mengamankan maklumat Kapolri," ujarnya.

Data ODP di NTT

Kota Kupang : 121 orang

Kabupaten Kupang : 46 orang

TTS : 54 orang

TTU : 30 orang

Belu : 42 orang

Malaka: 2 orang

Rote Ndao : 26 orang

Sabu Raijua : 3 orang

Alor : 16 orang

Ende : 11 orang

Sikka : 58 orang

Flotim : 10 orang

Lembata : 43 orang

Ngada : 17 orang

Nagekeo : 18 orang

Manggarai : 8 orang

Manggarai Barat : 56 orang

Manggarai Timur : 31 orang

Sumba Timur : 43 orang

Sumba Barat : 8 orang

Sumba Barat Daya : 58 orang

Sumba Tengah : 1 orang

Total : 702

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota se-NTT.

Sumber: Kompas.com dengan judul Kenalan Via Medsos, WN China Ini Nekat ke NTT Temui Teman Wanitanya dan POS-KUPANG.COM

Berita Terkini