Rasa Peduli Sesama, Christian Widodo Gunakan Gaji dan Tunjangan Sebulan Beli APD
POS-KUPANG.COM │KUPANG – WHO telah menetapkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemik. Indonesia sendiri menyatakan Covid-19 sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit. Penyakit ini disebabkan virus SARS-CoV-2 yang menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang yang terinfeksi.
Kepanikan masyarakat Indonesia terhadap penyakit ini membuat masyarakat melakukan berbagai tindakan pencegahan, diantaranya membeli sebanyak mungkin masker, hand sanitizer, bahkan Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan oleh para medis dan tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, harga APD yang melonjak dan menyebabkan kelangkaan APD di pasaran.
Hal tersebut membuat Ketua DPW PSI NTT, dr. Christian Widodo tergerak hati untuk menyumbangkan gaji dan tunjangannya selama satu bulan untuk membeli berbagai APD untuk diberikan kepada tenaga medis dan nakes di wilayah Kota Kupang. “Saya juga seorang dokter, jadi saya tahu rasanya harus bekerja tanpa APD yang memadai. Saya tergerak untuk memberi, semoga ini bisa membantu tenaga medis dan nakes merawat dan menjaga masyarakat yang sakit,” cerita Christian kepada POS-KUPANG.COM.
Anggota DPRD Provinsi NTT Periode 2019-2024 dari Komisi V Bidang Kesejahteraan Rakyat ini memberikan bantuan berupa Masker medis (masker surgical) 55 kotak, sarung tangan (handscoon) 15 kotak, baju hazmat impor lengkap satu buah, baju hazmat lokal 20 pasang, vitamin becom C 20 kotak, serta alat semprot disinfektan 5 buah dan operasional penyemprotan di 10 titik.
“Karena kita sedang masa darurat Covid-19, saya menyumbangkan gaji dan tunjangan saya selama satu bulan. Nantinya akan dibagikan ke lima tempat, yakni Brigade Kupang Sehat (BKS), RS Bayangkara, RS Kota, Puskesmas Oebobo, dan Oepoi. Mulai hari Senin 6 April 2020, semua ini akan dibagikan bersama Pengurus DPW PSI NTT. Kalau penyemprotannya hari Selasa,” jelas Christian saat ditemui wartawan di Klinik Kupang Graha Medika, Sabtu (4/4/2020) sore.
“Saya dapat info katanya BKS ini yang harusnya jemput pasien yang terindikasi Covid-19 di rumah-rumah karena pasien tidak boleh datang sendiri ke rumah sakit. Kan dia belum tahu dia Covid-19 atau bukan, dia baru batuk pilek demam. Lalu, dia pergi sendiri ke puskesmas atau klinik. Dia naik grab saja, pengemudi grabnya bisa tertular. Belum lagi singgah beli barang-barang, misalnya. Makanya harus dijemput oleh tim dengan APD lengkap. Peran itu dilakukan oleh BKS, tapi terkendala dengan APD,” lanjut Christian prihatin.
Ternyata keputusan hatinya untuk membantu sesama juga selaras dengan instruksi DPP PSI dimana semua anggota DPRD dari PSI wajib menyetor 50 persen gajinya ke pusat terhitung mulai bulan depan. Nantinya, PSI akan membelikan barang kebutuhan pencegahan Covid-19 dan didistribusikan kembali ke anggota DPRS tersebut untuk diserahkan ke masyarakat. Pemotongan gaji 50 persen itu akan terus dilakukan selama masa darurat Covid-19.
“Saya berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah terkait physical distancing, rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan, makan teratur, olahraga cukup, tidur cukup, minum vitamin C, dan kalau harus keluar rumah, silakan gunakan masker,” pinta Christian yang juga Ketua Bidang V HIPMI NTT Bidang Ekonomi Kreatif, Kesehatan, dan Telekomunikasi ini.
Ia juga berharap masyarakat tidak panik berlebihan dan membeli masker serta hand sanitizer dalam jumlah banyak. Baginya, yang terpenting ialah disiplin menerapkan jarak fisik dan di rumah saja. “Percuma pakai masker dan hand sanitizer kalau kita berkumpul, berkerumun, arisan, dan sebagainya,” tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)